BKSDA Kaltim Evakuasi Buaya Riska

Nasib Buaya Riska Seusai Dievakuasi BKSDA Kaltim, Ambo Khawatirkan Luka di Bagian Ekor

Nasib Buaya Riska seusai dievakuasi BKSDA Kaltim. Ambo khawatirkan luka di bagian ekor Buaya Riska.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amalia Husnul A
HO/Youtube fitriyani Riska
Ambo, konten kreator asal Bontang, yang memiliki kedekatan dengan buaya di sungai Guntung. HO/Youtube fitriyani Riska. Nasib buaya Riska seusai dievakuasi BKSDA Kaltim. Ambo khawatirkan luka di bagian ekor buaya Riska. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemilik Buaya Riska di Bontang, Ambo memastikan buaya yang dievakuasi BKSDA Kaltim, pada Selasa (3/10/2023) dini hari adalah buaya Riska.

Dengan dievakuasinya Buaya Riska oleh BKSDA Kaltim, maka Ambo tidak dapat lagi membuat konten bersama satwa predator tersebut.

Sementara itu, Ambo hanya bisa pasrah ketika Buaya Riska dievakuasi BKSDA Kaltim.

Lalu, bagaimana nasib Buaya Riska seusai dievakuasi BKSDA Kaltim?

Baca juga: Akhir Kebersamaan Ambo dengan Buaya Riska, Pasrah Dihalangi 3 Polisi, Dievakuasi BKSDA Dini Hari

Baca juga: Selain Riska Lurah Denny Febrian Sebut BKSDA Kaltim Sasar 2 Buaya Lagi di Sungai Guntung

Baca juga: Sebelum BKSDA Kaltim Evakuasi Buaya Riska, Ambo dan Keluarga Diberi Firasat Melalui Mimpi

Hingga berita ini diturunkan, BKSDA Kaltim belum memberikan konfirmasi.

Kepala Balai Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Tenggarong Suriawati Halim belum memberikan jawaban atas upaya konfirmasi Tribunkaltim.co.

Sementara, Ambo memastikan buaya yang dievakuasi dari Sungai Guntung, Bontang tersebut adalah Buaya Riska setelah ia mendapatkan informasi yang dikirimkan melalui bentuk foto, oleh pengacaranya.

"Itu Riska. Saya bisa pastikan dari bentuknya," kata Ambo kepada Tribunkaltim.co.

"Dari foto saya lihat itu saya yakin Riska.

Ciri-cirinya sama, warnanya putih kekuning-kuningan," kata Ambo. 

Menurut Ambo, ciri-ciri fisik Buaya Riska adalah memiliki warna putih kekuning-kuningan dengan panjang kurang lebih 4,5 meter dan lebar 80 centimeter.

Ia tidak bisa berbuat banyak saat proses relokasi dilakukan.

Ambo mengaku tidak bisa berbuat apa-apa saat BKSDA menangkap buaya yang dipelihara sejak 26 tahun lalu itu, lantaran ia dihalangi oleh 3 polisi yang berjaga di rumahnya.

"Anak saya turun ke muara juga melihat banyak bekas kaki orang di tempat buaya Riska biasa berjemur," ungkapnya.

Sebelum evakuasi, Ambo berupaya untuk mempertahankan Buaya Riska.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved