Pilpres 2024
Sosok Cawapres Ganjar Pranowo Perhatikan Masukan Jokowi, Mahfud MD dan Khofifah Bertemu Megawati
Sosok cawapres Ganjar Pranowo perhatikan masukan Jokowi, Mahfud MD dan Khofifah bertemu Megawati
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok cawapres pendamping Ganjar Pranowo belum diumumkan Ketua Umum PDIP, Megawati.
Sejauh ini, nama-nama yang beredar seperti Mahfud MD, Yenny Wahid maupun Sandiaga Uno baru sebatas kandidat.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah, menjelaskan sejauh informasi dan situasi yang ia pahami, Megawati sampai saat ini masih melakukan pencermatan dengan matang, mempertimbangkan berbagai masukan dari berbagai pihak.
Termasuk masukan dari Presiden Jokowi.
"Terutama tokoh tokoh penting, seperti Presiden Jokowi, para ulama dan senior senior partai.
Ibu Mega memegang teguh prinsip ke hati hatian dalam menentukan calon pemimpin," kata Said Abdullah di Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Deretan Proyek Baru yang Dibangun di IKN Nusantara November Ini, Mulai Hotel, Mal, Sekolah HIngga RS
Said menegaskan bahwa Megawati merupakan mandataris Kongres Partai, yang diberikan kewenangan menentukan capres dan cawapres.
"Mandat itu beliau gunakan dengan penuh bijak, mempertimbangkan segala hal," tegasnya.
"Jadi siapapun selama ini pihak yang kerap dipersepsikan sebagai kandidat cawapres pendamping Mas Ganjar dan bertemu dengan Ibu Mega adalah dalam rangka Ibu Mega melakukan pendalaman, semacam 'talent scouting'," tambahnya.
Jadi, kata dia, siapa yang nantinya akan di putuskan, tentu itu wewenang penuh Ketum dan para ketua umum partai yang bekerja sama dengan PDI Perjuangan, yakni PPP, Hanura dan Perindo.
"Jadi sejauh ini belum ada istilah mengerucut, oleh sebab itu Pak Mahfud, Ibu Khofifah, Pak Sandiaga Uno masih punya kesempatan yang sama untuk dipilih oleh Ibu Mega sebagai cawapres," papar Said.
Ditanya kriteria bakal calon presiden (bacapres), Ketua Badan Anggaran DPR RI ini menilai figur Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa layak menjadi pendamping Ganjar.
"Beliau berdua memiliki pengalaman yang panjang di legislatif dan eksekutif. Bahkan Pak Mahfud juga sampai ke yudikatif.
Rekam jejak inilah yang menjadi keunggulan beliau berdua," katanya.
Bahkan, lanjut Said, keduanya memiliki elektabilitas yang cukup baik dan berasal dari tokoh NU, terlebih Khofifah yang menjabat sebagai Ketua PBNU juga Ketua Umum Muslimat NU, organisasi perempuan terbesar di Indonesia dengan jamaah yang sangat loyal.
"Dari sisi kepemimpinan dan intelektualitas, beliau berdua sudah sangat melampaui. Siapa yang meragukan kapasitas keilmuan beliau berdua tentang agama, kepemimpinan, pemerintahan, dan lainnya.
Prinsipnya beliau berdua memenuhi kategori pendamping Mas Ganjar.
Namun sekali lagi wewenang memutuskan cawapres ada di tangan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan," papar Said.
Said mengungkapkan bahwa Khofifah dan Mahfud MD sudah bertemu Ketum PDI Perjuangan.
Keduanya sudah beberapa kali bertemu dengan Megawati.
Baca juga: 2 Pentolan KKB Papua Tewas di Tangan TNI-Polri, Punya Jabatan Tinggi di KKB Kodap XXXV Bintang Timur
Bahkan saat Ketum PDIP ke Surabaya meresmikan taman hutan bakau atas undangan Wali kota Surabaya.
"Ibu Mega juga ketemu dengan Ibu Khofifah. Soal pertemuan itu membicarakan apa, tentu hanya beliau beliau yang mengetahuinya.
Ada baiknya kawan kawan media menanyakannya ke Pak Mahfud dan Ibu Khofifah.
Demikian halnya dengan Pak Mahfud MD, beliau sepengetahuan saya sudah beberapa kali bersilaturahmi ke rumah Ibu Mega," terang Said.
Ia mengungkapkan sejauh ini Megawati berkomunikasi rutin dengan para kiai, dan hubungan antara Ketum PDIP dengan para ulama sangat dekat dan intens berkomunikasi.
"Sehingga tidak ada kendala apapun bagi Ibu Mega untuk berkomunikasi dengan para kiai, terutama para kiai sepuh NU.
Kapanpun Ibu Mega membutuhkan konsultasi dengan para kiai sepuh, hal itu dapat beliau lakukan," ujarnya.
Kemudian, Said menambahkan, di layer kedua banyak pengurus PDIP juga menjadi tokoh tokoh NU.
Di antaranya adalah Gus Falah yang menjadi Ketua PBNU, tokoh tokoh NU kultural Gus Nabil, Ahmad Basarah yang selama ini menjadi jembatan PDIP dengan NU.
"Jadi hubungan PDI Perjuangan dengan NU sangat dekat. Beberapa kali bahkan Gus Yahya, Ketua Umum PBNU bersilaturahmi ke rumah Ibu Mega," ucap Said Abdullah.
Baca juga: Gen Z dan Gen Y Kompak Suka Presiden Tegas dan Berwibawa, Cek Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas
Berbagai lembaga survei merilis hasil riset mereka terkait elektabilitas capres yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Seperti riset yang dirilis Litbang Kompas.
Dalam riset kali ini, Litbang Kompas meneliti elektabilitas capres berdasarkan kelompok umur pemilih.
Hasilnya, Capres dari PDIP Ganjar Pranowo merajai survei di kalangan Gen Z.
Sementara, Prabowo Subianto unggul di kalangan generasi milenial dan generasi Y madya.
Sedangkan capres Anies Baswedan menjadi juru kunci di setiap kategori kelompok umur pemilih.
Hasil survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di kelompok generasi Z sebanyak 31 persen.
Dari kelompok pemilih generasi Z atau yang saat ini berusia 17-25 tahun, elektabilitas Ganjar lebih unggul dari dua bakal calon presiden lainnnya.
Yakni Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju dan Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Di kalangan generasi Z, elektabilitas Prabowo mencapai proporsi keterpilihan sebesar 28,2 persen, atau terpaut 2,8 persen dari Ganjar yang berada di posisi pertama.
"Berikutnya, ada Anies Baswedan pada urutan ketiga teratas dengan persentase 8,2 persen," demikian menurut Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas, Rabu (4/10/2023).
Dari responden generasi Z, terdapat yang tidak menjawab atau rahasia sebanyak 22,7 persen dan lainnya 9,9 persen.
Meski begitu, elektabilitas Ganjar masih kalah dengan Prabowo di kalangan pemilih generasi milenial yang kini berusia 26-33 tahun.
Di kalangan pemilih milenial, elektabilitas Prabowo mencapai 28 persen.
Persentase keterpilihan Prabowo disusul Ganjar dengan proporsi keterpilihan sebanyak 21,3 persen.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024, Prabowo Unggul di Generasi Milenial, Ganjar Generasi Y, Anies?
Sedangkan, Anies berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas sebesar 11,8 persen.
Responden juga menyatakan memilih sosok lainnya 11,8 persen dan tidak menjawab atau rahasia 27,1 persen.
Keunggulan elektabilitas Prabowo juga terlihat di kelompok pemilih generasi Y madya atau yang berusia 34-41 tahun.
Elektabilitas Prabowo di kelompok pemilih ini mencapai 28,1 persen dan disusul Ganjar dengan persentase mencapai 23,8 persen.
Sementara Anies berada di tempat ketiga dengan proporsi keterpilihan sebesar 13,6 persen.
Terdapat responden yang menyatakan memilih lainnnya 8,9 persen dan rahasia 25,6 persen.
Adapun survei periodik ini digelar melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023.
Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,65 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Said Abdullah Ungkap Soal Cawapres Ganjar, Megawati Dengarkan Masukan Presiden Joko Widodo dan Ulama
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.