Breaking News

Berita Nasional Terkini

Berbeda dengan Keterangan dr Djadja, Edi Darmawan Bersikukuh Jasad Mirna Diotopsi

Omongan Edi Darmawan Salihin berbeda dengan dr Djadja soal otopsi jasad Wayan Mirna Salihin.

YouTube Karni Ilyas
Edi Darmawan Salihin ayah Mirna Salihin bersikukuh bahwa Mirna diotopsi. Omongan Edi Darmawan Salihin berbeda dengan dr Djadja soal otopsi jasad Wayan Mirna Salihin. 

Ia menuturkan bahwa saat itu putrinya diotopsi oleh dr Slamet bersama timnya.

"Yang jelas itu dokter keluar tangannya berdarah semua itu, dia buka perut Mirna. Diambil sample sample, yang paling besar adalah di pencernaan," tutur Edi di Youtube Karni Ilyas.

Baca juga: Terjawab Sudah Kasus Kopi Sianida Jessica dan Mirna Kapan Terjadi, Kisahnya Kini Diangkat jadi Film

Menurutnya, pencernaan Mirna itu sudah mengalami korosi berat.

"Dikasih lihat saya, terus ada kain putih ditaruh demikian. Dia bilang 'Ed, saya sih curiga racunnya sianida, tapi jangan dihembuskan dulu'," kata Edi Darmawan.

"Dikasih lihat gitu ditempelin, merah warnanya," kata dia lagi.

Namun Edi tak menegaskan apa yang berwarna merah tersebut.

"Semalem kata Otto, dia tanya kenapa gak diotopsi, kata dr Slamet dilarang polisi?," tanya Karni Ilyas lagi.

"Gak, gak dilarang. Pak Slamet bukan yang bedah, yang bedah anak UI itu, saya tahu. Pak Slamet yang ngelihatin, terus lambung buka, ketemu sianida, yaudah gak usah dibedah lagi," bebernya.

Kemudian Karni Ilyas pun menyinggung soal tak adanya sianida yang ditemukan pada tubuh Mirna.

"Nah itu saya mau koreksi, ketemu sianida cuma itu malem kita gak berani ngomong, gak boleh sama polisi. Pastiin ini racun apa, paginya saya baru tahu bahwa itu sianida," ungkapnya.

Hal itu berbeda dengan pernyataan dr Djadja yang bertugas memberikan formalin pada tubuh Mirna.

Saat itu, ia menolak memberikan formalin karena jenazah Mirna belum diotopsi.

"Dua jam setelah kematian, saya ketemu bapaknya Mirna. Dia bilang dia tidak mau otopsi. Saya bilang '(kalau) tidak mau otopsi, saya tidak mau formalin' karena aturannya gak boleh," kata dr Djadja di Youtube dr Richard.

Kemudian ia pun diarahkan oleh polisi untuk melakukan formalin dengan bukti surat kematian.

"Akhirnya saya formalin sesuai permintaan polisi, setelah itu saya tidak tahu lagi beritanya," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved