Berita Nasional Terkini

Profil dan Harta Kekayaan Karen Agustiawan, Mantan Dirut Pertamina yang Gugat KPK ke PN Jaksel

Profil dan harta kekayaan Karen Agustiawan, mantan Direktur Utama Pertamina yang gugat KPK karena dijadikan tersangka.

KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya
Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Galaila Karen Kardinah (GKK) atau Karen Agustiawan pasca ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan gas alam cair tahun 2011-2021 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2023). Profil dan harta kekayaan Karen Agustiawan, mantan Direktur Utama Pertamina yang gugat KPK karena dijadikan tersangka. 

Sejak saat itu, kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia diangkat sebagai Direktur Hulu Pertamina.

Di era Menteri BUMN Sofyan Djalil 2009, Karen kemudian diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina menggantikan Ari Soemarno.

Karen menjabat sebagai Dirut Pertamina selama kurun waktu enam tahun.

Dengan posisinya ini, Karen juga mencatatkan diri sebagai direktur utama wanita pertama dalam sejarah Pertamina.

Harta kekayaan Karen Agustiawan

Sementara itu, berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) per 30 Oktober 2014, Karen Agustiawan tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 33.941.001.769.

Mantan Dirut Pertamina itu juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 4.497.100.000.

Karen diketahui pertama kali melaporkan harta kekayaannya pada 29 Juli 2008, dengan total harta kekayaan sebesar  Rp 1.906.624.190.

Pada 17 Februari 2009 saat dirinya menjabat sebagai Dirut Pertamina, jumlah hartanya bertambah menjadi Rp 2.574.715.487.

Kemudian jumlah hartanya terus mengalami peningkatan hingga pada 30 Oktober 2014 mencapai Rp 33.941.001.769.

Rincian harta kekayaan Karen Agustiawan

Menurut LHKPN, Karen terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 30 Oktober 2014.

Berikut rincian harta kekayaannya:

A. Tanah dan bangunan total senilai Rp 21.246.014.016

  • Tanah dan bangunan seluas 515 m2 dan 479 m2 di Kabupaten Bandung Barat yang berasal dari hasil sendiri, perolehan pada 2010 sebesar Rp 1.316.869.000.
  • Bangunan seluas 229,6 m2 di Kota Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri perolehan 2010 sebesar Rp 3.994.063.289.
  • Tanah seluas 1.079 m2 di Kota Bogor yang berasal dari hasil sendiri, perolehan 2011 sebesar Rp 2.009.098.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 200 m2 dan 36 m2, di Kabupaten Tangerang yang berasal dari hasil sendiri, perolehan 1998 sebesar Rp 89.980.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 586 m2 dan 670 m2, di Kota Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri, perolehan 2012 sebesar Rp 11.847.115.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 47,53 m2 dan 47,53 m2, di Kota Jakarta Timur yang berasal dari hasil sendiri, perolehan 2012 sebesar Rp 527.272.727.
  • Tanah seluas 362 m2 di Kota Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri, perolehan 2013 sebesar Rp 761.616.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 47,35 m2 dan 47,35 m2, di Kota Depok yang berasal dari hasil sendiri, perolehan 2014 sebesar Rp 700.000.000.

B. Alat transportasi dan mesin Rp 6.392.150.000

  • Mobil merek BMW X-3 tahun pembuatan 2011, hasil sendiri Rp 915.000.000.
  • Motor merek Honda tahun pembuatan 2009, hasil sendiri Rp 8.000.000.
  • Mobil merek Honda CR-V tahun pembuatan 2013, hasil sendiri Rp 431.000.000.
  • Mobil merek Lexus tahun pembuatan 2014, hasil sendiri Rp 2.300.000.000.
  • Mobil merek Mercedes Benz B 200 tahun pembuatan 2013, hasil sendiri Rp 524.000.000.
  • Mobil merek Mercedes Benz ML 200 tahun pembuatan 2013, hasil sendiri Rp 1.150.000.000.
  • Motor merek Honda tahun pembuatan 2013, hasil sendiri Rp 16.450.000.
  • Mobil merek Toyota Avanza Veloz tahun pembuatan 2014, hasil sendiri Rp 192.700.000.
  • Mobil merek Toyota Velifire tahun pembuatan 2014, hasil sendiri Rp 855.000.000.

C. Peternakan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan usaha lainnya sebesar Rp 3.188.337.996

Usaha lainnya, sejumlah 1 usaha Alfamart yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2014 sebesar Rp 3.188.337.996.

D. Harta bergerak lainnya sebesar Rp 1.650.000.000.

  • Logam mulia yang berasal dari warisan sebesar Rp 500.000.000.
  • Batu mulia yang berasal dari hasil sendiri sebesar Rp 1.000.000.000.
  • Benda bergerak lainnya dari hasil sendiri sebesar Rp 150.000.000.

E. Surat berharga sebesar Rp 100.000.000

Tahun investasi 2013 yang berasal dari hasil sendiri sebesar Rp 100.000.000.

F. Giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 5.861.599.757

H. Utang dalam bentuk pinjaman sebesar Rp 4.497.100.000

Total semua hasil kekayaan Karen Agustiawan setelah dipotong utang adalah sebesar Rp 33.941.001.769. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com

 

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved