IKN Nusantara

IKN Nusantara Dirancang Jadi Sponge City, Otorita Sampai Belajar ke Belanda Demi Bangun Kota Spons

IKN Nusantara dirancang jadi sponge city, Otorita sampai belajar ke Belanda demi bangun kota spons

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram @ikn_id
Konsep jalur penghubung atau koridor satwa demi mewujudkan IKN Nusantara sebagai kota ramah satwa. IKN Nusantara dirancang jadi sponge city, Otorita sampai belajar ke Belanda demi bangun kota spons 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus berupaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur menjadi kota yang ideal.

IKN dikonsep sebagai kota dunia yang berwawasan lingkungan.

Terbaru, Otorita mematangkan konsep IKN menjadi sponge citi atau kota spons.

Lantas, seperti apa konsep kota spons?

Baca juga: Gambaran Hijaunya Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim, Masa Depan IKN Nusantara

Baru-baru ini, Otorita Ibu Kota Nusantara membahas pengembangan sponge city atau kota spons dengan lembaga riset bidang pengelolaan air dan lingkungan Belanda, Deltares.

Hal ini dilakukan dalam kunjungan OIKN ke Deltares di Den Haag, Belanda pada Senin (9/10/2023).

Kepala OIKN Bambang Susantono menjelaskan, kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN, dengan memadukan konsep kota hutan dan kota cerdas.

Konsep kota spons akan diterapkan di IKN untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan.

Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat untuk menambah ketersediaan air, mengurangi bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.

Kota spons akan diwujudkan melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau, penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.

Penerapan kota spons sudah direncanakan dalam Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.

Adapun kolaborasi dengan Deltares merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN.

Baca juga: Tiga Partai Koalisi Ganjar Pranowo Bentuk Tim Pemenangan di Provinsi Tempat IKN Nusantara Dibangun

"Setelah DPR mengunjungi sejumlah sponge city di Australia beberapa waktu lalu, mereka melihat bahwa konsep tersebut cocok buat Indonesia.

Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," ujar Bambang, dikutip dari keterangan resmi.

Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A Nauta memberikan respons positif terhadap rencana adposi kota spons di IKN.

"Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bila dibutuhkan," ucapnya.

Udara Bersih Jadi Andalan Wisata

Pemerintah melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah memikirkan konsep wisata yang akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara.

Memiliki alam yang masih alami, konsep wisata di IKN Nusantara, Kalimantan Timur akan berbasis alam atau ekowisata.

Udara yang sejuk dan lebih baik dari Jakarta bisa menjadi salah satu andalan wisata di IKN.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah juga mengutamakan aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta seni dan budaya dalam pengembangan potensi wisata.

“Kami fokus kepada eco tourism, seni, dan budaya.

Tentu untuk yang nanti berpindah ke sana (IKN Nusantara), bisa juga mendapatkan wisata yang berbasis alam,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Investor IKN Nusantara Bisa Pegang HGU Hingga 2 Abad, KPA Kritisi Soal Dampak Besar Konflik Agraria

Kawasan IKN yang didominasi hutan dinilai memiliki kualitas udara yang jauh lebih baik dari Jakarta.

Hal ini yang menurutnya cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.

“Karena kualitas udara di sana jauh lebih bagus dibanding di Jakarta dan ini harus ada pola kelestarian alam,” imbuhnya.

Secara garis besar, kata Sandiaga, pariwisata di IKN Nusantara akan diarahkan kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Jadi mungkin kita belum melirik wisata-wisata buatan yang besar, seperti Disney, tapi lebih ke arah eco tourism," terang Menparekraf.

Ia menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan sejumlah pihak, diketahui fakta bahwa para wisatawan lebih banyak mencari konsep pariwisata budaya, keindahan alam, hingga kuliner.

"Yang ketiga ternyata ada (minat juga pada) kegiatan-kegiatan berkeberlanjutan lingkungan.

Jadi nanti akan kami dorong lebih ke arah sana,” sambung Sandiaga.

Lebih lanjut, pengelolaan sektor pariwisata di IKN Nusantara juga akan melibatkan kelompok masyarakat hukum adat di daerah setempat.

Sehingga akan berdampak bagi pemberdayaan masyarakat adat.

"Wisata berkelanjutan itu tidak hanya dapat membawa dampak ekonomi, tapi lingkungan sosial juga (untuk pemberdayaan masyarakat adat)," pungkasnya.

Baca juga: Reaksi FX Yapan soal Presiden Jokowi akan ke Kutai Barat Penyangga IKN Nusantara

Sebagai informasi, dikutip dari situs Kemenparekraf saat ini ada setidaknya lima wisata alam yang potensial dikembangkan di dekat kawasan IKN.

Kelimanya antara lain Goa Tapak Raja, kawasan Mangrove Mentawir, Gunung Parung, Air Terjun Tembinus, dan bukit Bengkirai.

Disiapkan Bus Listrik

Pengunjung IKN Nusantara bakal nikmati bus non BBM.

Pengunjung tidak perlu lagi menggunakan mobil masing-masing untuk masuk ke titik nol, tetapi akan ada satu bus yang disiapkan untuk mereka.

Itu juga yang akan menjadi percontohan, seiring rencana pemerintah untuk tidak menggunakan kendaraan bahan bakar minyak di IKN nantinya.

"Kenapa ada rest area karena kita tidak ingin lagi banyak rombongan mobil masuk ke dalam, faktor keamanan karena banyak kendaraan proyek, jadi nanti ada bisa yang melayani masuk ke dalam," ungkapnya pada Selasa (10/9/2023).

Alimuddin menjelaskan bahwa, UMKM lokal, terutama dari Penajam Paser Utara (PPU), juga akan terlibat di rest area tersebut.

Mereka yang akan menjual makanan, dan souvenir, kepada para pengunjung.

Sejauh ini, telah ada 20 UMKM yang akan mengisi rest area tersebut.

Mereka juga telah dibuatkan tempat masing-masing.

"Mereka kita siapkan disitu kita bina ini kita juga berikan tempat istirahat yang cukup bagus, ada sajian makanan khas.

UMKM jalan, pariwisata jalan," sambungnya.

Baca juga: Sandiaga Beber Konsep Wisata di IKN Nusantara, Andalkan Kualitas Udara Jauh Lebih Baik dari Jakarta

Bus yang akan beroperasi nantinya tidak menggunakan BBM tetapi listrik.

Pelaku UMKM yang ingin terlibat dalam rest area yang dibangun itu, hanya perlu melengkapi admisnitasi usahanya. Baik NIB, label halal, PIRT dan lainnya.

Dalam waktu dekat ini, diperkirakan rest area sudah selesai dibangun, dan sudah bisa fungsional.

Pengadaan bus juga tengah dikoordinasikan dengan deputi lainnya.

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan deputi lainnya, sedang diuruskan untuk dapat bus.

"Kalau busnya sudah ada, itu sudah bisa," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "OIKN Bahas Pengembangan Kota Spons Bareng Lembaga Riset Belanda"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved