Berita Internasional Terkini
Terkuak, Israel Gunakan Bom Fosfor Gempur Palestina, Dampak Amunisi Terlarang ke Gaza Tak Main-Main
Terkuak, Israel gunakan Bom Fosfor gempur Palestina, dampak amunisi terlarang ke Gaza tak main-main
TRIBUNKALTIM.CO - Israel dilaporkan menggunakan bom terlarang saat menggempur Gaza.
Diketahui, Israel membombardir Palestina usai Hamas melakukan serangan besar-besaran akhir pekan lalu.
Temuan penggunaan bom terlarang berupa Bom Fosfor ini diungkapkan Organisasi hak asasi manusia atau Human Rights Watch (HRW).
Lembaga ini menduga Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, saat melakukan serangkaian pengeboman di Jalur Gaza dan Lebanon.
Bahan kimia yang sangat mudah terbakar ini terkadang digunakan oleh militer untuk menandai suatu wilayah.
Baca juga: Israel Bersiap Perang Darat Lawan Palestina di Gaza, Hamas Siap Sambut dengan Strategi Mengejutkan
Namun senjata ini juga dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan sangat berbahaya bila digunakan sebagai senjata, terutama jika diluncurkan ke tempat ramai.
Namun pejabat militer Israel membantah hal tersebut.
Seperti dilansir BBC, pihak militer Israel tidak mengetahui adanya penggunaan senjata yang mengandung fosfor putih di Gaza.
Namun mereka menolak berkomentar atas dugaan penggunaan fosfor di Lebanon.
HRW mengatakan pihaknya telah memperoleh dan menganalisis video yang direkam di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan ledakan peluru artileri fosfor putih.
Hal ini juga menyoroti gambar yang diambil oleh kantor berita AFP di Gaza yang menunjukkan garis-garis putih di langit.
Sebagai catatar fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan asap putih pekat.
“Penggunaan fosfor putih di Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, memperbesar risiko terhadap warga sipil.
Ini melanggar larangan hukum humaniter internasional yang menempatkan warga sipil pada risiko yang tidak perlu,” kata kelompok hak asasi manusia tersebut dalam sebuah pernyataan.
Fosfor putih tidak dilarang berdasarkan hukum internasional karena memiliki kegunaan yang sah, namun karena dampak berbahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia, penggunaannya diatur dengan ketat.
Baca juga: Mia Khalifa Terima Akibatnya, Berani Hina Israel dan Bela Kemerdekaan Palestina, Kini Hilang Kontrak
Angkatan bersenjata Israel menggunakan fosfor putih sebagai tabir asap selama serangannya di Gaza tahun 2008-2009.
Beberapa kelompok hak asasi manusia menuduh adanya kejahatan perang pada saat itu.
Militer telah mengatakan pada tahun 2013 bahwa mereka akan menghentikan penggunaan bahan kimia tersebut sebagai kamuflase.
Serang kamp pengungsi
Israel meluncurkan serangan udara ke kamp pengungsi Palestina, Jabalia, di Gaza pada Kamis (12/10/2023).
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan sedikitnya 45 warga Palestina tewas dalam serangan itu.
Puluhan lainnya terluka setelah Israel membombardir kamp pengungsian mereka.
Bangunan itu dipenuhi puluhan orang yang mengungsi dari pemboman besar-besaran dari wilayah lain di Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza, Eyad Bozum, mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
Saat ini pekerja pertahanan sipil masih mengumpulkan jenazah dari reruntuhan dan menghitung jumlah korban tewas.
Para korban termasuk anggota dari dua keluarga, yang diidentifikasi sebagai Shihab dan Abu Hemdan, menurut laporan Anadolu Agency.
“Petugas medis memindahkan jenazah 44 warga Palestina ke kamar mayat setelah serangan Israel,” kata seorang sumber kepada Anadolu Agency.
Baca juga: Playboy Tak Tinggal Diam, Langsung Putus Kontrak Mia Khalifa yang Bela Palestina dan Hujat Israel
Anak-anak dan orang tua termasuk di antara mereka yang tewas.
Peningkatan eskalasi militer baru-baru ini terjadi setelah Hamas melancarkan serangan kejutan ke wilayah Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).
Hamas meluncurkan ribuan roket dan menerobos pertahanan Israel dengan mengerahkan ribuan anggotanya.
Mereka menculik warga Israel dan ratusan orang meninggal dunia akibat serangan itu.
Israel merespon serangan ini dengan membombardir Gaza, yang dianggap sebagai lokasi markas Hamas.
Ratusan rumah penduduk dan bangunan penting seperti rumah sakit, pendidikan, dan tempat perlindungan lainnya hancur terkena serangan Israel.
Peringatan Mesir diabaikan
Secara terpisah Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika Serikat (AS) Michael McCaul pada Rabu (11/10/2023) mengatakan, Mesir sudah memperingatkan Israel tiga hari sebelum serangan Hamas.
“Kami ketahui Mesir memperingatkan Israel tiga hari sebelumnya bahwa peristiwa seperti ini bisa terjadi,” kata politisi dari Partai Republik itu kepada wartawan, setelah rapat tertutup intelijen dengan anggota parlemen mengenai krisis tersebut.
“Saya tidak mau terlalu banyak mengungkap (detailnya), tapi sudah diberikan peringatan,” ujarnya, dikutip Kompas.com dari AFP.
"Saya pikir pertanyaannya adalah pada tingkat apa."
Israel mengalami serangan terparah dalam 75 tahun setelah lebih dari 1.500 anggota Hamas menyerbu pembatas keamanan Gaza dalam serangan darat, udara, dan laut yang terkoordinasi saat hari Sabat Yahudi.
Baca juga: Update Perang Israel vs Palestina, Jumlah Korban, Gaza Tetap Dibombardir Meski Hamas Lepas Sandera
Sebelumnya, intelijen Israel tidak pernah gagal mendeteksi Hamas saat menyiapkan dan melancarkan serangan besar karena Jalur Gaza diawasi serta dijaga ketat.
Kabar terakhir menyebutkan korban tewas mencapai 2.200 orang di kedua pihak. Pasukan Israel mengatakan bahwa 1.200 orang tewas di negaranya dan mayoritas adalah warga sipil.
Sementara itu di Gaza, pihak berwenang setempat melaporkan lebih dari 1.000 orang tewas akibat serangan udara dan artileri yang terus-menerus dilakukan Israel.
Di Washington, Presiden AS Joe Biden berjanji mengirim lebih banyak amunisi dan perangkat keras militer kepada Israel. Serangan Hamas ke Israel mungkin sudah direncanakan sejak setahun lalu.
"Kami tidak begitu yakin bagaimana kami bisa melewatkannya. Kami tidak yakin bagaimana Israel bisa melewatkannya," ucapnya kepada wartawan.
Hingga saat ini Mesir belum memberikan komentar resmi mengenai dugaan pihaknya memberikan peringatan dini kepada Israel.
Namun, sumber-sumber keamanan senior Mesir menyangkal laporan pers Israel bahwa peringatan semacam itu telah dikeluarkan.
Gaza Alami Krisis
PBB mengatakan, lebih dari 423.000 orang telah mengungsi di Gaza.
“Lebih dari 338.000, dua pertiganya, berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Kamis (12/10/2023), dikutip dari CNBC Internasional.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), melaporkan krisis listrik dan air sedang terjadi di Gaza setelah Israel memblokade wilayah itu serta menutup aliran dan air.
Baca juga: Palestina Tak Sendiri, Kim Jong Un Dukung Perang Lawan Israel, Hamas Pakai Senjata Korea Utara
“Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza telah kehabisan bahan bakar dan terpaksa berhenti berfungsi, memicu pemadaman listrik, yang berlanjut di seluruh Jalur Gaza.
Hal ini terjadi setelah Israel menghentikan pasokan listrik dan bahan bakar ke Gaza pada 8 Oktober,” kata Dujarric kepada wartawan di PBB.
Situasi ini mengancam para korban terluka di rumah sakit dan tim penyelamat yang berada di Gaza. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Israel Diduga Kuat Menggunakan Bom Fosfor di Jalur Gaza, Menyebabkan Luka Bakar Mengerikan,
Terjawab Sudah Kenapa Trump Tak Perintahkan Tangkap Putin Saat Bertemu di Alaska? Cek Fakta Terkini |
![]() |
---|
Terjawab Siapa Zara Qairina dan Kenapa Kasus Kematiannya Viral di Malaysia, Cek Fakta Terkini |
![]() |
---|
Terbaru! Video Viral Jessica Dimakan Paus Orca Dipastikan Hoax, Begini Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Reaksi Keras Muhammadiyah, Rencana Prabowo Bawa Warga Gaza ke Pulau Galang Untungkan Israel dan AS |
![]() |
---|
Mengenal Pulau Galang, Lokasi yang Dipilih Prabowo jadi Pusat Pengobatan 2 Ribu Warga Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.