Berita Malinau Terkini
Mengenal Upacara Adat Dayak Kayan di Malinau, Meju Anak Ufah Penentuan Calon Pemimpin
Mari kita mengenal prosesi upacara adat Dayak Kayan di Malinau, Meju Anak Ufah yakni penentuan calon pemimpin
TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Mari kita mengenal prosesi upacara adat Dayak Kayan di Malinau, Meju Anak Ufah yakni penentuan calon pemimpin.
Dayak Kayan merupakan satu dari sekian ras atau etnis Dayak tertua di Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
Mayoritas masyarakat adatnya mendiami pesisir hulu Sungai Kayan wilayah dataran Tinggi Apau Kayan, Kalimantan Utara.
Sebagai satu dari sekian etnis tertua, pranata sosial masyarakat Kayan ditata sistematis.
Baca juga: Filosofi dan Relasi Masyarakat Adat Dayak Abay Kalimantan Utara dengan Alam dan Leluhur
Mulai dari kebudayaan, adat istiadat hingga menentukan calon pemimpin atau raja sejak dini.
Persembahan Masyarakat Dayak Kayan di Malinau menampilkan beragam ritual adat yang menjadi kebanggaan dan bagian sejarah.
Di antaranya adalah Upacara Adat "Meju Anak Ufah".
Prosesi sakral menentukan calon pemimpin sejak putra berusia balita tersebut telah menjadi kebiasaan.
Sekaligus lambang kematangan dalam sistem perpolitikan masyarakat adat kala dulu.
Baca juga: Mecaq Undat Pesta Panen Masyarakat Dayak Kenyah di Sungai Bawang Kukar
Jauh sebelum peradaban moderen, nenek moyang masyarakat adat Kayan telah mempersiapkan calon petinggi suku sejak keturunannya berusia 1 tahun.
Penobatan calon pemimpin dilakukan melalui Upacara Adat "Ufah". Dimulai tahapan pentabisan melalui ritual adat.
Prosesi ini menandakan anak ufah telah dipilih untuk dibesarkan sebagai calon pemimpin Kayan.
"Prosesi Anak ufah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Kayan yang terdiri dari puluhan sub-etnis sejak dulu," ujar Ketua Persatuan Dayak Kayan Malinau, Ping Ding.
Upacara adat ini dipercayai dapat mencetak calon pemimpin yang kuat, berjiwa ksatria, tegar dan berwibawa dan berkarisma.
Baca juga: Gelar Mubes ke-IV, Masyarakat Dayak Kenyah Kaltim Sampaikan Siap Sambut IKN Nusantara
Tokoh adat dan pemimpin prosesi adat Kayan Malinau, Esly Pari menjelaskan, ketika anak ufah beranjak dewasa akan dinobatkan sebagai pemimpin.
Penobatan inilah disebut sebagai "Meju Anak Ufah", sebuah prosesi puncak "kingmaking" Khas Dayak Kayan.
"Meju Anak Ufah berarti penobatan anak ufah menjadi pemimpin suku Kayan. Diberi gelar Hipui atau Paran," Ungkapnya.
Pemimpin bergelar Hipui atau Paran mendapatkan keistimewaan sesusai dinobatkan setelah prosesi Meju Anak Ufah.
Diantaranya dibantu pada menggarap ladang oleh masyarakatnya, atau yang biasa disebut sebagai Mahap atau Nyiwa Sak.
Tahapan Prosesi Meju Anak Ufah
Pada tahap penobatan, anak ufah didampingi seorang tetua laki-laki dan seorang tetua perempuan.
Altar penobatan merupakan sebuah gong besar sebagai tempat prosesi. Termasuk gong berukuran sedang dan kecil sebagai pijakan anak Ufah berfungsi sebagai tangga menuju altar.
Prosesi selanjutnya adalah dilaksanakanlah prosesi inti dalam upacara adat.
Seorang tokoh Kayan, seorang yang telah terkenal sebagai pemimpin yang dikenang berjasa karena memenangkan pertempuran di medan perang.
"Penobatan kepada anak ufah dengan melah, ngetalau pada Doh Tanangan dan Batang Tuman," Jelas Esly.
Melah atau Ngetalau serupa dengan prosesi munajat, arau berdoa. Pemobatam anak ufah dengan cara berdoa kepada Sang Pencipta.
Doh Tanangan dan Batang Tuman dewa kepercayaan masyarakat kayan tempo dulu. Yakni Dewa yang menguasai segalanya, dan menciptakan sesuatu di dunia.
Dia dan munajat berisi mantra dan doa-doa agar anak Ufah selaku Pemimpin Suku Kayan terlindungi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Prosesi ini merupakan bagian dari sejarah panjang masyarakat Dayak Kayan mencetak pemimpin, sehingga sebagai suku besar dapat bertahan sejak satu milenium silam.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Upacara Adat Meju Anak Ufah, Prosesi 'King Maker', Pencetak Pemimpin Khas Dayak Kayan Malinau
Bangunan Burung Walet Dibobol, Pria di Malinau Ini Diamankan Polisi, 1 Rekannya Buron |
![]() |
---|
Polres Malinau Gelar Pasar Murah, 500 Paket Sembako Habis dalam Sejam |
![]() |
---|
Penyebab Rute Desa Tanjung Nanga Malinau Terputus, Jalan Tergerus ke dalam Lubang Tambang |
![]() |
---|
Wakapolres Mahulu Dorong Optimalisasi BUMDes dan Teknologi Lokal lewat Inovasi Pangan |
![]() |
---|
3 Fraksi di DPRD Malinau Periode 2024-2029, Ping Ding: Komposisi Lebih Sedikit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.