Berita Viral
Kisah Istri Tinggal dengan Jasad Suami Selama 3 Hari, Tak Sadar Jika Pasangannya Sudah Meninggal
Inilah kisah N, seorang istri di Klaten, Jawa Tengah, tinggal bersama dengan jasad suaminya selama 3 hari.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah kisah N, seorang istri di Klaten, Jawa Tengah, tinggal bersama dengan jasad suaminya selama 3 hari.
Terungkap mengapa N bisa tinggal dengan jasad suaminya selama berhari-hari tanpa kecurigaan apapun.
Sang istri, N (77) tinggal dengan jasad sang suami H (78) di rumahnya. N tinggal bersama jasad suaminya selama tiga hari.
Ternyata, N tak tahu kalau suaminya meninggal.
Baca juga: 4 Fakta Bentrok Muntilan, dari Kronologi, Penyebab, hingga Berujung Belasan Sepeda Motor Rusak Parah
Baca juga: Viral! Benarkah TikTok Shop Dibuka Lagi? Cek Penjelasan dan Alasan Kenapa Tiktok Shop Ditutup
Baca juga: Krishna Murti Tegaskan Jasad Mirna Diautopsi, Sindir Pengacara Jessica Wongso
H (78) ditemukan meninggal dunia, Jumat (13/10/2023) lalu oleh warga sekitar.
Diketahui, H dan N merupakan pasutri yang hanya tinggal berdua di Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
Mengutip TribunSolo.com, kabar tersebut dibenarkan Kapolsubsektor Ngawen, Iptu Eko Pujiyanto.
"Iya benar, ada seorang kakek yang meninggal dunia 3 hari di rumah tidak ada yang tahu, termasuk istrinya," ungkapnya.
Anak dari N dan H tak ada di rumah karena merantau.
"Iya, hanya tinggal berdua, anak-anaknya merantau ke Surabaya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (14/10/2023).
Baca juga: Berbeda dengan Keterangan dr Djadja, Edi Darmawan Bersikukuh Jasad Mirna Diotopsi
Eko menambahkan, meski tinggal di rumah yang sama, keduanya tidur di kamar yang berbeda.
H tidur di kamar depan, dan N tinggal di kamar bagian belakang.
Keduanya pun sehari-hari bertani dan kerap pergi ke sawah berdua sebelum H ditemukan meninggal dunia.
"Setiap hari, mereka hidupnya bertani, kemana-mana pergi berdua naik sepeda ontel," jelasnya.
N baru mengetahui H meninggal saat warga mendatangi rumah mereka.
Warga curiga, selama 3 hari N dan H nampak tak beraktivitas di luar rumah.
Benar saja, saat didatangi warga, H sudah terbujur kaku di tempat tidur kamarnya.
Setelah ditemukan, jasad H langsung dimakamkan.
"Iya, langsung dimakamkan, tadi malam jenazah langsung dimasukkan ke dalam peti," ujar Eko.
Mengutip TribunSolo.com, H langsung dimakamkan karena tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
"Sekarang sudah dimakamkan, ya karena dari medis mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan, memang kondisinya sudah sepuh," jelasnya.
Eko mengungkapkan, H ternyata punya riwayat penyakit sesak napas.
Diduga, penyakitnya tersebut yang membuat H meninggal dunia.
Viral Kakek Diamuk Massa
Video kakek di Temanggung diamuk massa viral di medsos, ternyata begini duduk permasalahannya.
Video yang menampilkan seorang kakek diamuk massa viral di media sosial.
Berdasarkan caption video, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (13/10/2023) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Video tersebutmenuai soortan usai diunggah oleh akun Instagram @kejadiantemanggung pada Sabtu (14/10/2023).
Pada awal rekaman terlihat masa memadati Balai Desa Purwosari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Balikpapan, Habiskan Akhir Pekanmu Disini!
Beberapa saat kemudian, keluar seorang pria tampak dikawal ketat anggota kepolisian.
Massa berusaha menyerang seorang pria dengan tangan kosong sehingga menimbulkan suasana ricuh.
Suasana menjadi tak terkendali karena massa tersulut emosi.
Polisi menghalangi massa agar tidak berbuat anarkis dan main hakim sendiri.
Situasi mulai mereda saat sang kakek diselamatkan dari amukan massa dengan cara dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Termasuk ada yang penasaran dengan duduk permasalahan kericuhan itu.
Ternayta, penyebab sang kakek diamuk yakni dikarenakan tak terima pohon duriannya ditebang.
Sang kakek lantas meminta ganti rugi kepada warga yang menebangnya.
Baca juga: Viral Video Waduk Manggar Balikpapan, Air Nyaris Mengering Akibat Kemarau Panjang
Duduk Permasalahan
Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Budi Raharjo membenarkan insiden yang terjadi di Desa Purwosari.
Ia menjelaskan, semua bermula saat warga melakukan kerja bakti pada 6 Oktober 2023 lalu.
Warga kemudian memotong batang pohon durian milik kakek berinisial IK (70) yang menjulur ke jalan.
IK tidak terima pohon duriannya dipotong lantas melaporkan ke Kepala Desa Purwosari.
"Setelah mendapati laporan tersebut kemudian IK bersama perangkat desa, tokoh agama dan pemuda diajak mediasi tepatnya di Balai Desa Purwosari," kata Budi, dikutip dari Instagram @humas_pores_temanggung.
Budi melanjutkan, IK meminta ganti rugi Rp50 juta. Namun, warga tidak menyanggupinya.
Kedua belah pihak pada akhirnya sepakat dengan ganti rugi Rp5 juta.
"IK dan perangkat desa maupun tokoh masyarakat yang ada sudah mencapai kesepakatan dan sudah dibuatkan surat pernyataan," lanjut Budi.
Kondisi berbeda terjadi di luar balai desa, warga yang sudah emosi berkumpul untuk menunggu IK.
Massa dibuat geram dengan IK yang mempermasalhkan pemotongan pohon durian miliknya.
Kericuhan pun terjadi sebagaimana video yang viral.
"Dikarenakan warga yang sudah terlanjur berdatangan dan emosi, maka IK kita evakuasi," tambah Budi.
Budi menambahkan, kondisi terkini Desa Purwosari sudah berangsur kondusif.
Warga dan IK sudah aktivitasnya seperti biasa setelah ada kesepakatan berdamai.
Budi meminta warga agar tidak terprovokasi serta menahan diri dari perbuatan yang nantinya dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
"Sampai saat ini situasi di Desa Purwosari terdapat aman dan kondusif, untuk permasalahan yang ada sudah selesai dengan damai dan kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi," tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah N, Seorang Istri yang Tinggal dengan Jasad Suami dan Tak Sadar Pasangannya Telah Meninggal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.