Berita Samarinda Terkini

Kangkung Disebut Jadi Salah Satu Penyumbang Inflasi di Samarinda

Inflasi kali ini terbilang cukup unik, sebab kangkung menjadi pemicunya. Sementara komoditas bahan pangan lain yang memang diawasi masih cukup aman.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Pedagang mengemas sayur kangkung dan bayam di Pasar Segiri Samarinda Kalimantan Timur, Rabu (13/9/2023). TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inflasi kali ini terbilang cukup unik, sebab kangkung menjadi pemicunya.

Sementara komoditas bahan pangan lain yang memang diawasi masih cukup aman dan stabil.

Kenaikan harga pada kangkung memang jarang terjadi jika dibandingkan dengan komoditas pangan lain seperti beras, ikan, dan cabai.

Namun, hal ini tetap menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Berdasarkan fenomena ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapangtani) Muhammad Darham menjelaskan faktor terjadinya kenaikan harga pada kangkung. 

Baca juga: Profil Jhon Konedy Anggota DPRD Penajam, Dulu Bernama Joni Putra, Beruntung Setelah Ganti Nama

Darham menjelaskan bahwa secara umum kangkung dapat panen dalam kurun waktu 21 hari.

Namun adanya fenomena El Nino menjadi salah satu faktor yang kerap mempengaruhi jarak tanam pada kangkung.

Sebab, El Nino menyebabkan sejumlah lahan pertanian mengalami kekeringan.

“Kita juga terputus jarak tanamnya akibat kemarau yang melanda saat ini, di samping itu keperluan juga meningkat,” jelasnya.

Terkait dengan permintaan kangkung yang melejit, Darham menjelaskan dengan demikian. 

“Permintaan kangkung juga meningkat, salah satunya juga banyak kuliner-kuliner milenial yang gemar makan kangkung goreng,” jelasnya.

Baca juga: Disnaker Balikpapan dan SIGAB Perkenalkan ULD Bantu Penyandang Disabilitas Dapatkan Pekerjaan

Diketahui, kenaikan harga kangkung kini mencapai angka Rp 12 ribu per kilogramnya.

Hal ini pun diakui oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas pada TribunKaltim.co, Selasa (17/10/2023).

“Kangkung saat ini memang tengah naik tapi belum dianggap signifikan,” ujarnya.

Namun, Marnabas mengatakan bahwa harga kangkung di setiap pasar relatif berbeda.

“Kangkung di Pasar Sungai Dama dan Pasar Rakyat Baluluq Lingau masih di harga Rp 9 ribu perkilonya,” sebut Marnabas.

Di samping itu, ia tak bisa memungkiri bahwa saat ini terdapat pasokan sayuran dari berbagai daerah.

Baca juga: Polresta Samarinda Memulai Operasi Mantap Brata 2023-2024, Tanda Kesiapan Pengamanan Pemilu Serentak

“Tapi sifatnya hanya untuk menambah produksi kangkung saja di Samarinda. Karena konsumsi di kota kita ini juga cukup tinggi,”

Marnabas mengaku bahwa jika harga kangkung masih bergejolak dalam kurun waktu cukup lama, pihaknya akan segera kembali menggelar operasi pasar murah dengan penjualan kangkung sebagai komoditi utama.

“Kalau memang kenaikannya lebih dari seminggu, saya akan berjualan. Kita gelar pasar murah untuk pasarkan kangkung dengan harga murah,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved