Sopir Bus di Terminal Batu Ampar Balikpapan Mogok, Terminal Lempake Samarinda Lancar Terkendali

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejumlah Sopir Bus yang ada di Terminal Batu Ampar Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) telah melakukan aksi mogok pada Rabu (18/10/2023).

Berkenaan sengan adanya aksi itu, TribunKaltim.co mencari tahu bagaimana dengan kondisi terminal bus lainnya yang ada di Kaltim, salah satunya itu Terminal Lempake Samarinda.

Terminal bus yang di antaranya melayani rute Kota Samarinda - Bontang dan Kota Samarinda - Sangatta tersebut, pada hari ini masih berjalan dengan normal, seperti hari-hari biasanya.

"Untuk hari ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar terkendali," ungkap Koordinator Terminal Lempake Samarinda, Suharyanto saat diwawancarai TribunKaltim.co di ruangannya.

Baca juga: Sopir Bus Mogok, Operasional Terminal Batu Ampar Balikpapan Terganggu

Baca juga: Alasan 28 Sopir Bus Balikpapan Mogok Kerja, Kontan Terminal Batu Ampar Lumpuh

Lebih lanjut, disebutkan sedari pagi hingga sekira pada Pukul 14.00 Wita untuk jurusan Samarinda - Sangatta sudah ada dua bus yang berangkat dengan jumlah penumpang sekitar 25 orang perbusnya.

Sementara, untuk jurusan dsri Samarinda - Bontang sudah ada tiga bus yang berabgkat, dengan di isi penumpang berjumlah sama yakni satu bus sekitar 25 orang.

"Jadi hari ini sudah ada 5 bus yang berangkat," tuturnya.

Dirinya pun berharap, seluruh penumpang yang ingin berangkat bisa terangkut dan armada bus yang ada bisa selalu siap. Seperti di hari ini, hari biasa bukan akhir pekan, itu sudah terlaksana dengan baik.

"Sementara di hari pekan seperti sabtu dan minggu juga tercukupi dengan baik jua," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Terminal Batu Ampar Balikpapan, Kalimantan Timur, dilanda aksi mogok sopir bus pada Rabu (18/10/2023).

Hal ini menyebabkan gangguan operasional terminal dan penumpukan penumpang.

Pengawasan Terminal Tipe A Batu Ampar Balikpapan, Sulistiawan, mengatakan bahwa mogok sopir disebabkan oleh antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) solar di Kilometer 15.

"Mereka protes terkait dengan antrian BBM di Kilometer 15. Nah itu kan memang dikhususkan untuk angkutan barang dan angkutan orang khususnya bis AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi)," urai Sulistiawan.

Kata dia, sopir bis AKDP ini kerap menemui antrian panjang di kilometer 15 lantaran kendaraan travel di luar kota Balikpapan turut mengantre.

Menurut Sulistiawan, seharusnya travel dan kendaraan kecil antri BBM solar di Gunung Malang dan di Kampung Baru.