Pilpres 2024

Desakan Megawati Pecat Gibran dan Jokowi, Rocky Gerung Sebut Masih Ada Waktu Permalukan Pengkhianat

Desakan Megawati pecat Gibran Rakabuming dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Rocky Gerung sebut masih ada waktu permalukan pengkhianat.

Kompas.com/Rizky Syahrial
Desakan Megawati pecat Gibran Rakabuming dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Rocky Gerung sebut masih ada waktu permalukan pengkhianat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Rocky Gerung terkini.

Desakan Megawati pecat Gibran Rakabuming dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mencuat.

Pengamat politik, Rocky Gerung sebut masih ada waktu permalukan pengkhianat, yang dimaksud  Jokowi dan Gibran.

Ya, keputusan Golkar mengusung Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres mendapatkan sorotan dari pengamat, tak terkecuali Rocky Gerung.

Banyak yang menilai keputusan Golkar mengusung Gibran dapat menghancurkan elektabilitas Prabowo Subianto. 

Hal ini lantaran sikap Gibran yang berkhianat ke PDI Perjuangan. 

Baca juga: Terbaru! Soal Relawan Projo Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Ini Tanggapan Ketua TKRPP PDIP

Baca juga: Reaksi Jokowi soal Putusan Mahkamah Konstitusi dan Kabar Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto

Baca juga: Meski Belum Punya Cawapres, Prabowo Subianto Capres Terkuat Hasil Survei Capres Terbaru Versi LSI

Putra Jokowi itu disebut sudah berkhianat ke PDI Perjuangan yang dulu mengusungnya menjadi Wali Kota Solo. 

Golkar juga terkena imbasnya lantaran rela mengusung Gibran yang bukan berasal dari Golkar. 

Bahkan, Gibran sebelum masuk ke Golkar telah diusung menjadi Cawapres Prabowo Subianto. 

Keputusan Gibran menerima tawaran Golkar menjadi Cawapres Prabowo Subianto disorot pengamat politik, Rocky Gerung. 

Rocky menuding ada kaitanya dengan konflik Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Dalam status twitternya @rockygerung_rg pada Sabtu (21/10/2023), Rocky gerung memberikan masukan kepada kubu 'banteng' yang merupakan PDIP.

Baca juga: Kode Gibran Jadi Cawapres Prabowo dari Fahri Hamzah, Sebar Foto dan Hastag SuperpowerBaru

 Dirinya menilai hal terbaik untuk membalaskan dendam akibat dikhianati, banteng harus segera melakukan konsolidasi internal.

Konsolidasi internal dilakukan agar dapat segera melakukan pemakzulan atau impeachment.

"Untuk membalaskan dendam karena ditusuk dari belakang oleh si Plongo, ada baiknya Banteng konsolidasi internal untuk meng-impeach si Plongo," tulis Rocky Gerung.

"Masih ada waktu untuk mempermalukan harga dirinya," tambahnya.

Diketahui, sosok Cawapres Prabowo Subianto telah mengerucut ke satu nama yakni Gibran Rakabuming

Namun begitu pun, PAN masih belum mengambil keputusan untuk mengusulkan Gibran. 

PAN masih belum mengubah pernyataan sebelumnya, yakni mengusung Erick Thohir sebagai Cawapres Prabowo Subianto. 

Lalu ada PBB yang masih mengusung ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra.

Semua keputusan akan kembali ke Prabowo Subianto. Prabowo bakal menggelar rapat internal Koalisi Indonesia Maju untuk menerima usulan lain dari PBB, PAN, dan Demokrat. 

Sebelumnya, Rocky Gerung sudah menantang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memecat Joko Widodo. 

Hal ini diutarakan setelah Projo mendekelarasikan untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Relawan Pro Jokowi telah resmi mengumumkan bahwa mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Sabtu (14/10/2023). 

Deklarasi capres itu dihadiri Presiden Jokowi serta anaknya Gibran Rakabuming

Namun, tak ada Ganjar Pranowo saat deklarasi itu. 

Baca juga: Respon Bahlil Lahadalia Disebut Jadi Tim Pemenangan Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto Menolak?

Deklarasi ini menunjukkan hubungan Jokowi dengan Megawati semakin terlihat tidak baik-baik. 

Apalagi, kehadiran Presiden Jokowi saat organisasi pendukungnya relawan Pro Jokowi mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto.

Agar tak terlalu nyata, Prabowo sendiri tak hadir pada deklarasi di Arena, Senayan, Jakata Pusat.

Melihat itu, pengamat Politik, Rocky Gerung menilai deklarasi Projo mendukung Prabowo Subianto mencetuskan perang antara Jokowi versus Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan itu bukan tanpa alasan mengingat sikap Projo di Pilpres 2024 dinilai merepresentasikan sikap Jokowi.

Untuk itu, Rocky Gerung menyarankan Megawati segera memecat Jokowi dan Gibran dari PDIP.

"Itu intinya tuh, saya anggap ini perang terbuka," kata Rocky di channel Youtube Rocky Gerung Official, diunggah pada Sabtu (14/10/2023).

"Mega menganggap, oke kalau itu yang Anda mau, kami juga rela untuk ngerjain Jokowi, kira-kira gitu kan. Bagi Mega ini to be or not to be," imbuhnya.

"Dan kira-kira batas kesabaran Megawati akan diuji hari-hari ini," lanjut Rocky.

"Tapi saya kira dalam pikiran publik, sebaiknya ini yang terjadi tuh, harusnya Mega langsung pecat Gibran, pecat Jokowi. Kan itu yang ditunggu publik kan," tuturnya lagi.

"Supaya jelas, enggak mungkin ada ceasefire, gencatan senjata," ujarnya.

"Jadi sebaiknya Mega siapkan saja deklarasi untuk memecat Pak Jokowi dan memecat Gibran dari keanggotaan PDIP," kata Rocky.

Diketahui Gibran tengah santer disuarakan menjadi cawapres Prabowo walaupun usianya belum mencukupi secara hukum.

Peluang Gibran untuk maju Pilpres 2024 sebagai cawapres terganjal Undang-Undang No 7 tahun 2017 pasal 169 huruf q, yang mensyaratkan usia capres maupun cawapres harus 40 tahun ke atas.

Undang-Undang tersebut tengah diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK), dan para hakim akan mengumumkan keputusannya pada Senin (16/10/2023).

Namun, uji materi itu dinilai banyak pihak hanya untuk memberi karpet merah terhadap Gibran agar bisa maju Pilpres 2024. Terlebih, Ketua MK, Anwar Usman adalah ipar Jokowi.

Baca juga: Ke Najwa Shihab, Mahfud MD Sebut Prabowo-Erick Thohir dengan Singkatan Pret, Diunggah IG Gerindra

Golkar Pilih Gibran

Postingan Rocky Gerung diduga merujuk hasil Rapimnas Partai Golkar yang dipimpin Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Sabtu (21/10/2023).

Mulanya, Airlangga bertanya kepada para kader yang hadir apakah setuju jika mendukung Gibran sebagai bacawapres Prabowo.

Seluruh peserta rapimnas pun kompak menyatakan setuju.

Hasilnya, Rapimnas Partai Golkar mengusulkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan para Ketua DPD tadi malam Pak, kami rapat cukup lama, cukup hangat tapi semuanya konsensus mengusulkan, saya tanya dulu mengusulkan dan mendukung Mas Gibran Rakabuming Raka untuk kita pasangkan dengan Pak Prabowo sebagai bacawpares Republik Indonesia," kata Airlangga.

"Apakah setuju? Aceh setuju? Papua setuju? Sulawesi setuju? NTT setuju? Jabar setuju? Banten? Jateng? Jatim? Bali, NTT NTB Kalimantan?," tanya Airlangga.

"Apakah setuju?" tanya Airlangga yang dijawab setuju oleh para kader Golkar.

Airlangga kemudian memutuskan jika kader Partai Golkar sepakat mendukung Gibran.

Airlangga lantas mengetuk palu dan hasil Rapimnas pun disetujui semua pihak.

"Dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim, maka saya ketok usulan Golkar yang akan saya serahkan ke Pak Prabowo dan ini untuk dibawa oleh Pak Prabowo dalam pertemuan forum ketum partai, setuju?" ujarnya.

Tanggapan Gibran

Gibran yang hadir di Rapimnas Partai Golkar usai Prabowo meninggalkan acara itu sempat diperkenalkan dengan para pembina dan petinggi Partai Golkar oleh Airlangga Hartarto.

Airlangga kemudian secara resmi menyerahkan hasil rapimnas secara tertulis kepada Gibran.

Dalam kesempatan itu, Gibran mengaku sangat berterimakasih dengan keluarga besar Partai Golkar atas hasil rapimnas.

"Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih terhadap keluarga besar Golkar. Saya sangat mengapresiasi hasil rapimnas pada siang hari ini. Untuk selanjutnya, kami akan koordinasikan, kami akan tindaklanjuti bersama Pak Prabowo. Sekian dan terimakasih," kata Gibran singkat dalam sambutannya setelah rapat pleno ditutup Airlangga.

Baca juga: Tertawakan Singkatan Prabowo-Erick Thohir di Acara Najwa Shihab, Ini Penjelasan Mahfud MD

Pendapat Relawan Jokowi

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menyatakan disandingkannya Gibran dengan Prabowo oleh Golkar sudah lama disiapkan dan didesain sedemikian rupa.

Meskipun Gibran diketahui adalah kader PDIP dan bahkan didaulat menjadi juru kampanye nasional pasangan capres-cawapres PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Rapimnas Golkar mendeklarasikan Gibran sebagai Cawapres. Saya percaya ini bukan ujug2. Desainnya sudah lama disiapkan," kata Eko lewat akun X nya, @ekokuntadhi1, Sabtu.

"Mulai dari baliho, kaos, relawan. Sampai mengacak-acak MK. Semua by design," ujarnya.

Menurut Eko, sikap Gibran yang selama ini terkesan menolak menjadi cawapres Prabowo adalah cara putra Presiden itu memamerkan kelihaian cara berdusta.

"Komentar Gibran yg kesannya menolak selama ini, cuma pamer cara berbohong," tegas Eko.

Eko Kuntadhi yang selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi, mengaku sudah tidak percaya lagi dengan omongan Jokowi, ayah Gibran.

Terutama terkait pernyataan Jokowi yang mengaku tidak ikut campur dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan syarat pencalonan capres dan cawapres menjadi berusia paling rendah 40 tahun atau pernah atau sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.

Baca juga: Tak Hanya Gibran Rakabuming, Ini Daftar 21 Kepala Daerah yang Penuhi Syarat jadi Cawapres

Menurut Eko Kuntadhi, Jokowi hanya berpura-pura bahwa putusan MK bukan karena campur tangannya karena ingin putranya Gibran Rakabuming maju menjadi cawapres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Lalu gimana sikap Jokowi? seperti biasa ya pura-pura bilang bahwa putusan MK urusan MK. soal pencapresan ya urusan partai-partai politik," kata Eko dalam video yang dibagikan di akun Instagramnya @ekokuntadhi, Kamis (19/10/2023).

Eko mengatakan dirinya tidak percaya bahwa putusan MK dan rencananya majunya Gibran sebagai cawapres, tidak ada hubungannya dengan campur tangan Presiden Jokowi.

"Dia menyatakan bahwa semua ini enggak ada hubungannya sama Presiden. Itu di luar kendalinya," katanya.

"Tapi ya setelah isu 3 periode yang gagal itu, bahkan setelah isu perpanjangan masa jabatan presiden yang mandek itu, kok saya jadi mulai susah percaya pada sebuah statement, pada sebuah omongan," kata Eko.

Menurut Eko, dirinya kini lebih mengamati tindakan dari pada omongan.

"Saya sekarang lebih memperhatikan tindakan. Mulut bisa bohong, tapi tindakan-tindakan itulah yang menunjukkan bagaimana sebetulnya tujuan seseorang," katanya.

Menurut Eko, hal ini bukan hanya soal Gibran yang diloloskan maju menjadi Cawapres lewat putusan MK.

"Sekali lagi ini bukan soal Gibran. Di mata saya ini soal betapa mudahnya kekuasaan mengacak-ngacak hukum, demi sebuah ambisi," kata Eko.

Baca juga: Tak Hanya Gibran Rakabuming, Ini Daftar 21 Kepala Daerah yang Penuhi Syarat jadi Cawapres

Eko mengatakan bila nantinya Gibran benar-benar menjadi cawapres Prabowo, maka hal ini hanya meneruskan ide Jokowi 3 periode tetapi dengan menggunakan wajah lain.

"Jika akhirnya nanti Gibran benar dipasangkan dengan Prabowo, di mata saya kondisi ini hanya meneruskan ide Jokowi tiga periode, tetapi dengan menggunakan wajah yang lain. Prosesnya ya mirip-mirip banget. Apakah ini akan terwujud? Saya enggak tahu," kata Eko.

Ia lalu menjelaskan sebuah tulisan menarik di Kompas yang ditulis oleh gurunya Imam Ansari Saleh.

"Jika pun terbuka peluang Gibran untuk maju, kan Gibran bisa bilang tidak. Sebuah yang nasehat yang menurut saya dilandasi kecintaan pada Jokowi, kecintaan pada Gibran," ujar Eko.

"Agar di akhir masa jabatannya, kesannya tidak mentang-mentang, kesannya bisa landing dengan mulus. Tidak landing dengan menunjukkan keserakahan pada jabatan. Sebab Indonesia lebih lebar atau lebih luas dari sekedar keluarga Jokowi," kata Eko. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul GIBRAN Terima Tawaran Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Rocky Gerung Desak Megawati Segera Pecat Jokowi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved