Pilpres 2024

Akhirnya Gibran Jawab Nasibnya di PDIP, akan Ikuti Mekanisme, Sudah Temui Puan dan Arsjad Rasjid

Akhirnya Gibran Rakabuming jawab nasibnya di PDIP, akan ikuti mekanisme, sudah temui Puan Maharani dan Arsjad Rasjid

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkap Layar Kompas TV
Gibran saat menghadiri salah satu acara Golkar. Nasib Gibran di PDIP usai ditetapkan sebagai cawapres Prabowo Subianto. Sindiran aktivis 98 untuk anak Jokowi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gibran Rakabuming akhirnya memberi respon soal masa depannya di PDIP.

Diketahui, Koalisi Indonesia Maju menetapkan putra sulung Jokowi tersebut sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Padahal, PDIP sudah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

Lantas, apakah Gibran otomatis dipecat dari PDIP?

Diketahui, ada tiga pasangan bacapres dan bacawapres yang akan maju di Pilpres 2024.

Ada Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD, Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, lalu kini Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Besok Istri Tito Karnavian ke Balikpapan Lihat Buaya Riska, Ambo dan Keluarga Diundang

Namun kini yang menjadi pertanyaan publik adalah, bagaimana status Gibran di PDIP: apakah dia tetap menjadi kader PDIP atau keluar dari PDIP?

Meski tidak secara gamblang mengungkap statusnya kini di PDIP, Gibran mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Namun kini yang menjadi pertanyaan publik adalah, bagaimana status Gibran di PDIP: apakah dia tetap menjadi kader PDIP atau keluar dari PDIP?

Meski tidak secara gamblang mengungkap statusnya kini di PDIP, Gibran mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Tak hanya itu, Gibran juga mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Tim Pemenangan Nasioanal (TPN) Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Mba Puan di Jumat malam kemarin, Mba Puan dan Pak Arsjad," kata Gibran dilansir Kompas TV, Senin (23/10/2023).

Lebih lanjut Gibran menegaskan akan mengikuti mekanisme yang ada dan meminta publik untuk tenang.

"Saya akan mengikuti mekanisme yang ada, tenang aja," ungkap Gibran.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan Gibran sempat menemui dirinya sebelum dideklarasikan jadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun dalam pertemuan itu, tak ada pembahasan mengenai mengenai pengunduran diri Gibran sebagai kader PDIP.

"Ngomongin hal yang penting (dengan Gibran). Enggak ada sama sekali (pengunduran diri Gibran)," kata Puan ditemui usai menghadiri apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).

Politikus PDIP Kecewa Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira menyesalkan langkah Gibran Rakabuming Raka (GRR) menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca juga: Terjawab, Duet Capres-Cawapres 2024 Terkuat Versi LSI dan Lembaga Survei Prancis, Prabowo-Gibran?

"Sebagai kader PDIP, saya sangat kecewa dengan keputusan GRR yang meninggalkan PDIP untuk dicalonkan oleh partai lain dan menjadi cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju)," kata Andreas kepada wartawan, Senin (23/10/2023).

Andreas mengakui pilihan tersebut adalah hak politik putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Tetapi ini juga melukai hati banyak orang yang mengetahui dan merekam perjalanan karier GRR," ujarnya.

Dia menyesalkan sebab selama ini PDIP selalu berlaku adil kepada Gibran. Bahkan, menempatkannya pada posisi istimewa.

"Apakah PDIP telah berlaku tidak adil kepada beliau? Setahu saya ini tidak pernah terjadi," ucap Andreas.

Andreas mengatakan Gibran mendapat tempat istimewa di PDIP selama ini, yakni dicalonkan dan diperjuangkan serta terpilih menjadi wali kota meski karier politiknya relatif baru.

Selain itu, dia menyebut dalam beberapa pernyataannya Gibran kerap sangat santun dan menyatakan taat pada perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Publik Indonesia merekam itu dalam memorinya. Namun, hanya dalam sekejap GRR dengan dinginnya PDIP, meninggalkan capres yang diusung PDIP dan bergabung dengan capres lain karena dicalonkan cawapres," ungkap Andreas.

Gibran saat ini masih berstatus sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Sikap Gibran bertentangan dengan PDIP yang telah mengusung pasangan capres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai cawapres.

Baca juga: Jejak Gibran dari 2018 tak Tertarik Politik, Kader PDIP lalu Walikota Solo, Kini Cawapres Prabowo

Restu Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara menanggapi kabar Gibran Rakabuming Raka yang akan maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024

Setelah mengumumkan Gibran menjadi bakal cawapresnya, secara resmi deklarasi Prabowo - Gibran akan dilaksanakan hari ini, Senin (23/10/2023).

Selanjutnya, Rabu (25/10/2023) pasangan Prabowo - Gibran dijadwalkan akan mendaftarkan diri ke KPU. 

Terkait dengan majunya Gibran Rakabuming Raka, anaknya sulungnya menjadi cawapres Prabowo, apakah Jokowi memberi restu?

Sebagai orang tua, Jokowi mengaku hanya bisa mendoakan dan merestui apapun yang menjadi keputusan putra sulungnya itu.

Termasuk, jika nantinya Gibran memutuskan maju menjadi cawapres.

"Ya, orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui," kata Jokowi ditemui usai menghadiri acara apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).

Bagi Jokowi, Gibran adalah anaknya yang sudah dewasa yang sudah bisa menentukan arah politiknya sendiri.

Maka itu Jokowi juga tidak mau terlalu mencampuri urusan Gibran.

"Keputusannya karena sudah dewasa jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita.

Orang tua itu hanya mendoakan dan merestui," tambahnya.

Jokowi juga menyerahkan nasib Gibran sebagai cawapres Prabowo kepada partai politik ataupun koalisi parpol.

Jokowi mengatakan penentuan cawapres bukanlah kewenangan dirinya sebagai Presiden RI.

"Tanyakan, tanyakan kepada partai politik. Itu wilayahnya partai politik atau koalisi partai politik atau gabungan partai politik. Bukan urusan presiden," kata Jokowi.

Baca juga: Anies-Cak Imin Bisa Panen Untung, Efek Prabowo Gandeng Gibran Bakal Gerus Suara Ganjar-Mahfud MD

Saat ditanya apakah Gibran cocok menjadi cawapres Prabowo, Jokowi hanya menjawab bahwa pasangan calon (paslon) yang maju di Pilpres 2023 semuanya cocok.

"Semuanya cocok, Pak Anies dengan Pak Muhaimin cocok, Pak Ganjar sama Pak Mahfud cocok, Pak Prabowo juga cocok," ujarnya.

Terpisah, Prabowo Subianto mengakui dirinya sudah meminta izin kepada Presiden Jokowi menggandeng Gibran menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Menurut Prabowo, munculnya nama Gibran sebagai cawapres adalah usulan parpol yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM). Prabowo hanya menyampaikan usulan itu langsung kepada Jokowi.

"Ya tentunya sebagai orang Indonesia yang adat budaya kita tentunya pasti kita menyampaikan keinginan dari partai-partai dan usulan kita," kata Prabowo ditemui saat peresmian RS Tingkat III Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).

Prabowo menceritakan bahwa dalam pertemuannya dengan Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyerahkan sepenuhnya keputusan maju atau tidaknya kepada sang anak.

Sebaliknya, Jokowi juga tidak akan menahan putra sulungnya itu jika ingin maju menjadi cawapres.

"Beliau (Jokowi) bilang terserah Pak Wali kan sudah dewasa.

Kalau Pak Wali bersedia ya beliau pasti tidak menahan kira-kira begitu," ujarnya. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Statusnya di PDIP usai Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Akui akan Ikuti Mekanisme yang Ada

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved