Pilpres 2024

Anies-Cak Imin Bisa Panen Untung, Efek Prabowo Gandeng Gibran Bakal Gerus Suara Ganjar-Mahfud MD

Anies Baswedan - Cak Imin bisa panen untung, efek Prabowo Subianto gandeng Gibran Rakabuming bakal gerus suara Ganjar Pranowo - Mahfud MD

Editor: Rafan Arif Dwinanto
ISTIMEWA
Capres dan cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Anies Baswedan - Cak Imin bisa panen untung, efek Prabowo Subianto gandeng Gibran Rakabuming bakal gerus suara Ganjar Pranowo - Mahfud MD 

TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Subianto akhirnya mengumumkan Gibran Rakabuming sebagai cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.

Sementara, pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berpotensi panen untuk dari langkah politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) menggandeng Gibran sebagai cawapres.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto.

Diketahui, keputusan memilih Gibran sebagai bacawapres pun menimbulkan kontroversi.

Baca juga: Kecewa dengan Manuver Gibran di Pilpres 2024, Relawan Jokowi Kompak Buka Baju di Depan Puan Maharani

Selain karena putra dari Presiden Jokowi, langkah mulus Gibran maju sebagai bacawapres juga buah dari putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi.

Dalam putusannya, MK mengizinkan seseorang yang pernah menjadi kepala daerah meskipun belum berumur 40 tahun, bisa maju sebagai capres ataupun cawapres.

Padahal, dalam konstitusi, batasan minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun.

Hal lain yang menimbulkan kontroversi adalah Ketua MK Anwar Usman merupakan paman dari Gibran atau adik ipar Presiden Jokowi.

Ratno Sulistiyanto menuturkan, penunjukan Gibran sebagai bawawapres yang diusung KIM bakal mengubah konstelasi politik di Tanah Air.

Sebab, Gibran dan Jokowi merupakan kader PDIP yang sebelumnya telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bacapres bergandengan dengan Mahfud MD.

Menurut Ratno, pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu yang sebelumnya berpotensi memilih Ganjar Pranowo, kini kemungkinan besar akan bergeser mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Reaksi Anies soal Gibran Cawapres Prabowo, Cak Imin Mengajak Hadapi Pilpres 2024 dengan Gembira

Sehingga akan menggerus pemilih Ganjar-Mahfud MD.

Pada poros lainnya, pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu yang tidak puas dengan kinerja atau kepemimpinan Jokowi berpotensi besar bermigrasi memilih

”Kalau cerdas mengelola konstelasi politik ini, pasangan AMIN akan mendapatkan insentif elektoral dari majunya Gibran sebagai pasangan Prabowo,” tutur Ratno, Senin (23/10/2023).

Tidak hanya itu, sekitar 30 persen pemilih swing voter yang sebelumnya berpotensi memilih Prabowo, juga bisa diambil pasangan AMIN.

Begitu pula, ada 40 persen swing voter Ganjar Pranowo yang juga bisa diambil AMIN.

”Sebanyak delapan persen calon pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voter juga bisa diambil AMIN kalau pandai mengolah peluang ini,” katanya.

Di sisi lain, peneliti alumni Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan bahwa pemilih AMIN tergolong sangat loyal.

Dari hasil survei yang dilakukan, 63 persen calon pemilih AMIN sudah tidak akan berubah.

”Tingkat partisipasi pemilih AMIN ini lebih tinggi daripada calon pemilih pasangan capres dan cawapres lainnya,” tuturnya.

Baca juga: Ganjar-Mahfud MD Percepat Penyelesaian IKN Nusantara, Tuangkan Program Andalan Jokowi di Visi-Misi

Diketahui, setelah Koalisi Indonesia Maju resmi menetapkan Gibran sebagai bacawapres pendamping Prabowo, kini sudah ada tiga pasangan calon yang akan berlayar di Pilpres 2024 pendatang.

Pasangan pertama yakni Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta didukung Partai Ummat dan Partai Masyumi.

Berikutnya pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.

Pasangan ketiga adalah Prabowo-Gibran yang diusung delapan parpol, yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan beberapa parpol nonparlemen.

Restu Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara menanggapi kabar Gibran Rakabuming Raka yang akan maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024

Setelah mengumumkan Gibran menjadi bakal cawapresnya, secara resmi deklarasi Prabowo - Gibran akan dilaksanakan hari ini, Senin (23/10/2023).

Selanjutnya, Rabu (25/10/2023) pasangan Prabowo - Gibran dijadwalkan akan mendaftarkan diri ke KPU. 

Terkait dengan majunya Gibran Rakabuming Raka, anaknya sulungnya menjadi cawapres Prabowo, apakah Jokowi memberi restu?

Sebagai orang tua, Jokowi mengaku hanya bisa mendoakan dan merestui apapun yang menjadi keputusan putra sulungnya itu.

Termasuk, jika nantinya Gibran memutuskan maju menjadi cawapres.

"Ya, orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui," kata Jokowi ditemui usai menghadiri acara apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).

Bagi Jokowi, Gibran adalah anaknya yang sudah dewasa yang sudah bisa menentukan arah politiknya sendiri.

Maka itu Jokowi juga tidak mau terlalu mencampuri urusan Gibran.

"Keputusannya karena sudah dewasa jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita.

Orang tua itu hanya mendoakan dan merestui," tambahnya.

Baca juga: Nasib Gibran di PDIP Usai Ditetapkan sebagai Cawapres Prabowo, Sindiran Aktivis 98 untuk Anak Jokowi

Jokowi juga menyerahkan nasib Gibran sebagai cawapres Prabowo kepada partai politik ataupun koalisi parpol.

Jokowi mengatakan penentuan cawapres bukanlah kewenangan dirinya sebagai Presiden RI.

"Tanyakan, tanyakan kepada partai politik. Itu wilayahnya partai politik atau koalisi partai politik atau gabungan partai politik. Bukan urusan presiden," kata Jokowi.

Saat ditanya apakah Gibran cocok menjadi cawapres Prabowo, Jokowi hanya menjawab bahwa pasangan calon (paslon) yang maju di Pilpres 2023 semuanya cocok.

"Semuanya cocok, Pak Anies dengan Pak Muhaimin cocok, Pak Ganjar sama Pak Mahfud cocok, Pak Prabowo juga cocok," ujarnya.

Terpisah, Prabowo Subianto mengakui dirinya sudah meminta izin kepada Presiden Jokowi menggandeng Gibran menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Menurut Prabowo, munculnya nama Gibran sebagai cawapres adalah usulan parpol yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM). Prabowo hanya menyampaikan usulan itu langsung kepada Jokowi.

"Ya tentunya sebagai orang Indonesia yang adat budaya kita tentunya pasti kita menyampaikan keinginan dari partai-partai dan usulan kita," kata Prabowo ditemui saat peresmian RS Tingkat III Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).

Prabowo menceritakan bahwa dalam pertemuannya dengan Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyerahkan sepenuhnya keputusan maju atau tidaknya kepada sang anak.

Sebaliknya, Jokowi juga tidak akan menahan putra sulungnya itu jika ingin maju menjadi cawapres.

Baca juga: Hasil Survei Capres-Cawapres: Efek Gibran, Prabowo Melesat Ungguli Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin

"Beliau (Jokowi) bilang terserah Pak Wali kan sudah dewasa.

Kalau Pak Wali bersedia ya beliau pasti tidak menahan kira-kira begitu," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Prabowo Gandeng Gibran, Pengamat: Kalau Pandai Mengolah, Pasangan AMIN Menuai Insentif Elektoral

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved