Berita Kaltim Terkini
Tidak Ada Temuan Cacar Monyet di Kaltim, Dinkes Tegaskan Waspadai Gejalanya
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menegaskan bersyukur belum ada temuan cacar monyet atau monkeypox sampai Rabu (25/10/2023)
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menegaskan bersyukur belum ada temuan cacar monyet atau monkeypox sampai Rabu (25/10/2023).
Diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menjelaksan terkait kasus positif cacar montet pertama ditemukan di Jakarta pada Agustus 2022.
Pada 13 Oktober 2023 kasus bertambah satu, 19 Oktober 2023 bertambah satu kasus, 21 Oktober 2023 bertambah 5 kasus dan 23 Oktober 2023 bertambah 2 kasus positif.
Sementara itu, 11 orang yang menjadi suspek monkeypox telah menjalani pemeriksaan di laboratorium PCR.
Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet yang Kembali Ditemukan di Indonesia? Kenali Cara Penularan hingga Gejalanya
Baca juga: Biddokes Polda Kaltim Sosialisasi Antisipasi Penyakit Cacar Monyet
Rinciannya sembilan orang suspek ditemukan pada 23 Oktober, sementara dua orang suspek pada 24 Oktober 2023.
Kementerian juga menegaskan vaksin cacar monyet atau monkeypox akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia.
Meski, saat ini vaksin diberikan untuk kelompok prioritas yang memiliki risiko tinggi, yaitu pelaku hubungan sesama jenis.
"Alhamdulilah, Belum Ada Kasus Monkeypox di Kaltim. Sampai sekarang, Kaltim menjadi wilayah yang bebas dari ancaman Monkeypox atau cacar monyet," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, dr. Jaya Mualimin, Rabu (25/10/2023)
Sampai saat ini dr. Jaya menegaskna belum diperoleh laporan indikasi pasien yang terjangkit penyakit Monkeypox atau cacar monyet di wilayah Kaltim.
Namun demikian, ia meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox ini.
"Tapi kita tetap meningkatkan kewaspadaan saja. Dengan cara melaporkan ada atau tidaknya penyakit cacar monyet ini setiap minggu, untuk meningkatkan kewaspadaan dini di masyarakat," ujarnya.
Diketahui, penyakit Monkeypox ini merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang bersifat ringan.
Serta menular melalui kontak langsung dengan orang atau hewan terinfeksi.
"Gejala penyakit cacar monyet ini berlangsung selama 2-4 minggu. Bisa juga melalui benda terkontaminasi virus mpox," sebutnya.
Baca juga: Gejala Awal Terinfeksi Cacar Monyet, Ternyata Begini Cara Penularan Virus Monkeypox
lebih lanjut, dr. Jaya menyampaikan apabila telah ditemukannya penyakit tersebut, pihaknya akan segera melakukan pengujian lebih lanjut kepada pasien yang terserang penyakit cacar monyet ini.
6 Spot Wisata Alam Hits di Kalimantan Timur 2024, dari Pantai hingga Desa Adat |
![]() |
---|
5 Daerah dengan Layanan Kesehatan Puskesmas Terbanyak di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Viral Dugaan Aksi Keji Kuliti Anjing Hidup-hidup di Kutai Barat, Laporan Aktivis ke Polisi Ditolak |
![]() |
---|
Sosok AKBP Khairul Basyar, Segera Jabat Kapolres Kukar Gantikan AKBP Dody Surya yang Tersandung Etik |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Dorong Percepatan Program Reforma Agraria Melalui Pembentukan Tim Gugus Tugas Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.