Pilpres 2024

Gibran Sudah Tidak Dianggap PDIP, Ahmad Basarah: Dia Harusnya Tahu Aturan Main Partai

Calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka dianggap sudah keluar dari PDI Perjuangan (PDIP)

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka. Kini, anak Presiden Joko Widodo ini sudah dianggap bukan anggota PDI Perjuangan lagi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka dianggap sudah keluar dari PDI Perjuangan (PDIP)

Walaupun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari PDIP mengenai keanggotaan Gibran Rakabuming Raka, namun anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dinilai sudah keluar dari partai berlambang banteng tersebut.

Hal itu diungkapkan Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengatakan sejatinya Gibran Rakabuming Raka telah keluar dari partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu.

Basarah menyebut langkah Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto bertentangan dengan keputusan PDIP.

Sebab, dia menegaskan PDIP melalui Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah memutuskan mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Jadi tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP karena telah mengambil keputusan keluar dari dari garis politik partai yang resmi," kata Basarah di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Basarah menyayangkan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo, namun saat yang bersamaan masih menjadi kader PDIP.

Dia menegaskan harusnya Gibran memahami aturan main dalam sebuah organisasi partai politik (parpol).

"Dia harusnya tahu persis aturan main dalam organisasi partainya PDIP mulai dari ADRT maupun partai-partai politik lain," ujar Basarah.

Baca juga: Gibran Pasrah Dianggap Pengkhianat karena Jadi Cawapres Prabowo, Enggak Apa-apa

Baca juga: PAN Kaltim Dukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres, Sigit Wibowo Lihat Anak Jokowi Gaet Milienal

Baca juga: Alasan Kemenkeu Sebut Program KIS Lansia-Dana Abadi Pesantren dari Gibran Sebenarnya Tak Diperlukan

Basarah menjelaskan seharusnya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengundurkan diri dari PDIP setelah menjadi cawapres Prabowo.

"Harusnya dia mengundurkan diri secara resmi ketika dia mengambil keputusan keluar dari keputusan PDIP," imbuhnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menegaskan bahwa status cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, masih kader PDIP.

"Mas Gibran clear, tidak ke luar dari partai (PDIP)," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Apalagi, kata Fahri, tak ada aturan yang mengharuskan seorang calon presiden atau wakil presiden harus terikat oleh salah satu partai.

Baca juga: Puan Maharani Ungkap Gibran Sudah Pamit Jadi Cawapres Prabowo, Jawab Status Putra Jokowi di PDIP

Sebab itu, lanjut Fahri, banyak capres atau cawapres saat ini bukan merupakan anggota partai, termasuk Anies Baswedan yang diusung NasDem, PKB, dan PKS.

"Jadi tidak ada masalah sebenarnya," ujar Fahri.

Fahri pun menyinggung cerita pemilu 2024 yakni Jusuf Kalla (JK) yang kalah dalam konvensi capres Partai Golkar.

Meski kalah namun akhirnya JK bisa tetap maju pada Pilpres 2024 menjadi wakil Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Enggak lama setelah itu menjadi Ketum Golkar karena dia tetap dalam status keangotaannya sebagai kader Golkar gitu," ujarnya.

Baca juga: Projo Optimistis Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024 Satu Putaran, Panel Barus: Mirip Peristiwa 2014

Lebih lanjut, menurut Fahri, tradisi serupa bisa saja dilakukan PDIP, yakni mengutus kadernya ke beberapa partai untuk maju menjadi peserta pilpres.

"Artinya ya PDIP sebenarnya mungkin karena partainya besar, jadi kadernya memang bisa menyebar di mana-mana kan bisa jadi begitu," pungkas Fahri.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengakui sudah bertemu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Puan mengatakan dalam pertemuan itu Gibran berpamitan kepadanya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

"Sudah ketemu ngobrol-ngobrol banyak hal yang kita bicarakan," kata Puan di Gedung High End, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud Kompak Tuangkan IKN Nusantara di Visi-Misi, Anies-Cak Imin Tidak

Dia menepis kabar pada pertemuan itu Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP kepadanya.

"Enggak ada, enggak ada mengembalikan KTA, enggak ada. Hanya pamit untuk menjadi cawapres Pak Prabowo," ujar Puan.

Puan menegaskan sejauh ini Gibran tak menyatakan mengundurkan diri dari PDIP.

"Enggak ada pengunduran diri," ungkapnya.

Baca juga: Solo Diguyur Belasan Proyek APBN karena Gibran, Jawaban Anak Jokowi dan Penjelasan Menteri PUPR

Suhu Politik Kian Panas

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suwardi, menilai manuver Gibran Rakabuming Raka maju menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto membuat suhu politik Kota Solo memanas.

Penyebabnya ialah Gibran yang merupakan 'kader banteng' dan menang hampir 90 persen di Pilkada Solo justru maju Pilpres tanpa PDIP.

"Saya kira masih dalam batas-batas tertentu, kalau toh memanas ya tentu saja. Karena memang Solo ini mayoritas parlemen itu dikuasai oleh PDIP," ungkap Suwardi dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (26/10/2023).

Panasnya suhu politik di Kota Solo, kata Suwardi, setidaknya dirasakan di level petinggi partai.

Baca juga: Peta Politik setelah Prabowo - Gibran Daftar KPU, Dampak bagi Ganjar - Mahfud dan Anies - Cak Imin

"Dengan Mas Gibran kemudian menjadi wakilnya Pak Prabowo dan berada di luar kandang banteng, tentu saja akan menimbulkan kegundahan, setidaknya pada posisi elite partai di Kota Solo," ujarnya.

Sementara itu pada level masyarakat di Kota Solo, Suwardi menilai saat ini masih terbelah.

"Ya itu dikarenakan memang yang tersebar di media adalah nilai-nilai negatif Gibran yang menjadi wakilnya Prabowo, namun saya kira itu tidak akan butuh waktu lama untuk menetralisir," ungkapnya.

Bakal calon presiden (capres) calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menyelesaikan tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Kamis (26/10/2023).
Bakal calon presiden (capres) calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menyelesaikan tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Kamis (26/10/2023). (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

Suwardi menduga, bila dalam waktu dekat diadakan survei, respons masyarakat terhadap majunya Gibran di Pilpres 2024 diprediksi masih negatif.

"Tapi sekitar 10 hari lagi, mungkin masyarakat bisa menyadari kebutuhan kepemimpinan ke depan dari kalangan anak muda itu," ungkap Suwardi.

Baca juga: Prabowo - Gibran Resmi Maju Pilpres, Daftar 3 Eks Kapolri dan Menteri Juga Wamen Jokowi yang Dukung

Sementara itu Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku diminta tidak berkomentar terkait manuver-manuver politik yang terjadi, termasuk Gibran maju Cawapres Prabowo.

Rudy mengaku diperintah untuk fokus memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Saya tidak akan komentari siapapun karena sudah instruksi dari ketua umum, tidak boleh berbicara apapun dan fokus memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan wakil presiden satu putaran dan menangkan PDIP. Tugas saya hanya itu saja," ujar FX Rudy, Minggu (22/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Terkait status Gibran sebagai kader PDIP, Rudy menjelaskan dirinya tidak tahu menahu karena hal itu merupakan hak prerogratif Ketum PDIP.

"Ndak tahu saya, KTA nya kan ibu Mega yang tanda tangan," sambungnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP: Tanpa Dipecat, Gibran Dianggap Telah Keluar dari Partai

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved