Berita Nasional Terkini

Banpol yang Ikut Bersihkan TKP Kasus Pembunuhan di Subang Kembali Diungkit, Polisi Periksa Lagi

Banpol yang ikut bersihkan TKP kasus pembunuhan di Subang kembali diungkit, polisi lakukan pemeriksaaan lagi.

Ahya Nurdin/Tribun jabar
Warga penasaran ingin menyaksikan olah TKP kasus Subang, Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, Selasa (24/10/2023). Pihak Penyidik dari Direskrimum Polda Jabar membawa salah satu tersangka yakni Muhamad Ramdanu atau Danu. Banpol yang ikut bersihkan TKP kasus pembunuhan di Subang kembali diungkit, polisi lakukan pemeriksaaan lagi. 

Yayasan Bina Prestasi Nasional merupakan yayasan pendidikan yang menaungi sekolah SMP dan SMK.

Yayasan yang beralamat di Jalan Raya Serangpanjang, KM 24,3 Subang-Purwakarta, Kabupaten Subang didirikan oleh Yosep dan dikelola keluarganya.

Istri kedua Yosep, Mimin Mintarsih pernah menjadi bendahara yayasan namun jabatannya digantikan oleh istri pertama Yosep, Tuti Suhartini.

Sedangkan anak kedua Yosep dari pernikahan dengan Tuti, Amalia sempat menjadi sekretaris yayasan.

Baca juga: Terkuak Peran Mbak Rara Pawang Hujan dalam Olah TKP Kasus Subang, Ternyata Bukan Terawang Golok

Sebelum kasus pembunuhan terjadi, Yoris menjabat sebagai ketua yayasan, namun jabatannya dicopot setelah Tuti dan Amalia tewas.

Yosep kemudian menyuruh Danu menjadi bendahara yayasan.

Diketahui, kondisi Yaysan Bina Prestasi Nasional sudah tidak terawat dan tak ada aktivitas belajar mengajar.

Polisi Selidiki Aliran Dana BOS

Kombes Pol Surawan mengatakan motif pembunuhan mengarah ke dana yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosep yang menjadi salah satu tersangka.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, yayasan pendidikan tersebut resmi, namun ditemukan data siswa fiktif.

"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya."

"Selama ini, sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," paparnya, Jumat (27/10/2023).

Penyidik juga masih mendalami aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diterima yayasan tersebut.

"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS. Ini sedang kami selidiki arahnya ke mana," tuturnya.

Sebanyak empat rekening milik yayasan Bina Prestasi Nasional telah diblokir untuk proses penyelidikan.

Yosef, Tuti, Amalia dan Danu. Ibu dan anak di Subang dibunuh dengan cara keji dan sadis, dokter forensik beberkan hasil otopsi.
Yosef, Tuti, Amalia dan Danu. Ibu dan anak di Subang dibunuh dengan cara keji dan sadis, dokter forensik beberkan hasil otopsi. (Kolase Tribun Medan/HO)
Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved