Berita Paser Terkini

Pedagang Pertanyakan Tanggungjawab Pemkab Paser Atas Kondisi Lapak Kuliner Sungai Tuak

Begitupun di Tepian Siring Sungai Kandilo yang juga telah diperbaiki dengan konsep lebih kekinian dan dibuatkan ikon kota

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Lapak pedagang yang mengalami kerusakan pada bagian atap atau lantai atas, yang ada di Wisata Kuliner Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Pedagang minta pertanggungjawaban Pemkab Paser, Senin (30/10/2023). 

"Karena kami melihat atapnya, khususnya di lantai dua yang menggunakan plywood. Kami pertanyakan sampai kapan bertahannya dengan material seperti itu, sedangkan kalau bicara soal perdagangan tentunya jangka panjang," terang Ketua Paguyuban Wisata Kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Zulkifli.

Pertemuan yang sudah dilakukan dengan Disporapar Paser sudah terhitung tiga kali, namun jawaban yang diterima pedagang hanya dijanjikan untuk dilakukan perbaikan.

Baca juga: Wisata Kuliner Sungai Tuak Resmi Dibuka, Bupati Paser Minta Dilengkapi Sarana yang Kurang

"Satu point penting yang kami sampaikan, kalau kami tidak menganggap persoalan ini kritis maka kami tidak akan segetol ini melakukan pertemuan dengan menyuarakan perbaikan lapak Wiskul dengan prosedural yang sudah kami jalani," ungkapnya.

Paguyuban Wiskul Sungai Tuak juga mempertanyakan tanggungjawab dari Pemda Paser, ketika sewaktu-waktu terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Bahkan pedagang menganggap bangunan yang ada sekarang ini, tidak lebih baik dari bangunan mereka sebelumnya dibangun menggunakan dana swadaya.

"Ibaratnya kami bangun dari keuntungan jual es seribu, dua ribu rupiah tapi hasilnya lebih baik," katanya.

"Meskipun dari Pemda menampik hal itu, namun kenyataannya seperti itu yang kami alami," ulas Zulkifli.

Pedagang hanya menginginkan keamanan dalam menjalankan usahanya, terlebih ada retribusi yang dibayarkan kepada pengelola tiap bulannya senilai Rp600 ribu untuk lapak dua lantai dan Rp500 ribu untuk satu lantai.

Dari retribusi itu, Zulkifli, mengaku pedagang sudah ikut berkontribusi dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah untuk daerah.

"Kami sudah patuh, tapi dikasih pelayanan seperti ini. Kemudian kami sebagai pedagang ini merasa usaha kami ini semakin lama semakin merosot, dari segi pendapatan juga jauh dibanding tempat kami sebelumnya berjualan di pusat kota," keluhnya.

Baca juga: Wisata Kuliner Sungai Tuak Paser Bakal Diresmikan 20 Maret Mendatang

Tolak ukur yang digunakan dalam menakar minimnya pendapatan dihasilkan yaitu, pedagang masih menunggak pembayaran iuran dengan nominal Rp500 ribu dan Rp600 ribu.

Meski demikian, sementara ini pihak pengelola tidak memberlakukan denda kepada pedagang yang menunggak pembayaran iuran.

"Parameternya itu, kalau retribusi saja susah untuk kami penuhi bagaimana bicara keuntungan. Selama lapak tidak diperbaiki, maka kami akan berjualan dengan was-was," ulas Zulkifli.

Diresmikan Bupati Fahmi Fadli

Berita sebelumnya. Wisata Kuliner Sungai Tuak yang berlokasi di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser resmi dibuka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved