Buaya di Sangatta
Mengenal Buaya Muara di Sangatta yang Sudah Viral Sejak Tahun 1996
Mengenal buaya muara, Buaya Sangatta yang sudah viral puluhan tahun lamanya, yaitu sejak 1996.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Mengenal buaya muara, Buaya Sangatta yang sudah viral puluhan tahun lamanya, yaitu sejak 1996.
Ya, warga Sangatta sudah biasa dengan pemandangan buaya yang sering muncul di pemukiman.
Baru-baru ini muncul buaya muara di kawasan perairan Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Dibagikan akun Instagram @cerita_sangattaku, tampak seekor buaya berukuran besar sedang melintas.
"Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara).
Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile.
Nama umumnya, Man-eater "pemakan manusia", karena buaya ini pernah (atau sering) memakan manusia," tulis @cerita_sangattaku.
Diketahui, pada tahun 1996, telah viral Buaya Sangatta yang menerkam manusia.
Buaya ini kemudian dikenal dengan sebutan Monster Sangatta.
Ya, buaya muara tersebut telah memangsa seorang wanita bernama Ny Hairani (35) pada 8 Maret 1996 di Sungai Kenyamukan, Sangatta, Kutai Timur.

Buaya Sangatta tersebut berkelamin jantan dan berusia sekitar 70 tahun.
Memiliki panjang sekitar 6,6 meter, berat 350 kg, dan lingkar perut 1,8 meter.
Mengutip dari TribunNews, buaya sangatta 1996 ini ditemukan setelah warga menggunnakan bom ikan di tempat yang diduga menjadi lokasi keberadaan buaya.
Kemudian perut buaya dibelah oleh salah satu dokter di Puskesmas Sangatta Selatan yang kemudian terdapat jasad korban di dalamnya.
Selain buaya sangatta 1996, terdapat Monster Sangatta lain yang telah memangsa seorang pria bernama Baddu (40).
Pria ini diterkam buaya pada 10 April 1996 di Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Adapun buaya berkelamin betina dengan panjang 5,5 meter, berat 200 kg, dan lingkar perut 1 meter.
Baca Selanjutnya: Melihat buaya pemangsa di museum kayu tuah himba tenggarong
Selanjutnya, kedua buaya tersebut dijuluki Monster dari Sangatta.
Keduanya diawetkan dan dipajang di Museum Kayu Tuah Himba, Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain dua ekor Monster Sangatta, masih ada jasad seekor buaya besar lain yang diawetkan warga.
Jasad buaya ini berada di sekitar Mapolsek Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur.
Buaya ini telah memangsa seorang warga Desa Takat, Kecamatan Sandaran, Kutai Timur pada 15 Maret 2010 lalu.
Baca Selanjutnya: Foto foto sepasang monster sangatta buaya jantan 6,6 meter
Mengenal Buaya Muara
Buaya Muara (Crocodylus porosus) adalah spesies buaya yang tersebar luas di wilayah Muara sungai, estuari, dan perairan pesisir di Asia Tenggara, Australia Utara, dan beberapa pulau di Samudera Hindia.
Buaya Muara adalah salah satu jenis buaya terbesar di dunia dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang 7 hingga 7,5 meter.

Buaya Muara memiliki ciri khas berupa moncong panjang dan pipih, serta gigi yang tajam dan kuat yang digunakan untuk menangkap mangsa mereka.
Mereka adalah predator yang sangat efisien dan memakan berbagai jenis hewan, termasuk ikan, burung, mamalia kecil, dan kadang-kadang hewan besar seperti rusa.
Buaya Muara memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem Muara, karena mereka membantu mengontrol populasi hewan mangsa dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan.
Namun, karena ukuran mereka yang besar dan keberadaan manusia yang semakin mendekati habitat mereka, interaksi dengan manusia seringkali berakhir dengan konflik, dan buaya Muara kadang-kadang dianggap sebagai ancaman bagi manusia.
Oleh karena itu, perlindungan dan konservasi buaya muara penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah-wilayah mereka. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.