Berita Viral
Heboh Lagi! Fakta Video Lapangan Renon Viral, Terekam CCTV Polda Bali hingga 2 Polisi Diamankan
Video lapangan Renon yang sempat membuat heboh di tahun 2022 lalu kembali viral di X (dulu Twitter)
Dewa Dharmadi menyampaikan bahwa Lapangan Renon merupakan tempat olahraga.
Selain itu, banyak masyarakat menjadikan tempat rekreasi, dan objek wisata.
"Terpenting terpantau oleh kita, manfaat lapangan untuk apa. Kalau digunakan mesum itu memang di luar sepengetahuan kita," jelas Dewa Dharmadi.
Maka saat ini selain patroli terkait Prokes Covid-19, personel Satpol PP juga akan memantau kawasan lapangan.
"Harus masuk ke lapangan, masuk di semak-semak jika perlu. Kalau ada kegiatan yang mencurigai kita giring ke kantor," tegasnya.
Polisi Dalami pengunggah Video dan Pemerannya
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, video mesum sepasang muda-mudi beredar di media sosial tengah melakukan aksi tak senonoh di fasilitas umum Lapangan Renon, Denpasar, Bali.
Aksi sejoli tersebut terekam jelas melalui Circuit Closed Circuit Television (CCTV) milik Polda Bali.
Baca juga: Viral Gambar-gambar Kawasan di Kaltim ala Poster Disney Pixar Pakai AI Seperti Negeri Dongeng
Dari data CCTV tercatat perbuatan mesum pasangan tersebut terjadi pada Senin 21 Februari 2022 malam pukul 21.46 Wita.
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi menuturkan, tengah mendalami asal muasal penyebaran video berdurasi 1 menit 30 detik itu dan pelaku mesum tersebut.
"Direktorat Reserse Kriminal Khusus melakukan penyelidikan, mendalami terkait siapa yang mengunggah atau menyebarkan video tersebut pertama kali, apakah sumbernya dari dalam atau dari luar, termasuk pelaku muda mudi tersebut juga masih didalami," kata Syamsi kepada Tribun Bali, Selasa 22 Februari 2022 malam.
Dikatakan Syamsi, pihak kepolisian siap melakukan penindakan tegas pelaku pengunggah video tersebut pertama kali dan sepasang muda-mudi tersebut
"Kalau dari dalam tentu kita sanksi sesuai perundang-undangan kedua etik disiplin yang berlaku, terkait pelaku juga dilakukan penyelidikan juga," tutur dia.
Secara terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Henry Fiuser menjawab hal senada.
"Kita lagi pendalaman dan penyelidikan, termasuk terkait siapa dan kenapa bisa tersebar," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.