Berita Paser Terkini

Penjual Pentol di Paser DPO Kasus Korupsi Beras Mamuju, Kini Diamankan Kejari

Tim Tangkap Buron Intelejen Kejaksaan Negeri atau Kejari Paser berhasil mengamankan AS (40) yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
HO/Kejari Paser
Tim Tabur Intelejen Kejaksaan Negeri (Kejari) Paser saat melakukan penangkapan pada 1 November lalu terhadap AS terdakwa kasus tindak pidana Korusi Beras Komersil di Perum Bulog Sub Divre Kantor Cabang Mamuju, Sulawesi Barat pada tahun 2018. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Tim Tangkap Buron Intelejen Kejaksaan Negeri atau Kejari Paser berhasil mengamankan AS (40) yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus tindak pidana korupsi.

AS diduga melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan pembayaran, hasil penjualan beras komersil di Perum Bulog Sub Divre Kantor Cabang Mamuju, Sulawesi Barat pada tahun 2018.

Kasi Intelijen Kejari Paser, Hendi Sinatrya Imran menyebutkan, AS yang masuk DPO kasus korupsi beras komersil melarikan diri dari Mamuju ke Kabupaten Paser.

AS sudah berhasil kami amankan di salah satu warung kopi di Desa Senaken pada 1 November lalu.

Baca juga: Wisata Taka Garden di Desa Senaken Paser, Berikut Fasilitas yang Disediakan

"Kami sudah titipkan ke Polres Paser untuk menunggu penjemputan dari tim eksekutor Kejari Mamuju," terang Hendi kepada TribunKaltim.co pada Jumat (3/11/2023).

Sebelum penangkapan, Kejari Paser memperoleh informasi dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulbar bahwa DPO yang tengah dilakukan pengejaran berada di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Hendi mengaku, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri DPO tersebut yang diperoleh dari Kejati Sulbar hingga kemudian Tim Tabur Kejari Paser melakukan penelusuran.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan, AS berada di Desa Senaken yang kesehariannya merupakan penjual pentol keliling.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 1,3 M, Buronan 9 Tahun Asal Samarinda Ditangkap Berkat Data Vaksinasi Covid-19

"Sering kali mangkal di depan Bank BRI Cabang Paser serta pelabuhan bongkar muat Senaken," ulasnya.

Dari penelusuran yang dilakukan dan memastikan target operasinya, Tim Tabur Kejari Paser segera melakukan penangkapan terhadap AS.

"Saat diamanahkan, AS mengaku memang benar tersangkut kasus tindak pidana korupsi di Mamuju," tambah Hendi.

Lebih lanjut dikatakan, AS pada putusan Pengadilan Negeri (PN) sudah dinyatakan bebas.

Namun saat diajukan kasasi oleh Kejari Mamuju yang bersangkutan terjerat hukuman penjara dengan putusan kasasi nomor 22 K/Pit.Sus/2022 tertanggal 8 Mei 2023.

Baca juga: 3 Pejabat Struktural Kejari Paser di Rotasi, Rajendra Ingatkan Peningkatan Pengawasan

Bersangkutan dijerat dengan hukuman penjara 2 tahun dan denda Rp50 juta subsider 2 bulan.

"Kemudian dijatuhkan pidana tambahan dengan membayar uang pengganti senilai Rp70 juta subsider 1 bulan," paparnya.

20231103_Tindak Pidana Korupsi Beras di Paser
Tim Tabur Intelejen Kejaksaan Negeri (Kejari) Paser saat melakukan penangkapan pada 1 November lalu terhadap AS terdakwa kasus tindak pidana Korusi Beras Komersil di Perum Bulog Sub Divre Kantor Cabang Mamuju, Sulawesi Barat pada tahun 2018.
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved