Berita Kukar Terkini

3 Situs Sejarah di Desa Jembayan Kukar yang Patut Dikunjungi Wisatawan

Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menyimpan tiga situs sejarah.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
Desa Jembayan di Kecamatan Loa Kuku, Kukar, Kalimantan Timur, menyimpan tiga situs sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Loa Kulu merupakan daerah kaya raya akan hasil tambang batu bara. 

Loa Kulu Kaya Cagar Budaya

Siapa sangka Kecamatan Loa Kulu memiliki cerita sejarah yang panjang, mulai sejarah kerajaan, pertambangan batu bara hingga penjajahan Belanda dan Jepang.

Loa Kulu juga kaya akan cagar budaya, salah satunya situs cagar budaya Pamerangan berupa makam raja, sayangnya kurang diperhatikan keberadaannya.

Ini pula yang melatarbelakangi Supriyanto menulis buku Loa Kulu Dalam Catatan. Supriyanto menyampaikan keprihatinannya terkait cagar budaya Loa Kulu yang makin habis karena tak terurus.

Loa Kulu pada masa lalu merupakan kota terbesar, bahkan kota paling ramai di Kalimantan Timur.

Loa Kulu disebut sebagai kota metropolitan. Dulu, sentral listrik berada di Loa Kulu.

Baca juga: Candi Menjadi Situs Sejarah dan Budaya, Ini Harga Tiket Masuk 5 Candi yang Ada di Jogja

Sarana air bersih, perumahan, perkantoran, pasar, pabrik semen, pelabuhan, ada semua di Loa Kulu.

"Jejak sejarah tersebut masih dapat ditelusuri bekas-bekasnya," kata Supriyanto dikutip dari TribunKaltim.co.

Ia mengemukakan, Loa Kulu merupakan daerah kaya raya akan hasil tambang batu bara.

Karena kekayaan tambang di Loa Kulu ini memicu penjajah Belanda dan Jepang memperebutkan bumi Loa Kulu untuk dikuasai.

Loa Kulu pernah menjadi penghasil batu bara terbesar di wilayah nusantara pada zaman penjajahan Belanda dan ditambang kurang lebih 75 tahun lamanya.

Baca juga: Viral Wisata Alam Hidden Gems di Kabupaten Paser, Dekat IKN Nusantara

Sehingga Loa Kulu dikenal sampai mancanegara saat itu. Sebelum Samarinda dan Balikpapan menjadi kota besar, kota Loa Kulu lebih dulu menjadi kota besar di masa kejayaannya.

Desa Jembayan Dalam, Kecamatan Loa Kulu disulap menjadi Kampung Merah Putih. Pihak desa mengalokasikan anggaran Rp 15-20 juta
Desa Jembayan Dalam, Kecamatan Loa Kulu disulap menjadi Kampung Merah Putih. Pihak desa mengalokasikan anggaran Rp 15-20 juta.

Pada 1971-1974, Loa Kulu mengalami kemunduran. Sekarang Loa Kulu menjadi desa, dan sebagian masyarakat menyebutnya sebagai kota tua.

Supriyanto mengungkapkan, apabila ke Tenggarong warga tidak hanya pergi wisata ke Tenggarong menuju Pulau Kumala, Museum Mulawarman, Waduk Panji hingga ke Ladaya.

Mereka juga bisa melancong ke Loa Kulu menelusuri berbagai situs yang menjadi jejak sejarah di masa lalu.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved