2 Kg Sabu Gagal Edar di Samarinda
7 Fakta Polisi Gagalkan Peredaran 2 Kg Sabu di Samarinda, Pelaku Ajak Anak Istri saat Beraksi
Inilah sederet fakta Polisi berhasil menggagalkan peredaran 2 Kilogram sabu di Kota Samarinda, Kaltim.
Waktu menunjukan pukul 14.10 Wita saat sebuah mobil Toyota Avanza dengan kode plat KU atau Kalimantan Utara memasuki area Samarinda Utara, Kamis (2/11/2023).
Seorang sopir yang tengah mengemudikan mobil yang ditumpangi 4 orang pencarternya terlihat masih fokus mengarahkan pelanggan ke wilayah tujuannya.
Empat orang penumpang itu merupakan ayah ibu dengan dua anak mereka yang belum memasuki usia sekolah.
"Satu anak saya pangku. Tidurnya pulas. Satunya ceria karena sudah sampai di Kota Samarinda. Saya niatnya ngajak mereka liburan di sini," buka Dhany (27), kurir sabu asal Tarakan-Kalimantan Utara saat dijumpai di Mapolresta Samarinda, Selasa (7/11).
Sang istri yang sudah lelah setelah melakukan perjalanan dua hari satu malam hanya terdiam tenang di sisi kirinya.
Namun kebahagiaan tersebut mendadak luntur tatkala mobil yang mereka tumpangi dicegat oleh sejumlah pria bertubuh kekar dan berpakaian preman.
Ia mendadak dipaksa turun dengan disaksikan istri dan anaknya yang memasang raut wajah heran dan takut.
Raut takut dan keheranan sang istri mendadak berubah menjadi tangisan saat sejumlah pria bertubuh tegap itu mengatakan Dhany membawa dua bungkusan berisi 2 kilogram sabu di dalam tas ranselnya.
"Saya enggak kuat lihat ekpresi istri dan anak saya. Saya cuma sempat lihat istri saya menangis," ucapnya tertunduk dengan wajah yang mendadak memerah di balik masker hitamnya.
Ia menjelaskan, sehari-harinya dirinya menjadi pekerja bangunan di Bumi Paguntaka-sebutan lain Kota Tarakan.
Lelah dengan penghasilan yang tidak seberapa, ia akhirnya tergiur saat ditawari rekannya yakni BW (kini DPO), seorang security di Tarakan upah Rp 25 juta tanpa harus bekerja keras.
Ia sempat terkejut saat tahu bisnis yang ditawarkan adalah menjadi kurir sabu milik BOS asal Tawau- Malaysia yang harus diantar ke Kota Samarinda-Kalimantan Timur.
"Tapi kata teman saya (BW) aman. Jadi saya mau," ungkapnya.
Untuk tugas awal ia harus mengantarkan sabu seberat 1 kilogram ke Kota Tepian.
Atas arahan BOS ia berhasil mengantarkan sabu tersebut kepada seorang pengedar sabu (saat ini DPO) di Samarinda pada Agustus 2023 lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.