Berita Mahulu Terkini
Mengenal Busana Adat Ta'a di Mahakam Ulu, Pakaian Dayak yang Sarat Makna
Pakaian Adat Ta'a adalah pakaian adat asal Dayak yang diperuntukkan bagi kaum perempuan satu di antaranya yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu.
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pakaian Adat Ta'a adalah pakaian adat asal Dayak yang diperuntukkan bagi kaum perempuan satu di antaranya yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Pakaian Adat Ta’a mencerminkan keanggunan dan kesederhanaan.
Hal ini dibeberkan Ana, wanita asal Mahakam Ulu yang memiliki busana adat ini saat ditemui TribunKaltim.co pada Jumat (10/11/2023).
Bagi dia, pakaian adat Daya ini melambangkan wanita Suku Dayak yang berwibawa, percaya diri, dan berkarakter.
Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan di Mahakam Ulu, Yohanes Avun Ingatkan Tantangan Pemuda
Busana adat ini memiliki ciri khas berwarna hitam dan terbuat dari kain beludru, dilengkapi dengan paduan hiasan dan manik-manik.
Pakaian ta’a terdiri dari sapei inoq yaitu atasan menyerupai rompi tanpa lengan.
Pakaian dipadukan dengan rok bermotif biasa disebut sebagai Ta’a.
Untuk mempercantik tampilan dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari anyaman daun pandan yang berhiaskan manik-manik, taring macan, dan bulu burung enggang yang menjadi endemik Kalimantan.
Baca juga: Pemkab Mahulu Salurkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Long Pakaq Mahakam Ulu
Agar terlihat lebih anggun ditambahkan aksesoris sabau, yaitu anting-anting yang terbuat dari manik-manik.
Ana mengatakan pakaian ini biasanya digunakan di acara adat dan acara formal.
"Biasanya sih dipakai di acara formal dan upacara seperti ini," katanya.
Ana mengatakan pakaian adat ini berasal dari suku dayak kenyah dengan ciri khas ukiran di seluruh sisi motifnya.
Baca juga: Bupati Berencana Datangkan 50 Unit Ekscavator Mini, Maksimalkan Produksi Pertanian di Mahakam Ulu
"Yang saya pakai ini dari suku dayak kenyah, biasanya identik dengan ukiran-ukiran yang rameh kayak begini," tuturnya.

Motif pada pakaian ini terbagi menjadi tiga kelompok motif yaitu harimau, burung enggang dan motif tumbuhan.
Desain dan motif menunjukkan strata sosial seseorang sehingga tidak boleh sembarangan dalam membuatnya.
Seperti motif burung enggang dan harimau digunakan perempuan berketurunan bangsawan sedangkan motif tumbuhan digunakan untuk rakyat biasa.
(*)
Ketua DPRD Mahakam Ulu Soroti Kekeringan dan Dorong Percepatan Pembangunan Jalan Perbatasan |
![]() |
---|
Bantuan Beras dan Logistik Kesehatan dari Pemprov Kaltim Belum Tiba di Long Apari Mahulu |
![]() |
---|
390 Warga Kelompok Rentan di Kecamatan Long Pahangai Mahakam Ulu Terima Bantuan Beras dari DKPP |
![]() |
---|
Ibu Hamil dan Balita di Long Pahangai Mahulu Terima Bantuan Pangan dan Obat |
![]() |
---|
Terungkap Biang Kerok Melonjaknya Harga Pangan di Hulu Mahakam Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.