Ibu Kota Negara
Malaria Ancam Pembangunan IKN Nusantara, Penajam Paser Utara Kasus Tertinggi di Kaltim
Malaria ancam pembangunan IKN Nusantara. Sebagai informasi Penajam Paser Utara (PPU) kasus tertinggi di Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Penyakit malaria ancam pembangunan IKN Nusantara.
Sebagai informasi Penajam Paser Utara (PPU) kasus tertinggi di Kalimantan Timur.
Situasi malaria di wilayah IKN Nusantara intens dibahas para pemangku kebijakan.
Baca juga: Sejumlah Kendala bisa Gagalkan PPU jadi Lumbung Pangan untuk IKN Nusantara
Baca juga: Cek 10 Proyek Diresmikan Jokowi di IKN Nusantara Desember Ini, Ada Klub Bola Pindah dan Pacuan Kuda
Baca juga: Green National Capacity City IKN Nusantara, PLN dan Badan Otorita IKN Nusantara Kelarkan MoU
Teranyar, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur berdiskusi terkait malaria melalui diskusi kelompok terfokus atau Focus Group Discussion (FGD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim, Setyo Budi Basuki menjelaskan FGD sendiri digelar Rabu (8/11/2023).
Tentunya FGD tersebut merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (Unmul) dengan judul Analisa spasial terhadap faktor risiko lingkungan untuk kejadian malaria di wilayah Ibu Kota Negara.
Basuki menegaskan, ia ditunjuk sebagai narasumber pada FGD.
Secara umum, ia menyampaikan gambaran tentang kondisi program pencegahan dan pengendalian malaria di lingkup Pusat Kawasan Lintas Batas (PKL) yang menjadi wilayah IKN.
"Kalau kita melihat kondisinya sendiri, untuk penyebaran kasus malaria khususnya di IKN, salah satu yang menjadi pusat wilayahnya yakni Penajam Paser Utara (PPU) yang ada di PKL," ujar Basuki, Kamis (9/11/2023).
"Kalau kasus malaria di luar Jawa dan Bali, termasuk yang tertinggi itu ada di Kaltim, dan kita yang tertinggi ada di Penajam Paser Utara," sambungnya.
Baca juga: Intip Fasilitas di Rumah Susun ASN di IKN Nusantara, Bikin Nyaman, Siap Huni Pertengahan 2024
Berdasarkan data E-Sismal 2023, terjadi penurunan melihat angka kesakitan malaria di Kaltim pada tahun 2022 yakni 1,16 per 1.000 penduduk.
Sementara pada tahun 2023 hingga Agustus adalah 0,92 per 1.000 penduduk.
Angka kesakitan malaria tertinggi di Kalimantan Timur terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan 6,44 per 1.000 penduduk, diikuti oleh Kutai Timur dengan 1,25 per 1.000 penduduk.
Sedangkan 8 Kabupaten/Kota lainnya turut dijelaskan dr. Jaya, Kota Bontang dengan 1,16 per 1.000 penduduk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.