Sejumlah Kendala bisa Gagalkan PPU jadi Lumbung Pangan untuk IKN Nusantara

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) serius untuk jadi lumbung pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan daerah sekitarnya.

Hal itu terlihat dari berbagai upaya yang dilakukan, salah satunya dengan peningkatan produksi pertanian.

Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun mengatakan, bahwa ia telah mendatangkan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik untuk melihat potensi pertanian yang ada di PPU, khususnya Kecamatan Babulu.

Kemudian, ia juga melihat berbagai kendala yang dialami petani, dalam meningkatkan proses produksinya.

Kata Makmur, para petani masih terkendala banyak hal. Mulai dari akses jalan, alat dan mesin pertanian (alsintan), BBM, pupuk, keasaman tanah, hingga keterbatasan air.

Baca juga: 4 THL Positif Narkoba, Pj Bupati PPU Makmur Marbun: Sudah Diberhentikan

Baca juga: Pandangan Makmur Marbun soal Warga Penajam Paser Utara Butuh Kades Baru Ketimbang Petahana

"Kita mencoba mendengar juga dari petani, persoalannya banyak mulai dari pupuk, keasaman tanah, BBM, dan sebagainya," ungkapnya pada Minggu (12/11/2023).

Penjualan hasil produksi juga kerap kali menjadi kendala bagi petani. Para tengkulak biasanya sudah membayar setengah dari hasil pertanian, sebelum masa panen.

Tengkulak membeli dengan harga relatif murah, kemudian membawanya untuk diolah, dan dijual kembali dengan harga yang mahal.

Solusi atas persoalan tersebut, kini tengah dirumuskan oleh pemerintah daerah.

Penjualan hasil pertanian, khususnya beras akan dikerjasamakan dengan Bulog. Sedangkan kesiapan sarana, hingga ketersediaan BBM dan pupuk akan diformulasikan bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Pengeboran air juga akan segera dilakukan, agar petani tidak lagi kesulitan menanam, terutama saat musim kemarau.

Baca juga: Suara Tidak Sah dalam Pilkades Penajam Paser Utara Tinggi, Makmur Marbun Beber Penyebabnya

Sembari menyiapkan solusi jangka panjang, yakni bendungan Telake.

"Kita tidak hanya peningkatan produksi untuk kita, tapi juga menopang pangan di IKN, swasembada nanti ke IKN semua harus dipersiapkan," pungkasnya. (*)