Berita Samarinda Terkini

Reaksi Animal Rescue soal Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda yang Belum Tertangani

Meski tidak sebanyak beberapa minggu belakangan, namun hingga saat ini ulat bulu masih ditemukan bergerilya di Pohon Rambai Padi.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kawasan pepohonan Taman Bebaya jadi habitat ulat bulu, yang diwaspadai mengganggu pengunjung yang berwisata, di Tepi Sungai Mahakam Jalan Slamet Riyadi Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (7/11/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Reaksi Animal Rescue soal ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda, Kalimantan Timur yang belum tertangani.

Meski tidak sebanyak beberapa minggu belakangan, namun hingga saat ini ulat bulu masih ditemukan bergerilya di Pohon Rambai Padi yang tumbuh di tepian Taman Bebaya Samarinda.

Meski ulat bulu belum memasuki area taman namun hingga saat ini Pemerintah Kota Samarinda belum membuka kembali fasilitas publik yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang tersebut.

Berkesempatan bertemu dalam suatu kegiatan publik, Staff Alkes dan PKRT Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Ahmad Sofyan mengatakan baru di 2023 ini terdapat keluhan mengenai serangan ulat bulu.

Baca juga: Dampak Serangan Ulat Bulu, Taman Bebaya Samarinda Ditutup Sementara

"Biasanya ulat bulu berkembang biak saat pengalihan cuaca ektrem," kata Ahmad Sofyan singkat kepada TribunKaltim.co.

Sementara itu, Ketua Animal Rescue Samarinda Suparlin yang mengatakan bahwa serangan ulat bulu di Taman Bebaya ini merupakan laporan terbaru yang mereka terima setelah kejadian di 2016 silam.

Kala itu ulat bulu muncul dari rawa-rawa yang berada di tengah permukiman penduduk kawasan Jalan Lambung Mangkurat.

Akibatnya sejumlah warga terkena dampak sebab ulat bulu yang dengan cepat berkembang biak sempat memasuki rumah masyarakat setempat.

Untuk menangani itu selama dua hari berturut-turut mereka secara rutin melakukan penyemprotan insektisida atau cairan pembasmi serangga.

Baca juga: Ulat Bulu Banyak Ditemui di Tepian Taman Bebaya Samarinda, Warga Harus Waspada

"Kalau rutin pasti cepat hilangnya. Kalau sehari nyemprot besoknya enggak akan sulit," jelasnya saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Minggu (12/11/2023) petang ini.

Suparlin menjelaskan bahwa ulat bulu biasa berkembang pesat di area yang basah dan lembab.

Seperti rawa, kubangan air dan bantaran sungai.

Oleh sebab itu untuk mencegah pesebaran ulat bulu ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan.

"Apalagi kalau ada sumber makanannya seperti pohon rindang yang tumbuh di area lembab dan tidak bersih akan sangat cepat berkembang biaknya," jelasnya.

HABITAT ULAT BULU- Kawasan pepohonan Taman Bebaya jadi habitat ulat bulu, yang diwaspadai mengganggu pengunjung yang berwisata, di Tepi Sungai Mahakam Jalan Slamet Riyadi Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa(7/11/2023).
HABITAT ULAT BULU- Kawasan pepohonan Taman Bebaya jadi habitat ulat bulu, yang diwaspadai mengganggu pengunjung yang berwisata, di Tepi Sungai Mahakam Jalan Slamet Riyadi Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa(7/11/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO)

Terkait keberadaan ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda dikatakannya pihaknya belum sempat melakukan peninjauan.

Sebab telah terlibat insiden kecelakaan yang mengharuskannya beristirahat.

"Kalau misal sampai beberapa hari ke depan belum hilang, kami akan turun melakukan peninjauan. Kalau dirasa perlu kami akan melakukan penanganan," demikian Suparlin.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved