Ibu Kota Negara

Kebutuhan Rumah di IKN Capai 16 Ribu Unit, Rumah Tapak Paling Diminati

Kebutuhan rumah di Ibu Kota Nusantara capai 16 ribu unit, rumah tapak paling diminati.

Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi. Kebutuhan rumah di IKN capai 16 ribu unit, rumah tapak paling diminati. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kebutuhan rumah di IKN capai 16 ribu unit, rumah tapak paling diminati.

Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menjadi magnet investasi bagi siapapun.

Tidak terkecuali pengusaha di sektor properti, di mana peluang investasi pada bidang perumahan dan properti di IKN sangat prospektif.

Kementerian PUPR menyebutkan bahwa kebutuhan rumah di IKN diperkirakan sebanyak 16.000 unit.

Kebutuhan itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara.

"Pemerintah sangat membuka peluang masuknya investasi di bidang perumahan dan properti di IKN. Kebutuhan rumah di IKN sangat besar karena pusat pemerintahan akan pindah kesana diikuti dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan petugas Hankam serta masyarakat umum," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, pada Senin (13/11/2023).

Baca juga: IKN Nusantara Bakal Punya 5 Rumah Sakit, 3 Sudah Groundbreaking, Plus Milik TNI dan Pemerintah

Baca juga: Sekitar 10 Ribu Pekerja Proyek IKN Nusantara, 30 Persen Merupakan Warga Lokal Kalimantan Timur 

Baca juga: Akmal Malik Tertawa Lepas Saat Menjamu Tim Tribun Kaltim, Bahas IKN Nusantara dan Komitmen Kerjasama

Untuk tahap I, Iwan menerangkan, perumahan di IKN akan dibangun sebanyak 2.500 unit dengan APBN dan 3.000 unit melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Selanjutnya, pemerintah juga memberikan dukungan kemudahan berusaha berupa insentif fiskal dan non-fiskal kepada investor di IKN sesuai dengan ketentuan PP 12 tahun 2023, yang meliputi insentif perpajakan, fasilitas pajak khusus dan penerimaan khusus, fasilitasi penyediaan lahan, dan fasilitasi sarana prasarana.

"Dalam pembangunan rumah dan berbagai sarana tersebut tentunya harus tetap memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan yang ada. Hal itu sesuai dengan konsep pembangunan IKN yakni smart and green," tukasnya.

Pada sektor perumahan, telah dibangun Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yang dapat menampung hingga 16.000 pekerja konstruksi di IKN.

Lalu, kini sedang dibangun 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan segera memulai pembangunan rumah susun bagi ASN, TNI dan POLRI di zona KIPP IKN.

Dia pun berharap pelaku usaha properti ikut berkontribusi secara aktif bukan hanya dalam membangun rumah, tetapi juga membangun berbagai fasilitas pendukung lainnya, sehingga akan lebih terwujud sebuah ekosistem perkotaan yang lebih inklusif.

"Ini merupakan kesempatan emas dalam pembangunan properti di IKN dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pemulihan ekonomi nasional sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," pungkas Fitrah Nur.

Baca juga: Serap Aspirasi Warga Samboja Kukar soal IKN Nusantara, Jacky Habibi Ingin Program Tepat Sasaran

Rumah Tapak Jadi Favorit

Rumah tapak masih menjadi favorit konsumen yang mencari rumah di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved