Pilpres 2024

Polri Bongkar 3 Cara Intelejen Asing Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Salah Satunya Bantu Pendanaan

Polri bongkar 3 cara intelejen asing cawe-cawe di Pilpres 2024, salah satunya bantu pendanaan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS
Nomor urut capres-cawapres pada Pilpres 2024. Berikut daftar nomor urut capres-cawapres sejak Pilpres 2004 hingga 2024. Polri bongkar 3 cara intelejen asing cawe-cawe di Pilpres 2024, salah satunya bantu pendanaan 

TRIBUNKALTIM.CO - Polri membongkar modus intelejen asing cawe-cawe di Pilpres 2024.

Adanya cawe-cawe intelejen asing di Pilpres 2024 terungkap dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Fadil mengungkapkan ada 3 cara intelejen asing turut campur di pesta demokrasi Indonesia.

Oleh karena itu sejak dini polisi mengantisipasi kemungkinan adanya campur tangan atau intervensi intelijen asing pada Pemilu dan Pilpres 2024.

Baca juga: Cak Imin dan Keluarga Bagikan Keseruan Nonton Konser Coldplay, Bagaimana Reaksi Pendukung AMIN?

Baca juga: 4 Hasil Survei Elektabilitas Partai Politik Jelang Pemilu 2024, Terjawab Parpol Penguasa Parlemen

"Kita punya konsekuensi dengan negara berjumlah penduduk tinggi secara geopolitik, geostrategis, letaknya di tengah-tengah benua Australia dan benua Asia, dan sebagainya.

Sangat mungkin ada kepentingan-kepentingan asing, nah itu harus kita perhitungkan," kata Komjen Pol Fadil Imran.

Operasi Intelijen

Komjen Fadil memperlihatkan dokumen pemaparannya terkait operasi intelijen tersebut yang memuat tiga poin penting.

Pertama, pilpres menjadi sorotan internasional dan posisi strategis Indonesia di bidang ekonomi dan politik global yang sangat diperhitungkan.

Kedua, pihak asing tertentu yang memiliki niat tidak baik akan berupaya melakukan gangguan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan cara menginginkan capres-cawapres terpilih sesuai dengan kepentingan.

Ketiga, upaya intervensi pada pemilu itu dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Berikut tiga cara intervensi asing

Pertama, bisa saja pihak asing memberikan bantuan secara gelap terhadap koalisi capres-cawapres tertentu dan kelompok masyarakat sipil dan LSM, untuk melakukan framing atas nama demokrasi.

Kedua, pihak asing juga bisa melakukan penetrasi terhadap sistem IT KPU melalui serangan siber.

Ketiga, intervensi asing bisa juga dilakukan melalui pemberitaan di media internasional untuk dijadikan bahan propaganda di Indonesia dan melakukan aksi sabotase dalam berbagai bentuk.

Baca juga: Kepada Mahasiswa AS, Jokowi Bocorkan Kapan IKN Nusantara Siap Dihuni Lengkap dengan Kelebihannya

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved