Berita Nasional Terkini

Daftar Korban Pesawat TNI AU Jatuh, Kolonel Pnb Subhan Sempat Pimpin Pengiriman Bantuan ke Palestina

Berikut daftar korban pesawat TNI AU yang jatuh di Bromo. Kolonel Pnb Subhan sempat pimpin pengiriman bantuan ke Palestina.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap Layar Kompas TV
Sosok Kolonel Pnb Subhan, salah satu korban pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Berikut daftar korban pesawat TNI AU yang jatuh di Bromo. Kolonel Pnb Subhan sempat pimpin pengiriman bantuan ke Palestina. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut daftar korban pesawat TNI AU yang jatuh di Bromo, Kamis (16/11/2023).

Ada 4 korban pesawat TNI AU jatuh di Bromo yakni Kolonel Pnb Subhan, Mayor Pnb Yuda A. Seta, Letkol Pnb Sandhra Gunawan, dan Kolonel Adm Widiono.

Sosok Kolonel Pnb Subhan, korban meninggal dunia jatuhnya pesawat TNI AU di Pasuruan, Jawa Timur, sebelumnya sempat memimpin misi kemanusian ke Palestina.

Pria kelahiran Pamekasan, Madura itu merupakan Pamen TNI AU yang sukses memimpin misi kemanusiaan bersama 44 prajurit TNI AU lainnya.

Baca juga: 3 Jenazah Awak Pesawat TNI AU yang Jatuh Dievakuasi, Letkol Pnb Sandra Gunawan Belum Ditemukan

Baca juga: Profil Super Tucano, Pesawat TNI AU yang Jatuh di Lereng Gunung Bromo, Pesawat Anti Perang Gerilya

Baca juga: 2 Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo, Kronologi dan Daftar Nama Pilot dan Awak Pesawat

Mereka membawa bantuan pada 4 November 2023.

Kolonel Pnb Subhan berhasil memimpin pengantaran 26 ton bantuan kemanusiaan untuk Palestina dengan menggunakan dua pesawat Hercules TNI AU -1327 dan A-1328.

Sebagai mission commander, Kolonel Pnb Subhan sukses menempuh perjalanan pulang dengan rute Bandara Al Arish (Mesir) - Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) - Mumbai (India) - Yangon (Myanmar) - Lanud SIM (Aceh) hingga mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 8 November.

Dilansir TribunKaltim.co dari SerambiNews.com di artikel berjudul Sosok Kolonel Subhan, Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU, Sempat Pimpin Pengantaran Bantuan ke Palestina, mendiang Kolonel Pnb Subhan dikenal sebagai penerbang profesional dan memiliki karier yang cukup bagus di militer. 

Ia merupakan penerbang pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan pernah menjabat sebagai Kadisops di pangkalan udara tersebut.

Seperti diberitakan, Insiden jatuhnya dua pesawat tempur TNI AU di lereng Gunung Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023), mengakibatkan 4 anggota TNI meninggal dunia.

Jasad keempat korban telah ditemukan pada Kamis (16/11/2023) siang.

Keempat jenazah awak pesawat TNI telah berhasil dievakuasi.

Keempatnya adalah Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan yang terbang menggunakan pesawat dengan nomor ekor TT-3103.

Kemudian Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono yang terbang dengan pesawat bernomor ekor TT-3111.

“Alhamdulillah, sudah (dievakuasi),” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, kepada Kompas.tv, Kamis malam.

Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya merupakan Kadispers Lanud Abdulrachman Saleh, lalu Letkol Pnb Sandhra Gunawan merupakan Komandan Skadron Udara 21. 

Lalu, Kolonel Pnb Subhan merupakan Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh, dan Mayor Pnb Yuda A. Seta merupakan Karuops Lanud Abdulrachman Saleh.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma R Agung Sasongkojati mengatakan bahwa pesawat yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang sempat menerjang awan.

Agung mengatakan bahwa pesawat berangkat (take off) dari Lanud Abdurrahman Saleh pada pukul 10.51 WIB. Ada empat pesawat yang berangkat dalam rangka latihan profisiensi formasi.

Pesawat terbang dalam box formation, yakni satu di depan, satu di kanan, satu di kiri, dan satu lagi di belakang.

Setelah membentuk formasi, pesawat menghadapi adanya awan dan mencoba menerjangnya.

“Begitu masuk awan itu langsung bikin manuver untuk memisahkan diri, itu udah dilaksanakan,” kata Agung saat konferensi pers di Gedung Cakrawala Lanud Abdurrahman Saleh, Kamis.

Baca juga: Detik-detik Pesawat TNI Jatuh di Blora, Warga Dengar Ledakan hingga Muncul Asap Tebal di Dalam Hutan

Dua pesawat berhasil melalui awan, tetapi dua lainnya tiba-tiba hilang kontak pada 11.18 WIB.

Dua pesawat yang hilang kontak memiliki nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.

“Saat dicari dan dikontak, sudah tidak ada balasan lagi,” jelas Agung.

Warga di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan pun melaporkan jatuhnya pesawat tersebut.

Agung menerangkan bahwa pesawat ditemukan di tempat yang terpisah, tetapi sama-sama berada di sisi utara pegunungan.

Akibat insiden itu, empat kru gugur menjadi korban. 

Ia memastikan bahwa pesawat dalam kondisi laik terbang sebelum take off. 

Pesawat buatan Brasil yang dibeli Indonesia pada 2012 lalu juga dirawat dengan baik.

Kesaksian Warga saat Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Terdengar Suara Dentuman Keras

Warga Dusun Keduwung, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mendengar suara dentuman sangat keras saat peristiwa jatuhnya pesawat TNI AU di wilayahnya, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Candaan Terakhir Korban Pesawat Jatuh di Malaysia dengan Istrinya, Kirim Chat 1 Jam sebelum Kejadian

Suara dentuman itu diduga berasal dari pesawat milik TNI AU yang jatuh ke lahan warga Keduwung tersebut.

Camat Puspo, Eddy Santoso membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, dari informasi yang didapatkan dari Kepala Desa Keduwung, Rupani pesawat jatuh di area perkebunan kentang warga. 

"Tadi saya dikabari Pak Kades, kejadiannya sekitar pukul 11.30 WIB," kata Eddy, Kamis, dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Menurut penjelasannya, lokasi jatuhnya pesawat TNI AU cukup susah untuk dilalui jalur kendaraan roda empat, karena berada di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. 

Sementara itu mengutip dari Harian Kompas, Eddy Santoso menyebut, pesawat dalam kondisi hancur dengan potongan-potongan badan pesawat tersebar di lahan pertanian warga.

Ia mengatakan saat peristiwa pesawat jatuh tersebut tidak ada warga yang berada di area pertanian tersebut.

“Saat peristiwa terjadi tidak ada orang di lahan itu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat TNI AU pesawat latih tempur TNI AU jenis EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan dan jatuh di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) siang.

Kedua pesawat tersebut jatuh bernomor ekor (tail number) TT-3103 dan TT-311. 

Adapun dua pesawat itu masing-masing berisi dua personel TNI.

Kadispen TNI AU Marsma R Agung Sasongkojati menyebut sebelum ditemukan jatuh, dua pesawat tersebut sempat hilang kontak saat melaksanakan latihan formasi dengan rute penerbangan di Lanud Abdulrachman Saleh dengan lokal area.

"Kedua pesawat tersebut take off pada 10.51 WIB dan mengalami lost contact pada 11.18 WIB.

Jadi (hilang kontak) sekitar hampir 20 kemudian," kata Agung, Kamis (16/11).

Baca juga: Detik-detik Pesawat Jatuh di Jalan Raya di Selangor Malaysia, 10 Orang Tewas termasuk Anggota Dewan

(*)

Update Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved