Berita Penajam Terkini
Wisata Gua Tapak Raja Jadi Penyumbang Pendapatan Desa Wonosari di IKN Nusantara
Pemerintah Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus melakukan upaya pengembangan pariwisata
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus melakukan upaya pengembangan pariwisata.
Salah satu objek wisata yang saat ini diyakini dapat menarik lebih banyak pengunjung adalah Gua Tapak Raja yang berada di IKN Nusantara.
Kepala Desa Wonosari Kasyono mengatakan, bahwa upaya untuk meningkatkan pengunjung ke Gua Tapak Raja yakni dengan menambah fasilitas yang ada.
Terbaru ini, ada penambahan beberapa wahana diarea gua.
"Di area gua sedang dibangun fasilitas," ungkapnya pada Jumat (17/11/2023).
Baca juga: Rp35 Miliar Anggaran Digelontorkan untuk Bangun Akses Menuju Gua Tapak Raja Sepaku PPU
Baca juga: Wisatawan Thailand dan Jerman Kunjungi IKN Nusantara, Titik Nol dan Gua Tapak Raja Jadi Andalan
Fasilitas atau wahana yang saat ini dibangun, yakni flying fox, jembatan sepanjang 200 meter untuk memudahkan pengunjung berkeliling gua, dermaga, pujasera, wahana air dilengkapi perahu, permandian, hingga cafe.
Menurut Kasyono pengerjaan seluruh fasilitas itu sudah 80 persen dan bisa dinikmati maksimal oleh pengunjung, pada Januari 2024 mendatang.
"Semua akan selesai di Desember tahun ini," sambungnya.
Melalui upaya tersebut, masyarakat yang berkunjung ke Gua Tapak Raja, mulai masif.
Setiap akhir pekan, rata-rata pengunjung bisa mencapai lebih dari 200 orang.
Tidak hanya dari area PPU tetapi juga ada yang dari luar daerah seperti Balikpapan, Samarinda dan sekitarnya.
Kasyono mengungkapkan bahwa, Gua Tapak Raja menjadi salah satu penyumbang pendapatan desa.
Dalam seminggu, pemasukan yang didapatkan dari retribusi, mencapai lebih dari Rp5 juta.
"Rata-rata pengunjung dihari Sabtu dan Minggu itu diatas 200 orang, hari biasa sepi kadang 10 sampai 50 org," lanjutnya.
Untuk berkunjung ke Gua Tapak Raja dan menikmati fasilitas yang ada, pengunjung harus membayar retribusi.
Pemerintah desa telah mengatur hal tersebut melalui peraturan desa (perdes).
Untuk karcis masuk yakni Rp10 ribu, kemudian wahaya flying fox Rp25 ribu, dan untuk menikmati wahana air menggunakan perahu, dikenai biaya Rp10 ribu.
Baca juga: Akses Jalan Menuju Goa Tapak Raja Rusak, Kades Desa Wonosari Harap Pemkab PPU Turun Tangan
"Peningkatan PAD, pengunjung bayar retribusi, itu kita buatkan peraturan desa," ujarnya.
Pembangunan wahana atau fasilitas di Gua Tapak Raja, melalui CSR perusahaan.
Sementara pengelolaan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Gua Tapak Raja menjadi salah satu alternatif kunjungan di Kecamatan Sepaku selain titik nol IKN. (*)
Tak Miliki Izin Edar, 2 Merek Beras Kemasan Dilarang Dijual di Penajam Paser Utara |
![]() |
---|
Damkar Penajam Paser Utara Siapkan Posko Sotek, Respons Kebakaran Maksimal 15 Menit |
![]() |
---|
PPU Gandeng BIM University Bali Kembangkan SDM dan Pertanian Modern |
![]() |
---|
Uji Kesiapsiagaan Bencana di Penajam Paser Utara, Lemahnya Penguasaan Peralatan jadi Sorotan |
![]() |
---|
Sambut HUT RI ke-80, Pemkab PPU Turut Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.