Berita Nasional Terkini

Bahas Oligarki Politik Ganjar Pranowo Puji Rocky Gerung yang Kerap Kritik Pemerintah, Tak Usah Baper

Bahas oligarki politik Ganjar Pranowo puji Rocky Gerung yang kerap kritik Pemerintah, tak usah baper

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim
Pengamat politik Rocky Gerung soroti pertemuan Sandiaga Uno dan Calon Presiden PDIP, Ganjar Pranowo. Bahas oligarki politik Ganjar Pranowo puji Rocky Gerung yang kerap kritik Pemerintah, tak usah baper 

TRIBUNKALTIM.CO - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sepanggung dengan kritikus Rocky Gerung.

Keduanya menjadi pembicara di Diskusi Interaktif Capres 2024 di Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sabtu (18/11/2023).

Di acara ini, Ganjar Pranowo pun melontarkan pujian kepada Rocky Gerung yang kerap mengkritik Pemerintah.

Dalam diskusi ini, keduanya membahas tentang oligarki politik.

Baca juga: Kisah Prajogo Pangestu Orang Terkaya Indonesia saat Jadi Sopir Angkot, Ditemukan Burhan Uray

Capres dari PDIP ini memuji akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung ketika berbicara terkait munculnya oligarki politik.

Selain Ganjar, acara ini pun juga dihadiri oleh Rocky Gerung dan politisi, Akbar Faisal.

Awalnya, Ganjar membicarakan terkait munculnya oligarki politik di Tanah Air.

Menurutnya, oligarki politik membuat para pejabat publik tidak mau dikritik oleh masyarakat.

"Ini permasalahan yang hari ini muncul, oligarki politik.

Sulit mengirim kritik dan saran. Orang tidak mau dikritik," tuturnya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Kemudian, Ganjar pun mencontohkan sosok Rocky Gerung yang gemar mengkritik pemerintah termasuk dirinya.

Ketika dikritik Rocky, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku biasa saja menghadapinya.

"Atau kritiknya versi Bung Rocky yang kemudian menggelegar terus dan ada orang yang sampai baper," katanya.

"Buat saya biasa saja. Saya pernah dikritik beliau, saya tulis," sambung Ganjar

Lantas, Ganjar pun memuji Rocky sebagai kritikus politik terbaik di Indonesia saat ini.

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Terjawab Arah Dukungan Pemilih Anti-Jokowi di Pilpres 2024

"Menurut saya, Bung Rocky adalah kritikus politik terbaik abad ini di Indonesia. Karena apa? Ya, begitulah caranya Rocky," puji Ganjar yang disambut tepuk tangan peserta diskusi.

Tak hanya Rocky, Ganjar pun berharap kepada elite parpol atau pejabat politik untuk tidak baper ketika dikritik siapapun.

"Ini menurut saya asik-asik aja. Nggak perlu baperan," ujarnya sambil tertawa.

Rocky memang dikenal sebagai kritikus politik yang dikenal pedas saat menyampaikan kritiknya.

Bahkan, kritikannya tersebut sempat berujung pelaporan ketika dia mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap olehnya menghampiri berbagai koalisi parpol.

Bareskrim Polri pun mengungkapkan telah menerima 26 laporan polisi terkait dugaan kritik Rocky yang dianggap mengandung unsur penghinaan kepada Presiden Jokowi.

Kemudian sidang pun sudah mulai berjalan terkait perkara ini.

Di sisi lain, Rocky pun baru saja mengkritik Ganjar saat yang bersangkutan menghadiri forum internasional.

Rocky mengkritik ketika Ganjar dianggap olehnya gagal menjawab pertanyaan dari duta besar Jepang dalam forum tersebut.

"Ini gila, mereka ini membicarakan malam-malam. Ganjar nggak bisa menjawab satu poin substansial sekalipun," katanya dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official, Jumat (17/11/2023).

Berkaca dari Ganjar, Rocky menilai sebagai pemimpin harusnya tidak pandai berbicara saja tetapi juga wajib memiliki wawasan dan memahami isu global yang sedang berkembang.

"Dari hal ini membuktikan bahwa kita kehilangan role model, dan bagi mereka role model tidak hanya di kampus saja melainkan di tempat lainnya," tuturnya.

Baca juga: Ini Capres dan Cawapres 2024 Terkuat di Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru November 2023

Update Kasus Rocky Gerung

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut panggilan akan dilayangkan setelah penyidik memeriksa saksi-saksi dalam kasus ini.

"Tentu saja kita akan secara formil akan kita panggil lagi setelah penyidik mengumpulkan hasil-hasil penyidikan saksi-saksi, itu akan kita panggil saudara RG," kata Djuhandhani di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Djuhandhani menyebut kasus ini sudah naik penyidikan berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik.

Sejak awal tahap penyidikan hingga saat ini sudah ada 17 saksi yang diperiksa pihaknya.

"Saat ini penyidik sampai dengan hari ini sudah memeriksa 17 orang saksi sejak proses penyidikan," ungkapnya.

Pemeriksaan saksi masih akan terus berlanjut. Menurut Djuhandhani, tim dari Bareskrim juga akan dikirim ke sejumlah wilayah yang menjadi lokasi pelaporan.

Wilayah tersebut di antaranya Kalimantan Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan Tengah (Kalteng), Daerah Istimewa Yogyakarta, maupun Polda Metro Jaya.

Tim tersebut, kata Djuhandhani, akan melengkapi bukti-bukti atau menyesuaikan penyidikan.

"Minggu ini, mungkin di bawah pimpinan Pak Wadirtipidum kita akan mengirim anggota-anggota untuk melaksanakan koordinasi dengan penyidik-penyidik setempat," ungkapnya.

Diketahui, selama tahap penyelidikan, Polri sudah memeriksa Rocky sebagai terlapor kasus dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong pada tanggal 6 dan 13 September 2023.

Pada pemeriksaan tanggal 13, Rocky dicecar lebih dari 70 pertanyaan oleh penyidik.

Baca juga: Alasan Dinkes Depok Tak Bisa Ganti Stiker Wajah Walikota dari Wadah Makanan Pencegah Stunting

Beberapa materi yang ditanyakan dalam proses klarifikasi terhadap akademisi itu terkait dengan isi ceramah yang disampaikan acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi pada Sabtu (29/7/2023) lalu.

“Materi pertanyaan data dan argumentasi RG terkait Undang-Undang Omnibuslaw yang tidak berpihak kepada buruh dan Ibu Kota Negara (IKN),” kata Djuhandhani dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Materi pertanyaan lainnya soal data serta argumentasi terkait jatuhnya harga komoditas sawit.

Selain itu, penyidik menanyakan soal tujuan Rocky menyampaikan orasi tersebut.

Diketahui, orasi Rocky dalam acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh itu sempat menjadi sorotan.

Pernyataannya di situ dinilai oleh sebagian pihak memuat unsur kebencian berbasis SARA dan ada unsur menghina pemerintah serta Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rocky dalam orasinya menyinggung mengenai langkah Presiden Jokowi yang menurutnya pergi ke China untuk menawarkan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta menyebut juga kata-kata "bajingan" dan kata "tolol" yang dinilai sebagai kata makian dan menghina presiden.

Baca juga: Kisah Prajogo Pangestu Orang Terkaya Indonesia saat Jadi Sopir Angkot, Ditemukan Burhan Uray

Akan tetapi, Bareskrim mendalami Rocky soal dugaan penyebaran berita bohong, bukan soal penghinaan kepada presiden.

Menurut Djuhandani, pemeriksaan kepada Rocky lantaran Polri mendapat 26 laporan terkait dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong yang menimbulkan keonaran. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bahas Oligarki Politik, Ganjar Puji Rocky Gerung: Kritikus Terbaik di Indonesia,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved