Pilpres 2024
Dari Singapura Luhut Respon Situasi Pilpres 2024 yang Memanas, Singgung Soal Ingusan dan Pengkhianat
Dari Singapura Luhut Binsar Pandjaitan respon situasi Pilpres 2024 yang memanas, singgung soal ingusan dan pengkhianat
TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi kesehatan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tampaknya sudah kembali pulih.
Menteri andalan Presiden Jokowi ini pun kembali muncul ke publik.
Luhut Binsar Pandjaitan langsung merespon situasi politik Pilpres 2024 yang mulai memanas dari Singapura.
Luhut pun memberi beberapa pesan kepada publik terkait pesta demokrasi tersebut.
Baca juga: Di Mata Najwa, Gibran Jawab Keaslian Ijazahnya, Siap Beri Dokter Tifa Tiket ke Singapura untuk Cek
Luhut menyampaikan, berbeda pilihan dan berbeda jalan merupakan hal yang biasa.
Perbedaan itu bahkan bisa terjadi di dalam keluarga inti, antara adik dan kakak.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak agar jangan mudah menilai (men-judge) orang lain.
Begitu pula memiliki dendam sehingga nilai demokrasi yang telah tertanam baik justru mundur ke belakang.
"Kau tanyalah hatimu yang paling dalam. Apa, sih, yang sudah kau lakukan buat Republik ini?
Jangan kita gampang judge orang lain begitu, lho.
Bilang ingusanlah, bilang pengkhianatlah, siapa sih yang mau jadi pengkhianat?" kata Luhut dalam unggahan melalui Instagram pribadinya, dikutip Senin (20/11/2023).
Luhut menuturkan, mendukung salah satu pasangan jangan menjadi ajang untuk saling menghancurkan cerita sukses orang lain.
Ia lantas menyatakan, tidak ada presiden yang bisa menyelesaikan seluruh masalah di negeri ini.
Namun, upaya-upaya untuk memperbaiki tetap perlu dinilai sebagai sebuah kemajuan.
"Jangan terus mentorpedo apa yang sudah (menjadi) success story seseorang.
Tidak akan ada satu presiden pun yang akan menyelesaikan seluruh masalah bangsa ini, enggak akan.
Kenapa mesti berkelahi?" tutur Luhut.
Lebih lanjut ia menyatakan, Presiden Joko Widodo sudah menunjukkan kebesaran jiwanya melakukan rekonsiliasi dengan salah satu calon presiden, Prabowo Subianto.
Adapun Prabowo merupakan rival Presiden Jokowi dalam Pilpres tahun 2019.
Baca juga: 3 Mantan Gubernur Jabar Adu Kuat Berebut Suara di Jawa Barat untuk Anies, Prabowo, dan Ganjar
Ia pun meminta semua pihak berperan menjadikan Pilpres berjalan damai.
Pesan ini pun dia sampaikan kepada rekan-rekannya sesama TNI agar selalu dewasa dan tidak membuat perkelahian maupun perselisihan.
"Ngapain mesti berantem. Kita kasihkan masukan bagaimana membuat Indonesia lebih maju," ungkap dia.
"Pak Jokowi sudah menunjukkan kebesaran jiwanya rekonsiliasi dengan Pak Prabowo.
Dan hasilnya kan sekarang bagus, ya itu aja kita pegang.
Jadi jangan baperan, lah. Jangan terus gampang nuduh kiri, nuduh kanan gitu.
Kalau kamu enggak suka, jangan pilih," kata Luhut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan tiga calon pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memenuhi syarat, salah satunya Prabowo Subianto.
Prabowo berpasangan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Sepanjang perjalanan pemilihan Gibran, muncul berbagai polemik, salah satunya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas minimal usia calon presiden dan calon wakil presiden.
Lewat putusan itu, MK membuka jalan lebar bagi Gibran untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 saat usianya belum genap 40 tahun.
Baca juga: Iriana Kumpulkan Pengusaha Bantu Gibran? Putra Jokowi Bantah Ibunya Ikut Cawe-Cawe di Pilpres 2024
Kondisi Kesehatan Luhut
Lewat akun Instagram pribadinya, Menko Marves, Luhut memberikan update terbaru seputar kesehatannya.
Saat ini sudah satu bulan lebih Menko Marves, Luhut berada di Singapura.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, ia sudah keluar dari General Hospital Singapore.
Namun, dia masih belum bisa kembali ke Indonesia karena perlu menjalani rawat jalan untuk memastikan pulih sepenuhnya.
"Tiga hari yang lalu, sejujurnya saya sudah diperbolehkan keluar dari General Hospital Singapore.
Namun, belum bisa pulang ke tanah air karena mash menjalani rawat jalan guna memastikan kondisi saya pulih sepenuhnya," ungkapnya dalam unggahan di akun @luhut.pandjaitan, dikutip Sabtu (18/11/2023).
Luhut menuturkan, soal kapan pastinya dia akan kembali ke Indonesia, hal itu bergantung pada arahan dokter.
Selain itu, dirinya mengaku mengikuti sang istri, Devi Simatupang, terkait proses pemulihan kesehatannya.
Namun yang pasti, kata Luhut, ia selalu melaporkan semua kegiatannya yang bisa dikerjakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk perkembangan kesehatannya.
Menurut Luhut, Kepala Negara meminta untuk dirinya untuk fokus memulihkan kondisi kesehatan.
"Semua langkah-langkah saya, saya laporkan ke Bapak Presiden, dan Bapak Presiden memberikan arahan, 'Pak Luhut, upayakan sesempurna mungkin recovery-nya, baru kembali ke Jakarta'," ungkap dia.
Ia mengaku, kondisi fisiknya saat ini sudah semakin membaik, bahkan sudah mampu berolahraga ringan.
Menurut Luhut, apa yang dia rasakan saat ini tidak banyak perbedaan dari kondisi fisiknya sebelum sakit.
Dia bilang, sudah mulai intens orahlaga dengan berjalan kaki setiap hari sekitar 1-2 kilometer, mengangkat beban dengan berat tertentu, serta melakukan plank meski dengan waktu yang singkat.
"Dokter juga memberikan program yang saya harus ikuti.
Dan tangan saya juga sudah tidak ada lagi yang kalau diapa-apain ini, enggak ada jarum-jarum lagi.
Jadi sudah bebas semua," kata Luhut.
Baca juga: Bawaslu Balikpapan Temukan 850 Pelanggaran APS Setelah Penetapan DCT, Balikpapan Utara Terbanyak
Dirawat Sejak 10 Oktober
Luhut terhitung sudah satu bulan menjalani perawatan di Singapura sejak 10 Oktober 2023.
Adapun ia mulai sakit sejak 6 Oktober 2023 dan sempat dirawat di Indonesia sebelum akhirnya menjalani pemulihan kesehatan di Singapura.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada 4 November 2023, mengaku kondisinya kini sudah semakin membaik, bahkan bisa memegang ponsel untuk sejenak menengok urusan pekerjaan, dari sebelumnya tidak diperbolehkan memegang ponsel agar fokus pemulihan.
"Progres kondisi saya yang berangsur-angsur membaik sampai saat ini.
Sekarang, saya mulai diperkenankan memegang ponsel untuk sejenak menengok urusan kerja meskipun belum sepenuhnya," ungkap dia.
Menurut Luhut, keputusan untuk menjalani perawatan di Singapura ketimbang di Indonesia didasari oleh saran dari keluarga dan para sahabatnya agar bisa mendapatkan pemulihan yang lebih optimal di Singapura.
Maka pada hari-hari pertama menjalani pengobatan di Singapura, kata Luhut, dirinya hanya boleh ditemani seorang ajudan, anak, dan istri.
Bahkan, selama perawatan di masa-masa awal, ia tidak diperkenankan menerima tamu yang hendak membesuknya.
Sampai-sampai, panggilan telepon pun harus melalui ajudannya.
Praktis segala urusan pekerjaannya sebagai Menko Marves bisa ia tanggalkan sementara waktu dan fokus pada pemulihan kesehatan selama di Singapura.
"Tidak ada tamu, tidak ada deringan ponsel yang bisa saya jawab - semua harus lewat tangan para ajudan, sebuah keputusan berlandaskan kasih yang mendalam.
'Papa, focus untuk pulih dahulu, sisanya bisa menunggu.' Begitu ucapan istri dan anak saya," kata Luhut.
Menurutnya, menjalani pemulihan jauh dari rumah adalah pilihan yang bijak, lantaran bisa fokus pemulihan dan saat ini pun progres kondisi kesehatannya semakin membaik.
Baca juga: Elektabilitas Anies-Cak Imin Sengaja Dipersepsikan Rendah? Cek 7 Survei Capres-Cawapres Terbaru
Bahkan Luhut juga sudah menerima kunjungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma'ruf Amin, beserta para menteri lainnya.
"Rasanya seperti mendapat tambahan energi dan semangat untuk pulih kembali," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Jangan Gampang "Judge", Bilang Ingusan, Bilang Pengkhianat"
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.