Pria Tewas Diterkam Harimau
Ucapan Terakhir Pria yang Tewas Diterkam Harimau di Samarinda pada Sang Istri, Ada Sikap tak Biasa
Inilah ucapan terakhir pria yang tewas diterkam harimau di Samarinda pada sang istri, sebelumnya tunjukkan sikap yang tidak biasa.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inilah ucapan terakhir pria yang tewas diterkam harimau di Samarinda pada sang istri, sebelumnya tunjukkan sikap yang tidak biasa,
Kisah tragis pria diterkam harimau di Samarinda viral dan saat ini masih menjadi sorotan.
Diketahui insiden tersebut terjadi pada Sabtu 18 November 2023 lalu di Samarinda.
Pria yang tewas diterkam harimau itu meninggalkan seorang istri yakni Suwarni (26) bersama dua buah hati mereka.
Anak pertamanya perempuan umur 7 tahun dan anak kedua laki-laki berusia 1 tahun.
Baca juga: Kisah Tragis Pria Diterkam Harimau di Samarinda, Suprianda Titip Barang Ini ke Istri Sebelum Pergi
Bahkan saat ini perempuan 26 tahun itu tengah mengandung anak ketiga mereka.
Saat ditemui TribunKaltim.co, sang istri, Suwarni menceritakan sikap tak biasa dari suaminya sebelum tewas diterkam harimau.

Sehari sebelum kejadian tepatnya pada Jumat 17 November 2023, suami terlihat berubah menjadi lebih manja dan romantis dari biasanya.
Tidak hanya itu, Suprianda mendadak melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Seperti membersihkan seluruh area rumah hingga melipat rapi pakaian-pakaian yang ada.
Usainya sang suami mendadak mencukur rambut anak laki-laki mereka.
"Katanya biar tambah gagah seperti dia," ucapnya dengan berkaca-kaca.
Tidak hanya itu, almarhum juga mengatakan hendak mengajak keluarga cemaranya untuk berlibur di hari Sabtu 18 November 2023.
Baca juga: Istri Korban Tewas Diterkam Harimau di Samarinda Bantah Suaminya Tak Digaji
Sebab kala itu sang suami mengaku mendapatkan rezeki nomplok.
"Katanya dapat uang di mobil. Pas mau dikembalikan ke bos Andre (pemilik harimau), kata bosnya bukan miliknya dan suami saya boleh ambil," bebernya.
Seharian penuh itu Suwarni dipenuhi rasa bahagia dengan kehangatan yang diberikan almarhum untuknya dan anak-anaknya.
Hari pun berganti. Sabtu pagi ia membangunkan sang suami untuk segera mandi dan sarapan.
Niatnya hari itu mereka akan mendatangi rumah keluarga yang akan melaksanakan acara pernikahan pada Minggu 19 November 2023 pagi.
Namun sebelum itu, seperti biasa sang suami mampir di rumah bernomor 99, Jalan Wahid Hasyim II, Kecamatan Samarinda Utara untuk memberi makan hewan peliharaan majikannya.
Sepanjang perjalanan Suprianda menggelontorkan guyonan yang membuatnya tertawa ringan.
Setibanya di depan gerbang menuju kandang harimau yang berjarak 200 meter dari rumah inti, sang suami turun dan memintanya untuk menunggu bersama buah hati mereka yang masih berusia 1 tahun.
"Tunggu di sini (di luar gerbang menuju kandang). Bapak tidak akan lama," itulah kata-kata terakhir yang ia dengar dari mulut sang suami sebelum hilang dari balik pintu kandang yang berisi harimau pada Pukul 10.30 Wita.
Kronologis Pria Tewas Diterkam Harimau

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Wita saat sebuah sepeda motor memasuki pagar baja berlapis kayu bertuliskan angka 99 di Jalan Wahid Hasyim II, RT 11, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Sabtu (18/11/2023).
Sepeda motor tersebut dikendarai oleh Suprianda (27) yang membonceng istrinya, Suwarni (27) beserta anak laki-laki mereka yang masih berumur 1 tahun.
Sejauh 200 meter berkendara, mereka pun tiba di depan pagar baja lainnya.
Pagar tersebut merupakan akses menuju kandang harimau yang beberapa tahun belakangan dipelihara oleh seorang pengusaha kayu berinisial AS.
Baca juga: Polisi Juga Temukan Macan Dahan di Rumah AS, Pemilik Harimau yang Terkam Seorang ART hingga Tewas
Suprianda sendiri merupakan karyawan di tempat fitnes milik AS, yang mana juga diberi tugas tambahan untuk memberi makan binatang peliharaan sang majikan.
Pukul 10.30 Wita, Suprianda masuk ke dalam kandang harimau tersebut.
Biasanya pria asal Buton, Sulawesi Tenggara, itu akan mengajak istrinya masuk.
Jikapun tidak, ia akan melakukan panggilan video dengan sang istri ataupun keluarga saat akan memberi makan hewan buas itu.
Pada hari nahas itu, Suprianda pun meminta sang istri tetap di luar.
Ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.
"Karena kami mau ke acara nikahan keluarga," ungkap Suwarni saat dijumpai di rumah mertuanya di Jalan Batu Cermin, Samarinda, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Fakta Baru Pria Diterkam Harimau hingga Tewas di Samarinda, Ini Sosok Majikan Suprianda dan Hobinya
Hingga waktu menunjukan pukul 11.30 Wita, sang suami tak kunjung keluar.
Ia mulai resah sebab tak bisa menghubungi Suprianda.
"Biasanya kami video call kalau di dalam kandang. Biar tahu apa yang terjadi selama di dalam. Tapi waktu itu HP saya dibawa masuk, katanya buat Wifi," ungkapnya lagi.
Suwarni lantas menuju rumah majikan suaminya, lantas ia meminta asisten rumah tangga (ART) yang ada untuk menghubungi AS.
"Jawab si Bos Andre (majikan suaminya) mungkin belum selesai di dalam sana," demikian kalimat singkat dari AS yang membuat Suwarni kembali sedikit tenang.
Suwarni terus menunggu, namun hingga Pukul 13.30 Wita, sang suami masih tak kunjung keluar.
Ia kembali meminta tolong ART lainnya untuk menghubungi majikan suaminya.
"Jawabannya sama, mungkin belum selesai. Tapi firasat saya sudah lain, saya paksa bos lihat suami saya ke kandang (harimau)," lanjutnya.
Dilanda rasa khawatir, sambil menunggu AS tiba, Suwarni dengan menggendong buah hatinya melangkahkan kaki ke kandang berkelir abu-abu tersebut.
Langkahnya sempat terhenti saat sang buah hati tiba-tiba menunjuk ke lantai tiga kandang lalu melambai.
"Dia rewel, nunjuk lantai tiga itu sambil teriak bapak... bapaaak. Tapi saya lihat tidak ada siapa-siapa," sambungnya.
Teriakan dan tingkah anak keduanya itu membuat langkahnya goyah.
Ia semakin yakin telah terjadi hal buruk terhadap sang suami.
Ia pun semakin dekat dengan pintu utama kandang yang terbuat dari besi.
Ia melihat pintu itu renggang, terlihat seekor anjing bernama Aci yang sering menemani sang harimau berada di luar kandang.
"Biasanya anjingnya pasti di dalam kandang. Saya panggil suami saya tidak menyahut," ucapnya lagi.
Melihat kejanggalan yang tak biasa itu membuat emosi ibu hamil tersebut semakin tak terkontrol.
Dengan bergegas ia kembali meminta ART di rumah itu untuk menghubungi majikannya.
Tidak berselang lama, AS yang ia panggil Bos itupun tiba.
Ia langsung memeriksa area kandang dan kembali dengan informasi bahwa sang suami telah tiada.
"Dia cuma minta selimut, tidak tahu buat apa. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menangis sejadi-jadinya. Pak Soan (ayah AS) mencoba menenangkan saya. Katanya sudah menghubungi polisi," bebernya.
Baca juga: Suprianda Tewas Diterkam Harimau di Rumah Majikan, Walikota Andi Harun Merasa Kecolongan
Pasca kejadian itu, lanjutnya, seluruh orang yang berada di rumah tersebut menjadi cuek dan bersikap dingin terhadapnya.
Semua akses pintu keluar mendadak ditutup dan ia tak diperbolehkan meninggalkan kediaman AS.
"Saya mau hubungi keluarga saya tapi tidak diberi akses," sambungnya.
Saat rumah tersebut lenggang, ia akhirnya melarikan diri dengan menggendong sang buah hati.
Tak terhitung berapa kali ia terjatuh hingga berhasil keluar dari rumah berkelir cokelat cream tersebut.
"Saya ketemu sama teman kerja suami dan diantar ke rumah orangtua suami saya ini (kediaman mertua)," bebernya.
Setelah beberapa saat jasad sang suami baru dapat dievakuasi.
Baca juga: Kesaksian Adik Korban, Tetangga tak Tahu Rumah Majikan Suprianda Ada Harimau
Ia mengaku kaget sebab yang menyerang sang suami merupakan harimau besar.
Setahu mereka ada dua harimau di dalam kandang tersebut.
Satu harimau besar yang telah dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.
Satunya lagi masih anakan yang diberi nama Boy.
"Yang dirawat suami saya itu setau saya yang namanya Boy itu. Kalau yang besar diberi makan lewat luar (semacam laci dorong) sama suami saya," ungkapnya.
Jasad Suprianda kini telah dikebumikan di pemakaman muslim Solong Durian.
Ia teringat sebelum meninggal dunia sang suami sempat mencuci sepeda motor kesayangannya.
"Dia bilang itu motor kesayangan dia. Minta dirawat kalau ada apa-apa dan disimpan di dalam rumah," kenangnya.
Suwarni dan keluarga berharap kejadian nahas tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh AS.
"Saya berharap biaya pendidikan anak-anak saya bisa ditanggung juga," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.