Hari Guru Nasional 2023

Hari Guru Nasional 2023 di Paser, Kasrani Latief Ingatkan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan

Setiap tanggal 25 November merupakan puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN), sebagai bentuk penghormatan kepada para guru.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim
Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Paser Kasrani Latief, menegaskan, semua pemangku pendidikan bisa berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif dan menyenangkan, Minggu (26/11/2023).  

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Setiap tanggal 25 November merupakan puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN), sebagai bentuk penghormatan kepada para guru yang sedari dulu mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia.

Pada momentum HGN tahun ini, Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Paser, Kasrani Latief memberi apresiasi kepada pemerintah, khususnya dalam program Merdeka Belajar.

Diharapkan, semua pemangku pendidikan bisa berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif dan menyenangkan.

"Tentunya itu diperuntukkan bagi siswa, dalam menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid," terang Kasrani kepada TribunKaltim.co, Minggu (26/11/2023).

Baca juga: Momentum HUT ke-78 PGRI Ketua DPRD Paser Apresiasi Perjuangan dan Dedikasi Guru di Bumi Daya Taka

Berkaitan dengan Kurikulum Merdeka, Ia berharap dapat diterapkan dengan baik lantaran merupakan yang sangat dinanti oleh para guru.

Karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi dan penekanan pada pemahaman yang mendalam.

Namun juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan.

"Sesuai kebutuhan murid," ulasnya.

Hanya saja, ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian pada momentum HGN yaitu peran guru juga harus dibantu dengan peran orangtua.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2023: Ucapan Puisi, Pantun, dan Doa untuk Guru Tercinta

Kasrani menilai, suatu hal yang mustahil jika hanya bergantung pada peran guru sebagai tenaga pendidik.

"Peran orangtua diperlukan juga, begitupun peran dari komite sekolah dan komite kelas juga harus difungsikan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Selain itu, kesejahteraan guru juga mesti menjadi perhatian lantaran masih banyak tenaga pendidik yang belum memperoleh hal itu.

Pemerintah juga harus menjalankan programnya, dengan target 1 juta guru ASN maupun PPPK.

Namun dalam hal penerimaan ASN dan PPPK, hendaknya pemerintah memperhatikan usia dan lama mengabdi guru honor di satuan pendidikan.

Baca juga: Pemkab Kukar Biayai Kuliah Guru, Edi Damansyah Wujudkan 1000 Guru Sarjana

"Untuk memberikan rasa keadilan bagi para guru honorer," jelasnya.

Hal lainnya, yaitu guru hendaknya selalu diberikan pelatihan-pelatihan maupun studi tiru ke daerah-daerah yang pendidikannya sudah maju.

"Tentu dengan cara bergantian, ini dimaksudkan agar guru dapat meningkatkan kualitas dan komfetensinya dan juga sebagai penghargaan bagi guru," usul Kasrani.

Lebih lanjut disampaikan, guru juga harus mendapatkan rasa aman dan perlindungan hukum.

Baca juga: Cerita Guru Honorer di Kukar, Beban Kerja Berat Gaji Tersendat, Upah di Bawah Standar

Hal tersebut dilakukan, guna memastikan guru-guru dapat menjalankan fungsi sebagai pengajar dan pendidik sehingga hasil pendidikan dapat dirasakan dalam mewujudkan Indonesia EMAS.

"Selamat hari guru nasional tahun 2023, semoga guru-guru semakin sejahterah dan bisa mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Indonesia EMAS," tandas Kasrani.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved