Berita DPRD Bontang

Pelajar Malahing Butuh Kapal untuk Sekolah, Ini Kata Anggota DPRD Bontang

Anggota Komisi I DPRD Abdul Haris Bontang buka suara terkait kebutuhan transportasi kapal untuk pelajar yang bermukim di Kampung Malahing

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Para pelajar dari Kampung Malahing berangkat ke sekolah menggunakan perahu ketinting menuju dermaga Pelabuhan Tanjung Laut. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Anggota Komisi I DPRD Abdul Haris Bontang buka suara terkait kebutuhan transportasi kapal untuk pelajar yang bermukim di Kampung Malahing.

Ia mengaku sudah membicarakan hal tersebut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, menyikapi berita yang muncul beberapa waktu lalu.

Pada momen itu ia menjelaskan ada dua opsi yang diwacanakan.

Pertama sistem sewa dengan memanfaatkan kapal masyarakat, sebagai bentuk perbedayaan atau yang kedua membeli kapal baru namun tetap dikelola masyarakat.

"Namun sampai saat ini masih belum ada keputusan. Tapi saya pastikan tahun depan sudah ada keputusannya," kata Abdul Haris saat ditemui Tribunkaltim.co, beberapa waktu lalu.

Baca juga: 7 Fakta dan Kronologi Buaya Riska Gagal Kembali ke Guntung, Ditolak DPRD Bontang hingga Alasan BKSDA

Baca juga: UU ASN Disahkan, Komisi I DPRD Bontang Harapkan Pemkot Segera Ambil Sikap soal Nasib Honorer 

Menurutnya, memenuhi kebutuhan transportasi untuk para pelajar di Kampung Malahing merupakan keharusan bagi pemerintah, sebagai upaya pemenuhan sarana pendidikan bagi setiap penduduk Indonesia.

"Ini asas keadilan, tidak boleh ada perbedaan. Pemerintah bertanggungjawab mencerdaskan anak bangsa melalui pemenuhan sarana prasana yang dibutuhkan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumya, Pelajar dari Kampung Malahing mesti dibantu meringankan biaya transportasi untuk mengakses pendidikan di darat. Kapal yang sebelumnya kondisinya rusak berat.

Kampung Malahing merupakan salah satu permukiman di atas laut di wilayah pesisir, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan.

Untuk sampai ke sana atau sebaliknya akses satu-satunya hanya menggunakan perahu dengan waktu tempuh 15-30 menit, tergantung berapa besar kapasitas mesin perahu yang digunakan.

Ketua RT 30 Kampung Malahing Nasir Lakadda mengatakan saat ini ada sekitar 10 orang pelajar dari tempatnya, yang bersekolah di darat.

"Mereka sehari-hari mesti bolak-balik, pagi berangkat menjelang sore kembali lagi ke Melahing," ujar Nasir.

Menurut Nasir biaya yang dikeluarkan para orangtua pelajar itu berkisar Rp 300 ribu per bulan, hanya untuk membayar sewa ojek kapal. Sementara, pendapatan mereka juga tidak menentu.

"Dulu memang ada bantuan kapal dari perusahaan, tapi kondisinya sekarang rusak. Tua sudah kapalnya bocor di mana-mana. Tapi kalau mesinnya masih bagus," kata Nasir kepada TribunKaltim.co, Rabu (25/10/2023).

Dari situ ia berharap peran pemerintah untuk membantu meringankan beban para orangtua.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved