Berita Balikpapan Terkini

Warga Keluhkan Dampak Proyek DAS Ampal Balikpapan, Berdebu hingga Merusak Ban Motor

Ruas Jalan MT Haryono di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, selalu ramai di pagi hari. Tak mengendurkan laju kendaraan.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pengerjaan saluran sekunder Balikpapan Baru atau tepatnya di depan Kantor Telkom, MT Haryono, Kota Balikpapan, yang menjadi bagian dari proyek DAS Ampal. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ruas Jalan MT Haryono di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, selalu ramai di pagi hari. Tak mengendurkan laju kendaraan para pekerja dan anak sekolah yang melintasi ruas jalan itu.

Tak terkecuali Rizky yang hendak berangkat menuju kantornya.

Dia merupakan salah seorang karyawan swasta yang bekerja di sebuah kantor di Jalan Jenderal Sudirman, Gunung Sari Ilir, Balikpapan Kota, Balikpapan.

Pagi-pagi sekali, dia sudah harus bergegas bekerja.

Baca juga: Resiliensi Pedagang di Tengah Proyek DAS Ampal Balikpapan, Pendapatan Merosot hingga 70 Persen

"Balikpapan sekarang macet. Makin kesini, makin banyak pendatang," cetusnya kepada TribunKaltim.co belum lama ini. 

Untuk menuju kantornya, dia terbiasa melintasi Jalan MT Haryono, Damai, Balikpapan Kota, Balikpapan.

Ruas jalan itu sekarang terdampak oleh proyek DAS Ampal. Kondisi jalannya tentu tak semulus semula.

Demikian menjadi alasan tambahan bagi Rizky untuk beranjak dari rumah lebih awal.

Pagi itu, Rizky harus menghadiri rapat di kantornya. Semua berkas sudah dia siapkan sebaik-baiknya di dalam tas selempang hitamnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: DPRD Balikpapan Sidak Pengerjaan Proyek DAS Ampal di Jalan MT Haryono

Setelah lengkap, dia mulai bergegas. Dari depan rumah Rizky di Jalan Manunggal, menuju Jalan MT Haryono hanya berjarak 90 meter.

Sejak awal keluar rumah, kepadatan kendaraan di Jalan MT Haryono pagi hari sudah jadi pandangan lumrah.

Dia memutar gas sepeda motornya dengan pelan, mengantisipasi kondisi jalan dan mobilitas kendaraan yang kerap tersendat.

Terlebih badan Jalan MT Haryono kini banyak terlihat rompal. Dalam perjalanannya, Rizky juga harus menutup mulut dan hidung dengan masker agar tidak terhirup debu.

"Jalan itu penuh dengan lubang, batu, dan debu. Saya harus berhati-hati untuk menghindari lubang dan batu yang ngerusak ban atau mesin sepeda motor," cerita dia.

Baca juga: Balikpapan Seperti Kota Debu, GMNI Balikpapan Anggap Pengerjaan Proyek DAS Ampal Sembrono

Pernah suatu waktu, setelah menempuh hitungan meter, dia merasakan sepeda motornya mendadak terasa tak nyaman.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved