Berita Internasional Terkini

Erdogan Sebut Netanyahu Pembantai Gaza, Ancam Bakal Rusak Hubungan Bilateral Turki-Israel

Presiden Turki Erdogan mencap Netanyahu sebagai tukang jagal Gaza dan menuduhnya menyebarkan anti-Semitisme di seluruh dunia.

Editor: Heriani AM
AFP Photo/Adem Altan
Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan. Presiden Turki Erdogan mencap Netanyahu sebagai tukang jagal Gaza dan menuduhnya menyebarkan anti-Semitisme di seluruh dunia. 

Pengusaha asal Amerika Serikat itu juga diminta mengunjungi Gaza, Palestina

Hal ini supaya sesuai Elon Musk bisa melihat dengan standar objektivitas dan kredibilitas.

Melihat langsung imbas perang di dua tempat itu, bukan hanya di Israel saja.

Baca juga: Kondisi 3 Pemuda Keturunan Palestina yang Ditembak di Vermont, Kasus Kejahatan kebencian Kini Diusut

Hamas memberikan undangan kepada Elon Musk untuk melihat secara langsung pembantaian dan kehancuran yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Seperti yang diketahui, miliarder asal Amerika Serikat (AS) itu baru saja berkunjung ke wilayah Israel yang menjadi sasaran milisi Hamas pada serangan 7 Oktober lalu.

Dalam kunjungannya itu, Musk yang merupakan pemilik dari media sosial X (dulunya Twitter) menyatakan komitmennya untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran kebencian.

Melihat kunjungan Musk ke Israel, Hamas pun turut mengundang CEO Tesla dan SpaceX itu untuk datang ke Gaza.

Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, ingin Musk juga mengunjungi Palestina agar memperoleh perspektif yang lebih menyeluruh dalam konflik dengan Israel.

“Kami mengundang beliau mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap masyarakat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (29/11/2023).

Seorang pria membawa tabung gas propana di punggungnya sambil berjalan melewati puing-puing dan kehancuran yang berserakan di jalan di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza pada 11 Oktober 2023, pada hari kelima pertempuran antara gerakan Islam Palestina Hamas dan Israel.
Seorang pria membawa tabung gas propana di punggungnya sambil berjalan melewati puing-puing dan kehancuran yang berserakan di jalan di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza pada 11 Oktober 2023, pada hari kelima pertempuran antara gerakan Islam Palestina Hamas dan Israel. (MAHMUD HAMS / AFP)

“Dalam waktu 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya,” imbuhnya.

Dalam konferensi persnya itu, Hamdan juga mendesak AS agar meninjau kembali hubungan dengan Israel dan berhenti memasok senjata kepada mereka.

Ia pun turut meminta komunitas internasional untuk segera mengirimkan tim pertahanan sipil khusus untuk membantu mengevakuasi ribuan jenazah dari bawah reruntuhan.

Sebelumnya, selama kunjungannya ke Israel, Musk mengungkapkan keterkejutannya saat melihat kibbutz Kfar Aza yang hancur, dan mengatakan bahwa Israel “tidak punya pilihan” selain melenyapkan Hamas.

Baca juga: Joe Biden Tidak Menanggapi Permintaan Jokowi soal Palestina

Baca juga: 8 Bacaan Doa yang Bisa Dipanjatkan Kepada Allah SWT untuk Kebebasan Palestina

Ia bahkan juga sempat dikritik oleh pihak Israel karena platform media sosial X miliknya penuh dengan anti-Semitisme dan retorika nasionalis kulit putih yang mempromosikan kekerasan dan kebencian.

Selain itu, rencana Musk untuk memberikan unit satelit Starlink ke Israel hanya akan dilakukan jika disetujui oleh Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza.

Padahal sebelumnya, Musk berencana memberikan Starlink ke wilayah Gaza yang saat ini mengalami pemadaman jaringan telekomunikasi dan internet. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini dilansir dari KompasTV 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved