Berita Nasional Terkini
Pendaftaran Relawan Kemanusiaan Palestina 2023, Sudah 400 Orang Siap Berangkat ke Gaza
Ratusan orang dikabarkan siap berangkat ke Gaza, Palestina untuk menjadi relawan kemanusiaan.
TRIBUNKALTIM.CO - Ratusan orang dikabarkan siap berangkat ke Gaza, Palestina untuk menjadi relawan kemanusiaan.
Hal itu diungkapkan Ketua Masjid Al-Muqarrabien, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Mohammad Tawakal.
Ia mengatakan bahwa ratusan orang yang mendaftar sebagai relawan kemanusiaan untuk pergi ke Gaza, Palestina, sudah siap menghadapi segala risiko.
“Mereka (para pendaftar) terpanggil dengan sifat kemanusiaannya. Jadi, mereka rela meninggalkan pekerjaan dan keluarga demi kemanusiaan,” kata Tawakal saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Muqarrabien, Jumat (1/12/2023).
Sejak pendaftaran dibuka secara daring dan luring pada Rabu (29/11/2023), terhitung ada hampir 400 orang yang sudah mendaftar sebagai relawan kemanusiaan untuk pergi ke Palestina.
Menurut rencana, mereka yang sudah mendaftar dan lolos seleksi akan berangkat pada Februari dan Maret 2024.
“Tugasnya di sana nanti akan kami sesuaikan dengan keahlian mereka masing-masing,” ujar Tawakal.
“Ada yang bidang tenaga, misal untuk mengangkat korban yang terluka, ada juga orang medis, ada juga orang mekaniknya, karena di sana terjadi kerusakan yang parah,” imbuh dia.
Tawakal pun mengungkapkan alasan Masjid Al-Muqarrabien membuka pendaftaran relawan kemanusiaan untuk pergi ke Palestina.
Baca juga: Habib Rizieq Puji Habis Aksi Menteri Jokowi Bela Palestina, Sebut Retno Marsudi Garang di Forum PBB
Baca juga: Kondisi 3 Pemuda Keturunan Palestina yang Ditembak di Vermont, Kasus Kejahatan kebencian Kini Diusut
Baca juga: Cara Mengerjakan Sholat Ghaib untuk Korban di Gaza Palestina, Ini Bacaan Niatnya
“Beberapa waktu belakangan ini memang kami melihat ada kejahatan kemanusiaan yang dilakukan di Palestina. Kami tidak bisa tinggal diam, kami harus berbuat,” ujar Tawakal.
Menurut Tawakal, ibadah tertinggi adalah melakukan kebaikan terhadap sesama makhluk Tuhan.
Kisah WNI di Gaza
Muhammad Husein, warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Gaza, Palestina telah kembali ke Tanah Air pada Rabu (15/11/2023) sore.
Baca juga: Peduli Konflik Palestina, PKK Paser Serahkan Donasi Kemanusiaan untuk Warga Gaza
Usai tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Husein mengaku senang karena bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat.
"Alhamdulillah, dengan doa teman-teman semua se-Indonesia, kami bisa tiba di Indonesia dengan selamat. Saya senang," kata Husein di Bandara Soekarno Hatta, Rabu.
Meski senang, Husein mengungkapkan kesedihan karena meninggalkan keluarganya yang masih berada di Gaza.
Dalam konflik antara kelompok Hamas dengan Israel membuat 11 kerabat dari istri Husein, Jenan Yunus Ikhlas, menjadi korban.
Baca juga: Trending di X, Gigi Hadid Kecam Israel yang Terus Menyebut Warga Palestina Teroris
"Saya sebenarnya sangat sedih, sangat berat ketika harus meninggalkan keluarga kami di Gaza. Saat itu, hari ketika kami meninggalkan Gaza, 11 kerabat istri saya meninggal," ucap dia.
Husein menceritakan, perjuangan untuk dievakuasi bersama keluarganya tidaklah mudah.
Sebab, proses evakuasi membutuhkan waktu yang lama lantaran tak ada transportasi dari Gaza menuju perbatasan Rafah, Palestina.
"Kami enggak mudah mendapatkan transportasi di Gaza ke Rafah karena tidak ada bahan bakar dan risiko bombardir terus terjadi setiap hari," kata Husein.
Baca juga: Dewa 19 Bakal Gelar Konser Amal di Surabaya, Hasil Penjualan Tiket untuk RS Indonesia di Palestina
Situasi itu membuat Husein harus menunggu namanya tercantum di dalam daftar evakuasi.
Namun, penentuan nama-nama warga negara asing yang dievakuasi juga diputuskan oleh berbagai pihak sehingga Husein harus tiga kali bolak-balik dari Gaza menuju Rafah.
"Untuk masuk list (daftar evakuasi) agar tembus ke Rafah itulah, saya sampai bolak-balik tiga kali," ucap Husein.
Sesampainya di Rafah, Husein dan keluarganya pun harus mengantre bersama sekitar 6.000 warga asing yang menunggu dievakuasi.
Baca juga: Anies Baswedan dan Cak Imin Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina Jika Menang Pilpres 2024
Sebab, jalur evakuasi di perbatasan Rafah menuju Mesir tak selamanya dibuka.
"Border Rafah ini tidak terbuka secara konsisten. Rafah ini hanya beberapa jam dibuka per hari. Itu pun enggak setiap hari," kata Husein.
Akhirnya setelah menunggu beberapa hari, nama Husein dan keluarganya pun muncul di dalam daftar evakuasi KBRI Kairo.
Mereka pun langsung dijemput tim KBRI dan Imigrasi Mesir.
Baca juga: Joe Biden Tidak Menanggapi Permintaan Jokowi soal Palestina
"Alhamdulillah sekarang bisa berjumpa kepada semua," ucap Husein.
Tak lupa, Husein menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia karena telah membantu mengevakuasinya serta istri dan kedua anaknya.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, pak Jokowi, Menlu Retno Marsudi dan KBRI Kairo yang sudah membantu kami keluar dari Gaza setelah melalui proses yang tidak mudah," tutur Husein. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "400 Orang Daftar Jadi Relawan ke Palestina, Rela Tinggalkan Keluarga dan Pekerjaan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.