Berita Samarinda Terkini

Pertamini Menjamur di Samarinda, 1 Jalur bisa Ada 4 Mesin Pom Mini

Meski terus menjadi ancaman serius, namun nyatanya keberadaan POM Mini atau Pertamini di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
POM MINI-Warung dengan mesin POM mini dikawasan kecamatan Samarinda Kota Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023) malam.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Meski terus menjadi ancaman serius, namun nyatanya keberadaan POM Mini atau Pertamini di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan.

Dari pantauan Tribunkaltim.co di lapangan, Pertamini sudah dapat kita temukan di hampir seluruh kawasan Kota Tepian.

Baik di kawasan perkotaan, pinggiran, bantaran sungai dan gang-gang sempit.

POM Mini ini biasa temukan di warung-warung kelontongan.

Saking tak asingnya, dalam satu jalur saja, semisal ada 10 warung sembako, 4 di antaranya pasti memiliki mesin Pertamini.

Baca juga: Dibeli Secara Cicil, POM Mini yang Terbakar di Jalan Wahid Hasyim II Samarinda Belum Lunas

Baca juga: Pemkot Balikpapan Siapkan Regulasi Pom Mini, Pertamina Sebut Melanggar Perpres

Sisanya masih mempertahankan menjual eceran BBM manual, alias botolan kaca.

Ukuran dispensernya beragam. Ada yang 50 liter, 100 liter hingga 200 liter.

Untuk harga tentu cukup jauh berbeda dengan nominal di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) resmi.

Di SPBU harga Pertalite masih bertahan di Rp 10 ribu. Namun di setiap pengecer yang menggunakan POM Mini ataupun botolan, memasang tarif yang sama, yakni Rp 12 ribu.

"Aman saja sih selama ini. Yang penting mesin jangan lupa dimatikan," begitu kata Zali (46) salah satu pengecer BBM di kawasan Samarinda Kota.

Ia mengatakan rata-rata pengecer BBM tidak memiliki sasaran market.

Sebab jelasnya BBM merupakan kebutuhan semua pengendara di manapun dan kapanpun itu.

Baca juga: Walikota Balikpapan Rahmad Masud Sebut POM Mini Harus Jauh dari SPBU

"Saya pikir orang-orang terbantu dengan kita. Apalagi yang kehabisan bahan bakar di tengah jalan," ujarnya.

"Kalau soal keuntungan kan tidak seberapa kita mengambil. Harapan kami yah aman saja semua," imbuhnya dan enggan berkomentar lebih lagi. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved