Berita Berau Terkini

WWF Gelar Lokakarya, Rock Pile Jadi Metode Rehabilitasi Terumbu Karang yang Direkomendasikan

Yayasan WWF Indonesia menggelar lokakarya, rock pile jadi metode rehabilitasi terumbu karang yang direkomendasikan.

|
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Diah Anggraeni
HO
Yayasan WWF Indonesia saat menggelar Lokakarya Pemaparan Hasil Pelaksanaan Proyek Ocean Governance tentang rehabilitasi terumbu karang dengan rock pile. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Yayasan WWF Indonesia menggelar Lokakarya Pemaparan Hasil Pelaksanaan Proyek Ocean Governance.

Diketahui bahwa proyek tersebut telah dilaksanakan sejak Januari 2021 hingga Desember 2023 di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan.

Hal itu sebagai salah satu upaya peningkatan pengelolaan kawasan konservasi melalui program rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile yang didukung oleh Uni Eropa.

Baca juga: Zulkifli Azhari Minta Perusahaan di Berau Kerjasama dengan Lembaga Pelatihan

Sub Koordinator Konservasi Kelautan dan Perikanan Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, Yuliana Nidyasari mengatakan, berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalimantan Timur, dari hasil total luasan tutupan terumbu karang, 22,86 persen luasan yang teramati masuk dalam kategori sangat baik, 28,50 persen dalam kategori baik dan 33,58 persen dalam kategori buruk.

"Untuk kawasan Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KDPS) memiliki area terumbu karang dalam kategori baik sebesar 30 persen," jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (6/12/2023).

Dikatakannya, luasan tutupan terumbu karang yang ada saat ini dikhawatirkan akan terus menurun apabila kurangnya pihak yang peduli terhadap keberlangsungan hidup ekosistem terumbu karang, salah satunya melalui program rehabilitasi.

Direktorat Jendral Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut, Sukendi Darmansyah menuturkan pula, program rehabilitasi terumbu karang yang sudah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur bersama WWF-Indonesia dan mitra lainnya, sudah sejalan dengan tujuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menurutnya, ada dua strategi yang menjadi rekomendasi dalam pengelolaan kawasan konservasi ini, yaitu saling berkolaborasi dan bertanggung jawab.

"Strategi ini juga diimbau agar dapat dilakukan, baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah lokal," ucapnya.

Baca juga: Target Pajak Berau Lampaui Target, Penerimaan Didominasi PPh Non Migas

Diketahui, Yayasan WWF Indonesia yang didukung oleh kelompok masyarakat lokal seperti Pokdarwis Sumping Nusa dan Asosiasi Guide Snorkeling Derawan (AGSD), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan pemantauan di lokasi rehabilitasi terumbul karang sebanyak empat kali, yaitu pada bulan Januari, Mei, September dan November 2023.

Saat ini, pertumbuhan rekrutmen karang paling signifikan terlihat pada pemantauan pada bulan Mei hingga November 2023 yang menunjukkan adanya koloni karang yang menempel pada struktur rock pile.

Hal ini menunjukkan bahwa rock pile berperan secara efektif sebagai media alami menempelnya planula karang dan dapat menjadi metode rehabilitasi terumbu karang yang direkomendasikan.

Salah satu perwakilan tim pengelola di lokasi rehabilitasi terumbu karang, Rahmat menyampaikan, berdasarkan hasil pemantauan, hingga saat ini sudah mulai terlihat bagaimana karang kecil yang menempel di rock pile.

"Dapat dikatakan, rock pile menunjukkan hasil positif terhadap pemulihan ekosistem di lokasi tersebut. Rock pile ini akan dikelola oleh pemerintah kampung dan kelompok masyarakat Pulau Derawan," ungkapnya.

Baca juga: 2 Tersangka Diringkus Polisi Atas Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Berau

Kata dia, rancangan besar rock pile yang telah dibuat dapat dikembangkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak agar dapat menjadi destinasi wisata selam alternatif, penelitian, dan edukasi bagi masyarakat.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved