Tribun Kaltim Hari Ini
Datangi Kementerian ESDM, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Keluhkan Soal Kelangkaan BBM
Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mendatangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
BPH Migas juga telah menyampaikan data-data bahwa kuota Kaltim cukup, serta telah mendengar penjelasan faktanya kuota BBM cukup, tetapi ada persoalan dalam distribusi.
"Kita akan memperkuat pengawasan yang lebih efektif di lapangan tentu perlu melibatkan pihak-pihak terkait," tegas Akmal Malik.
Baca juga: Ada IKN Nusantara, Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden atas Usulan DPRD, Masuk Pasal RUU DKJ
Temui Ketua MPR
Sebelumnya, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik bertemu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bertemu di rumah dinas Ketua MPR RI, di Jakarta, Rabu (6/12/2023) .
Keduanya membahas sejumlah permasalahan di Bumi Etam, salah satunya persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang banyak dikeluhkan masyarakat.
Akmal Malik mengungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo siap memantau dan mengawasi penyaluran BBM. Terutama di SPBU khususnya daerah yang rawan praktik penimbunan.
Penegak hukum dan tim satuan tugas khusus bisa dibentuk, di samping melakukan penjagaan di setiap SPBU, juga mencegah terjadinya pembelian yang tidak wajar atau gangguan keamanan efek dari kenaikan harga BBM.
"Hari ini menemui Ketua MPR RI Pak Bamsoet membahas solusi kelangkaan BBM di Kaltim serta beberapa isu," ungkap Akmal Malik, Rabu (6/12/2023).
Solusi terkait BBM sempat disinggung Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini terkait tantangan industri otomotif yakni menuju era netralitas karbon atau net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Buka Rakorda dan Riilis ST2023 Sensus Pertanian Provinsi Kaltim
Mengingat otomotif merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di Indonesia.
Berdasarkan data Direktorat Mega Proyek dan EBT PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sektor transportasi melepas emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 280 juta ton pada 2020 dan diprediksi membengkak menjadi 860 juta ton pada 2060.
Tidak hanya melalui kendaraan listrik, untuk mengurangi emisi gas buang, kini dunia juga sedang berusaha menghadirkan Kendaraan tenaga surya serta kendaraan tenaga hydrogen.
Sebagaimana telah dilakukan Sono Motors asal Jerman yang telah menghadirkan sebuah mobil tenaga surya bernama Sion sebagai pilihan mobilitas yang terjangkau dan ramah lingkungan.
Bamsoet mendorong agar ada percepatan migrasi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Sepatutnya, Provinsi Kaltim dimana adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menerapkan kendaraan rendah emisi juga mengikuti peralihan ini dan harus mempersiapkan diri sejak sekarang, sehingga tidak ketinggalan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.