Berita Nasional Terkini

Sejarah Hari Jadi Kota Tarakan yang Diperingati Setiap 15 Desember

Inilah Sejarah Hari Jadi Tarakan yang merupakan salah satu Kota di Provinsi Kalimantan Utara.

Editor: Amilia Lusintha
kaltara.bpk.go.id
Inilah Sejarah Hari Jadi Tarakan yang merupakan salah satu Kota di Provinsi Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah Sejarah Hari Jadi Tarakan yang merupakan salah satu Kota di Provinsi Kalimantan Utara.

Ya, Tarakan memperingati Sejarah Hari Jadi Kota-nya pada tanggal 15 Desember setiap tahunnya.

Ditetapkannya tanggal 15 Desember sebagai Sejarah Hari Jadi Kota Tarakan tak lepas dari faktor sejarah.

Namun, banyak yang belum mengetahui kenapa tanggal 15 Desember ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.

Simak selengkapnya Sejarah Hari Jadi Tarakan yang ditetapkan pada 15 Desember.

Seperti diketahui, Tarakan merupakan sebuah Kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara.

Tahun ini, Kota Tarakan memperingati hari jadinya yang ke-26 tahun.

Sejarah Tarakan

Asal nama Tarakan berasal dari Bahasa Tidung, yang memiliki arti tempat singgah (tarak) dan makan (ngakan)

Sejarah Kota Tarakan memiliki perjalanan yang panjang, dan berikut adalah rangkuman lengkapnya yang diambil dari sumber resmi, kaltara.bpk.go.id.

Kerajaan Tidung, juga dikenal sebagai Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka), adalah pemerintahan bagi Suku Tidung di Kalimantan Utara yang berpusat di Pulau Tarakan dan mencapai akhirnya di Salimbatu.

20231207_Kota Tarakan
Kota Tarakan

Kerajaan Tidung Kuno ini berdiri sekitar tahun 1076 hingga 1557 Masehi di bawah pengaruh Kesultanan Sulu.

Dinasti Tenggara kemudian berkuasa dari 1557 hingga 1916 Masehi.

Dipimpin pertama kali oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet dan berakhir pada pemerintahan Datoe Adil, dengan markasnya di Pamusian, Tarakan Tengah.

Perubahan signifikan terjadi saat perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij), menemukan sumber minyak di Pulau Tarakan pada tahun 1896.

Pulau ini sebelumnya digunakan sebagai tempat persinggahan dan barter bagi kaum nelayan Kerajaan Tidung sebelum kedatangan penjajah Belanda.

Kota Tarakan, dengan letaknya yang strategis, menjadi pintu gerbang dan pusat perdagangan antarpulau di utara Kalimantan serta antarnegara di kawasan Indonesia-Malaysia-Filipina.

Pada masa Hindia Belanda, pemerintah menetapkan seorang Asisten Residen di Tarakan yang mengawasi lima wilayah, yaitu:

1. Tanjung Selor

2. Tarakan

3. Malinau

4. Apau Kayan

5. Berau.

Pasca-kemerdekaan, status kewedanan Tarakan diubah menjadi Kecamatan Tarakan sesuai Keppres RI No. 22 Tahun 1963.

Kecamatan Tarakan kemudian berkembang menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1981 dan kembali meningkat statusnya menjadi Kotamadya.

Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 1997.

Pada tanggal 15 Desember 1997, Kotamadya Tarakan merayakan Hari Jadi Kota Tarakan sesuai dengan peresmian langsung oleh Menteri Dalam Negeri.

Kemudian, dengan terbitnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, Kota Tarakan berubah menjadi Kota dan mengalami pemekaran wilayah, dengan semua desa di Kota Tarakan menjadi Kelurahan, berjumlah 20.

Sejak tahun 2012, Kota Tarakan menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, setelah pemekaran provinsi baru tersebut dari Kalimantan Timur. (*)

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved