Berita Kaltim Terkini

Aksi Kamisan Kaltim Menilai Kondisi Hak Asasi Manusia Masih Memilukan, Sholihin Bone Beri Solusi

Diskusi anak muda Samarinda digelar menjelang Hari Hak Asasi Manusia atau Hari HAM Sedunia atau Human Rights Day

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Forum Milenial Nusantara mengajak diskusi anak muda Samarinda menjelang Hari Hak Asasi Manusia Sedunia atau Human Rights Day yang jatuh pada tanggal 10 Desember 2023 di Papie Coffee, Jalan KH Abdurrasyid, Kota Samarinda, mengangkat tema Komitmen Perlindungan HAM menuju Indonesia Emas 2045. 

Jumlah pemilih di Kaltim tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan rincian pemilih laki-laki sebanyak 1,7 juta orang dan pemilih perempuan sebanyak 1,3 juta orang.

"Melihat ini, tentu kita harus melihat rekam jejak tiap calon, dan memilih dengan jujur serta tidak diintervensi dengan apapun, tetap kritis," saran Sholihin Bone.

Kondisi HAM Memilukan

Kemudian, Pemuda dari Aksi Kamisan Kaltim Yopin Pratama yang juga jadi pemateri menegaskan untuk kondisi HAM di Indonesia ini masih sangat memilukan dan jadi perhatian semua pihak.

"Dari dulu hingga sekarang kasus pelanggaran HAM masih terjadi, bahkan teman-teman yang melakukan aktivitas memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan utu terus di kriminalisasi, kebebasan berekspresi direnggut oleh negara," menurutnya.

"Maka dari itu kami mengajak kepada seluruh kawan2 semua untuk terlibat dalam pemajuan HAM di Indonesia," sambung Yopin.

Baca juga: Persempit Celah Korupsi dan Pelanggaran Hak Masyarakat, OIKN akan Gandeng Komnas HAM dan KPK

Ia juga mengajak anak muda Samarinda memperhatikan rekam jejak para tokoh yang ikut dalam Pilpres 2024 agar tak salah pilih pemimpin.

"Teman-teman anak muda Samarinda harus melihat track record daripada para calon, agar bisa memimpin bangsa ini ke depan," tandasnya.

Ikut menambahkan, Ketua Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Samarinda Wahyudi yang berujar bahwa kondisi HAM sekarang banyak terjadi pelanggaran di Indonesia, baik ringan atau pun berat.

Sejatinya di Kaltim, pemerintah sudah diamanatkan dalam Undang-undang nomor 39 tahun 1999.

"Dimana pemerintah daerah dan pusat punya kewajiban menyelesaikan, menuntaskan dan menegakkan tentang pelanggaran HAM," tegasnya.

Agar tidak salah dalam memilih di Pemilu 2024, pemnting bagi anak muda Samarinda lebih melihat rekam jejak dari calon.

"Walau tak menjamin juga (rekam jejak), tetapi saya pribadi memiliki keyakinan harus punya 3 sifat cerdas secara spiritual, cerdas secara emosional dan cerdas secara intelektual," ungkapnya.

Wanda, salah satu peserta diskusi merasa penting apanyang disampaikan para pemateri, terlebih memang untuk saat ini, dari berbagai aspek, pelanggaran HAM sedikit menurun dari sebelumnya.

"Baik sosial, politik, pendidikan dan lainnya, kalau di pendidikan bisa kita lihat masih terjadi kasus bullying yang dilakukan anak muda, baik di Kota Samarinda sendiri atau sekitarnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved