Berita Kaltim Terkini
Aksi Kamisan Kaltim Menilai Kondisi Hak Asasi Manusia Masih Memilukan, Sholihin Bone Beri Solusi
Diskusi anak muda Samarinda digelar menjelang Hari Hak Asasi Manusia atau Hari HAM Sedunia atau Human Rights Day
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Jumlah pemilih di Kaltim tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan rincian pemilih laki-laki sebanyak 1,7 juta orang dan pemilih perempuan sebanyak 1,3 juta orang.
"Melihat ini, tentu kita harus melihat rekam jejak tiap calon, dan memilih dengan jujur serta tidak diintervensi dengan apapun, tetap kritis," saran Sholihin Bone.
Kondisi HAM Memilukan
Kemudian, Pemuda dari Aksi Kamisan Kaltim Yopin Pratama yang juga jadi pemateri menegaskan untuk kondisi HAM di Indonesia ini masih sangat memilukan dan jadi perhatian semua pihak.
"Dari dulu hingga sekarang kasus pelanggaran HAM masih terjadi, bahkan teman-teman yang melakukan aktivitas memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan utu terus di kriminalisasi, kebebasan berekspresi direnggut oleh negara," menurutnya.
"Maka dari itu kami mengajak kepada seluruh kawan2 semua untuk terlibat dalam pemajuan HAM di Indonesia," sambung Yopin.
Baca juga: Persempit Celah Korupsi dan Pelanggaran Hak Masyarakat, OIKN akan Gandeng Komnas HAM dan KPK
Ia juga mengajak anak muda Samarinda memperhatikan rekam jejak para tokoh yang ikut dalam Pilpres 2024 agar tak salah pilih pemimpin.
"Teman-teman anak muda Samarinda harus melihat track record daripada para calon, agar bisa memimpin bangsa ini ke depan," tandasnya.
Ikut menambahkan, Ketua Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Samarinda Wahyudi yang berujar bahwa kondisi HAM sekarang banyak terjadi pelanggaran di Indonesia, baik ringan atau pun berat.
Sejatinya di Kaltim, pemerintah sudah diamanatkan dalam Undang-undang nomor 39 tahun 1999.
"Dimana pemerintah daerah dan pusat punya kewajiban menyelesaikan, menuntaskan dan menegakkan tentang pelanggaran HAM," tegasnya.
Agar tidak salah dalam memilih di Pemilu 2024, pemnting bagi anak muda Samarinda lebih melihat rekam jejak dari calon.
"Walau tak menjamin juga (rekam jejak), tetapi saya pribadi memiliki keyakinan harus punya 3 sifat cerdas secara spiritual, cerdas secara emosional dan cerdas secara intelektual," ungkapnya.
Wanda, salah satu peserta diskusi merasa penting apanyang disampaikan para pemateri, terlebih memang untuk saat ini, dari berbagai aspek, pelanggaran HAM sedikit menurun dari sebelumnya.
"Baik sosial, politik, pendidikan dan lainnya, kalau di pendidikan bisa kita lihat masih terjadi kasus bullying yang dilakukan anak muda, baik di Kota Samarinda sendiri atau sekitarnya," ujarnya.
Hari HAM Sedunia
Samarinda
Aksi Kamisan
10 Desember
Kalimantan Timur
TribunKaltim.co
Budi Susilo
solusi
Hak Asasi Manusia
POPULER KALTIM: Pengesahan APBD-P 2025 hingga 57 SPPG Kaltim Belum Kantongi Sertifikat Higienis |
![]() |
---|
5 Wilayah dengan Jumlah Kasus Perceraian Tertinggi Akibat Perselisihan di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
APBD Perubahan Kaltim 2025 Disahkan, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Honorer Non-database di Kaltim Belum Jelas, Ratusan Orang Tunggu KemenpanRB |
![]() |
---|
Prosesi Pedang Pora Iringi Pelepasan Purna Bhakti Personel Batalyon A Brimob Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.