Buaya Riska Pulang Kampung
Alasan Akmal Malik Dukung Pusat Mangrove Bontang jadi Tempat Bagi Buaya Riska
Kota Bontang yang memiliki konservasi mangrove dinilai punya potensi wisata yang masih bisa dieksplorasi dan dimaksimalkan
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kota Bontang yang memiliki konservasi mangrove dinilai punya potensi wisata yang masih bisa dieksplorasi dan dimaksimalkan.
Pusat Konservasi Mangrove Bontang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata terpadu.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik kepada TribunKaltim.co pada Minggu (10/12/2023).
Tentu saja Akmal Malik mendukung serta mengapresiasi upaya pengembangan pariwisata di Kota Bontang yang sudah berlangsung.
Baca juga: BKSDA Kaltim Beri Sinyal Menyetujui Buaya Riska Dikembalikan ke Bontang
Ia berkunjung ke kawasan Mangrove yang terletak di Tanjung Laut, Bontang pada Jumat 8 Desember 2023 lalu.
"Kami akan mendukung rencana ini, karena kami tahu, pariwisata ini memiliki dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat,” tegas Akmal Malik.
Pj Gubernur, Akmal Malik juga menyatakan kagum setelah berkeliling di area Konservasi Mangrove yang dikelola oleh PT Badak NGL.
"Tempatnya sangat bagus, saya pikir ini cocok untuk dijadikan wisata terpadu di Bontang," ujarnya.
Buat Bontang Terkenal
Kawasan mangrove menurut Akmal Malik diharapkan bisa menjadi wisata edukasi dan pusat kuliner Bontang.
Selain itu, juga direncanakan menjadi tempat pemindahan Buaya Riska.
Baca juga: Pak Ambo Rindu Buaya Riska, Keliling Sungai Guntung Bontang Mengenang Kebersamaan Puluhan Tahun
Karena tidak bisa dipungkiri, adanya konten di media sosial tentang Buaya Riska, membuat Kota Bontang juga semakin terkenal di Indonesia dan mancanegara.
“Nanti bisa dibuat atraksi memberi makan buaya Riska, yang saat ini masih dititipkan di Tabang Zoo,” imbuh Akmal Malik.

Terkait hal itu, Akmal Malik menegaskan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim terkait standar keamanan konservasi Buaya Riska di Bontang.
“Tentu kami akan koordinasi juga dengan lembaga penangkaran yang berada di bawah pengawasan BKSDA Kalimantan Timur,” sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.