Pilpres 2024
Terjawab Seberapa Pengaruh Debat Capres ke Elektabilitas Paslon, Analisa Lembaga Survei dan Pengamat
Terjawab seberapa pengaruh debat capres ke elektabilitas pasangan calon, analisa lembaga survei dan pengamat
TRIBUNKALTIM.CO - Debat capres perdana sudah digelar KPU.
Ketiga capres yang bertarung di Pilpres 2024 sudah saling adu gagasan dan saling sanggah di ajang debat capres tersebut.
Lantars, apakah debat capres akan memengaruhi elektabilitas pasangan calon yang bertarung.
Diketahui, berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming unggul atas lawan-lawannya.
Sementara, pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD bersaing dengan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Seberapa berpengaruh debat capres terhadap elektoral, simak analisa lembaga survei hingga para pengamat.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Jelang Pencoblosan, Intip Peta Kekuatan Elektabilitas Capres di Tiap Provinsi
Survei Litbang Kompas
Sebanyak 68,5 persen responden yang dihubungi Kompas.id usai debat perdana menilai kegiatan debat perdana calon presiden (capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) cukup menarik.
Menurut hasil analisis Kompas.id yang dikutip pada Kamis (14/12/2023), dari total 124 responden berhasil ditelepon selama debat berlangsung, tergambar apresiasi positif publik menilai kegiatan debat.
"Sebanyak 68,5 persen responden menilai debat berlangsung menarik.
Bahkan, 23,4 persen responden mengaku bahwa debat sangat menarik.
Hanya 7,3 persen responden yang menilai debat tidak menarik," demikian hasil analisis Kompas.id.
Debat pertama khusus menyoroti gagasan ketiga capres yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Topik yang diangkat dalam debat perdana adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, pelayanan publik, dan kerukunan warga.
Debat berlangsung dalam durasi total 2 jam 47 menit yang terdiri atas 6 segmen.
Apresiasi juga muncul dari publik ketika menilai setiap capres dalam penampilannya di panggung debat.
Setiap kandidat mendapatkan penilaian positif, baik dari pernyataan yang jelas, penguasaan materi, maupun penampilan di panggung.
Dalam 3 indikator itu, Anies mendapat penilaian baik dari 87,6 persen responden, Prabowo 74,7 persen, dan Ganjar 87,1 persen.
Baca juga: Dikenal Irit Bicara, Budiman Sudjatmiko Pastikan Gibran Tampil Beda di Debat Cawapres Pilpres 2024
Menurut pengakuan responden, debat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mempertimbangkan kembali pilihannya dalam pemilihan umum mendatang.
Meski relatif kecil, tercatat terdapat 9,7 persen responden yang berubah pilihannya.
Sementara 73,4 persen responden lainnya mengaku tak terpengaruh pilihannya dengan adanya debat.
Tidak Berpengaruh
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menyimpulkan berdasarkan kajian elektabilitas yang ia lakukan bahwa debat capres-cawapres tidak berpengaruh secara signifikan terhadap suara pemilih.
“Kalau mengukur elektabilitas dari hasil survei sebelum debat dan hasil survei setelah debat, dari rangkaian pilpres 2004 sampai 2019 kemarin, pengaruh debat tidak terlalu besar sebenarnya,“ jelasnya dikutip dari BBC Indonesia.
Dia mengatakan orang-orang yang menonton debat cenderung sudah menjadi pengikut setia alias partisan.
Sementara, para pemilih mengambang atau undecided voters kebanyakan tidak berminat atau tidak terjangkau oleh debat tersebut.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode 29 November hingga 4 Desember 2023, sebanyak 28,7 persen responden belum menentukan pilihan menjelang Pilpres 2024.
Baca juga: Viral,6 Istilah Menarik Dilontarkan 3 Capres di Debat Pilpres 2024, Mulai Wakanda Hingga Mas Anies
Pengaruhi Pemilih Mengambang?
Saiful Mujani mengatakan bahwa biasanya masyarakat yang menonton debat capres-cawapres adalah mereka yang sudah menentukan pilihan terlebih dahulu, bukan orang yang ‘kosong atau undecided voters’.
“Jadi orang yang menonton itu meneguhkan apa yang mereka yakini selama ini tentang calon presiden.
Oleh karena itu [mereka] jadi bias karena melihat substansi debat itu sendiri, jadi partisan penontonnya.
“Karena sudah partisan, pengaruhnya tidak signifikan.
Dan sikap partisan ini jauh lebih kuat daripada argumen yang rasional.” kata Saiful.
Sementara, para pemilih mengambang cenderung tidak berminat untuk menonton debat capres-cawapres atau mereka tidak memiliki akses untuk menontonnya.
Sebab, sebagian besar dari pemilih mengambang berasal dari kelas menengah bawah, bukan menengah atas.
“Mereka belum memilih bukan karena mereka sedang menunggu argumen program mana yang lebih bagus, tidak.
Mereka belum terjangkau saja, belum termobilisasi langsung atau belum mendapat sembako,” ujarnya.
Baca juga: Gibran Berdiri dan Bakar Semangat Pendukung Saat Debat Capres, Putra Jokowi Emosi? Penjelasan TKN
Pendapat Berbeda
Direktur Algoritma Research and Consulting sekaligus dosen ilmu politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menilai debat capres masih dapat mempengaruhi masyarakat yang mencari kejelasan terkait program yang diusung masing-masing paslon.
“Karena dugaan saya itu akan bisa mengubah keadaan dalam elektabilitas capres-cawapres,“ ungkap Aditya.
Hasil survei terbaru periode November-Desember 2023 dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik dan Litbang Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran berada di peringkat satu.
Di sisi lain, perbedaan elektabilitas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masih sengit dalam memperebutkan peringkat kedua.
Pemilih Masih Bisa Berubah Pikiran
Peneliti senior BRIN, Firman Noor, mengatakan suara mengambang dapat menjadi penentu yang signifikan terhadap kemenangan kandidat pilpres.
Bahkan para swing voters yang saat ini sudah memiliki pilihan, masih bisa berubah pikiran menjelang pencoblosan nanti.
“Jadi ini besar sebetulnya, 28 persen ini sangat besar.
Dan ini sebenarnya peringatan, kita tahu dalam survei itu orang akan ditanya juga, apakah Anda sudah pasti dengan pilihan Anda atau masih bisa berubah,” kata Firman.
Oleh karena itu, ia mengatakan pilihan para pemilih mengambang masih dapat berubah seiring waktu.
Karena masa kampanye yang terus bergulir dapat membuka peluang bagi elektabilitas calon untuk meningkat pesat maupun jatuh dalam sekejap.
Baca juga: Daftar 13 Aktivis Korban Penculikan 1998 yang Masih Hilang, Diungkit Ganjar ke Prabowo saat Debat
“Meskipun dia pilih Prabowo [di survei] tapi belum tentu juga.
Jadi ada yang bilang jangan GR [gede rasa] dulu, jangan siap-siap baju safari buat pelantikan dulu dengan situasi sekarang. Karena undecided votersnya masih besar,” tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seberapa Besar Debat Capres Pengaruhi Pemilih? Berikut Data dan Analisisnya
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
|
|---|
| Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
|
|---|
| Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
|
|---|
| Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
|
|---|
| 'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20231214_-Anies-Baswedan-dan-Prabowo-Subianto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.