Berita Nasional Terkini

Potensi Lonjakan Covid-19 saat Libur Natal Tahun Baru 2024, Kemenkes Minta Seluruh Daerah Waspada

Potensi lonjakan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru 2024. Kemenkes imbau seluruh daerah waspada.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik designed by starline
Ilustrasi. Potensi lonjakan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru 2024. Kemenkes imbau seluruh daerah waspada. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau warga untuk melengkapi vaksin Covid-19 yakni booster pertama dan kedua atau vaksin ke-3 dan ke-4.

Pemerintah mencoba untuk mengurangi penambahan kasus Covid-19 agar tidak kian masif dengan cara vaksin gratis hingga Desember 2023.

Kepala Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Tribunnews On Focus. membahas mengenai peningkatan kasus Covid-19.

Siti Nadia Tarmizi menyebut ada tren peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di Indonesia.

"Dari yang biasanya di bawa 10 kasus kemudian perlahan-lahan naik menjadi antara 10 hingga 15. Fluktuatif per minggunya."

"Kemudian naik lagi menjadi 20 hingga 30."

"Minggu terakhir sempat berada di angka 30 sampai 40 kasus."

Baca juga: 3 Kasus Covid-19 di Kaltim, Kadinkes Ingatkan Warga untuk Lengkapi Vaksin Booster

"Karena memang sejak pandemi  covid berakhir pemantaun kita lakukan per minggu. Karena angkanya sudah sangat sangat rendah," ujar Siti Nadia Tarmizi dalam wawancara eksklusif Tribunnews On Focus, Kamis (7/12/2023).

Pada beberapa hari lalu, dia menyebut sempat kasus covid-19 menyentuh angka dua ratusan kasus. 

Atas adanya peningkatan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat agar lebih waspada.

Tapi, tidak perlu panik atau khawatir kalau kita bandingkan dengan peningkatan kasus sebelum pencabutan status pandemi, saat menghadapi varian delta itu bisa 50 ribu sampai 400 ribu per hari," jelasnya.

Dia menjelaskan penyebab peningkatan kasus covid-19 di Indonesia.

"Kalau kita lihat jenis varian atau sebenarnya ini sub-varian."

"Karena in variannya masih omicron. Tetapi si omicron ini sudah bemutasi banyak sekali, sampai saat ini ada XBB1.5."

"Kemudian yang kita dengar juga ada sub-varian baru di Singapura yang menyebabkan tingginya covid yaitu namanya EG5 dan EG2," paparnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved