Berita Nasional Terkini

Zhafirah Meninggal Dunia, Pendaki yang Viral Minta Tolong saat Erupsi Marapi, Alami Luka Bakar Berat

Zhafirah Zarim Febrina akhirnya meninggal dunia setelah 13 hari dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar berat 70 persen.

ig/memomedsos_official/Youtube TVone
Sosok Prada Muhammad Arifin anggota TNI yang menggendong Zhafirah Zahrim Febrina (18) mahasiswa pendaki yang selamat dari erupsi Gunung Marapi (kanan). Kini Zhafirah meninggal dunia setelah dirawat selama hampir 13 hari di rumah sakit. Zhafirah sempat viral karena videonya minta tolong saat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Zhafirah Zarim Febrina akhirnya meninggal dunia setelah 13 hari dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar berat 70 persen.

 Zhafirah Zarim Febrina yang menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Minggu (17/12/2023) sekitar pukul 17.50 WIB.

Perjuangan Zhafirah untuk bertahan hidup sempat viral.

Ia viral karena videonya minta tolong saat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Kini dengan kepergian Zhafirah, korban meninggal dunia bertambah menjadi 24 orang akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Baca juga: Sosok Viral Yasirli Amri Tewas di Gunung Marapi, Sempat Ngeluh Haus dan Tak Sanggup Jalan ke Ayah

Baca juga: Update Korban Erupsi Gunung Marapi, Daftar Identitas 22 Jenazah, 1 Pendaki Masih Dicari Tim SAR

Baca juga: Video Viral Pendaki Minta Tolong saat Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Begini Kondisi Zhafirah Kini

Zhafira sempat tenar karena videonya meminta tolong yang dikirim kepada ibunya menjadi viral.

Saat mengirim video itu, Zhafira dalam kondisi terluka parah dengan tubuh dipenuhi abu vulkanik gunung.

Lalu pada Senin (4/12/2023) Zhafira berhasil ditemukan dalam kondisi hidup lalu dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.

"Benar. Tadi meninggal dunia sekitar pukul 17.50 WIB," kata Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas yang dihubungi Kompas.com, Minggu (17/12/2023).

Dovy menyebutkan Zhafirah dirawat di RSUP M Djamil sejak tanggal 4 Desember setelah dirujuk ke RSUP M Djamil akibat luka bakar yang dideritanya.

"Terakhir dirawat di ICU dengan luka bakar berat 70 persen," jelas Dovy.

Sementara Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri juga membenarkan mahasiswinya itu menghembuskan nafas terakhir.

"Kami atas nama keluarga besar Politeknik Negeri Padang mengucapkan belasungkawa semoga amal ibadahnya diterima dan segala kesalahannya dimaafkan," kata Surfa.

Surfa menyebutkan secara total ada 9 mahasiswanya yang wafat akibat erupsi Gunung Marapi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumbar erupsi pada Minggu (3/12/2023) sore.

Sebanyak 75 orang pendaki terjebak di atas gunung tersebut.

Awalnya dilaporkan 52 orang selamat dan 23 orang meninggal dunia.

Namun dengan wafatnya Zhafira maka korban meninggal dunia menjadi 24 orang.

Baca juga: Viral Puluhan Pendaki Terjebak di Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Kirim Video Minta Tolong ke Ibu

Sosok Viral Yasirli Amri Tewas di Gunung Marapi, Sempat Ngeluh Haus dan Tak Sanggup Jalan ke Ayah

Inilah sosok Yasirli Amri yang merupakan salah satu korban tewas erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat.

Sosok Yasirli Amri ini sebelumnya sempat telepon ke ayahnya pasca erupsi Gunung Marapi.

Dirinya mengeluh kehausan dan tak sanggup berjalan.

Sebelumnya juga video Yasirli Amri yang menunjukan tubuh dan wajah penuh dengan abu vulkanik dari Erupsi Gunung Marapi juga sempat viral.

Hingga akhirnya, Yasirli Amri dinyatakan tewas usai terjebak dalam erupsi Gunung Marapi dan dikabarkan dievakuasi Senin (5/12/2023) kemarin.

Baca juga: Sosok Yasirli Amri, Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi, Kisah Pilu di Tugu Abel Tasman Terulang Lagi

Inilah sosok Yasirli Amri.

 Yasirli Amri merupakan gadis cantik yang berstatus sebagai Mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP).

Ia mengambil jurusan D III Teknik Sipil angkatan tahun 2022.

Kabar meninggalnya Yasirli Amri pun diumumkan di Instagram Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP).

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Innalillahi Wa inna ilaihi roji'un. Telah berpulang ke rahmatullah, salah satu keluarga besar jurusan teknik sipil politeknik negeri padang, teman kita Yasirli Amri DIII Teknik Sipil angkatan 2022. " Korban Erupsi Gunung Marapi"

Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. aamiin ya rabbal 'aalamiin,"

Kini unggahan tersebut banjir doa duka cita dari warganet.

Yasirli Amri diketahui berusia 21 tahun.

Yasirli Amri pernah dinobatkan sebagai Uni Favorite Politeknik Negeri Padang tahun 2022.

Diketahui sebelum berhasil ditemukan dan dievakuasi tim gabungan Yasirli Amri mengaku sudah tak kuat berjalan.

Ia menyebut kakinya serasa mau patah.

Baca juga: Video Viral Pendaki Minta Tolong saat Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Begini Kondisi Zhafirah Kini

Bahkan wanita berusia 21 tahun itu sempat menelepon ayahnya pasca erupsi Gunung Marapi.

Ia sempat menelepon ayahnya pasca-erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) sekira pukul 17.30 WIB.

Potret Yasirli Amri, mahasiswi Politeknik Negeri Padang yang tewas erupsi Gunung Marapi, videonya sempat viral ketika terjebak di Gunung Marapi.
Potret Yasirli Amri, mahasiswi Politeknik Negeri Padang yang tewas erupsi Gunung Marapi, videonya sempat viral ketika terjebak di Gunung Marapi. (Fb Anak Minang/@atull09_ dan TikTok)

Dalam teleponnya, Yasirli mengaku haus dan sudah tidak sanggup lagi berjalan.

Sepupu Yasirli, Ahmad Gandi Sabri (28) mengatakan, adik sepupunya itu berangkat ke Gunung Marapi, Jumat (1/12/2023).

Saat pamit, Yasirli mengatakan menuju Gunung Marapi bersama rombongan berjumlah 18 orang. 

"Di telepon itu, ia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa mau patah dan tidak sanggup lagi berjalan," ujar Sabri, dikutip dari TribunPadang.com, Selasa (5/12/2023).

Selain telepon, Yasirli juga sempat mengirimkan video singkat pada keluarganya.

Khawatir dengan keselamatan Yasirli, pihak keluarga langsung mendatangi posko yang berada di Gunung Marapi.

Menurut Sabri ini adalah kali pertama Yasirli mendaki gunung.

Sejarah Tugu Abel Tasman

Dikutip dari Tribun Padang, pendaki yang berhasil mencapai puncak Gunung Marapi, tentu tak asing dengan Tugu Abel Tasman.

Tugu Abel menyimpan kenangan pilu korban letusan Gunung Marapi 1992 silam.

Dinamakan Tugu Abel karena seorang pendaki bernama Abel Tasman wafat di Gunung Marapi tepatnya di Puncak Merpati pada 5 Juli 1992 sekitar pukul 09.15 WIB.

Ketika itu, Gunung Marapi meletus mengeluarkan awan panas bercampur debu dan material.

Dilansir dari jalan-gw.blogspot.com, batu seukuran bola kaki menerpa samping kepala Abel Tasman.

Saat itu Abel Tasman tidak bisa dievakuasi karena situasi kondisi tidak memungkinkan.

Hari kedua Tim SAR beserta relawan berhasil mengevakuasi Abel Tasman.

Mereka berpacu dengan waktu untuk bisa meraih jasad Abel dan dokter menyatakan Abel meninggal dunia.

Pembangunan Tugu Abel

Tugu Abel dibangun pada Selasa 5 Juli 1994.

Diperkirakan ada sekitar seratus lebih pendaki yang ikut andil dalam pemasangan Tugu Abel.

Mayoritas pendaki yang ikut andil dalam pemasangan tugu itu semuanya berasal dari Padang.

Tugu Abel dipasang di posisi yang sekarang ini, dengan sedikit diserongkan menghadap ke Top Merpati.

Hal ini menandakan Abel "melihat" ke Top Merpati saat berdiri gagah, sebelum ajal menjemput dan sekaligus tugu ini sebagai penanda jalur untuk naik/turun dari dan ke cadas.

Tinggi Gunung Marapi Sumbar

Gunung Marapi Sumbar ialah salah satu gunung api aktif di Pulau Sumatera.

Gunung Marapi secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Tinggi Gunung Marapi Sumbar sekitar 2.891 mdpl.

Dilansir sumbarprov.go.id, sejak waktu sejarah, Gunung Marapi telah sering kali meletus baik secara eksplosif maupun efusif.

Kegiatannya bersumber pada beberapa kawah dan lapangan solfatara di sekitar puncaknya.

Letusan terakhir pada umumnya eksplosif.

Walaupun terdapat singkapan lava di sekitar puncak dan lereng bagian barat, tetapi itu terjadi pada masa prasejarah (Verbeek, 1919).

Erupsi Gunung Marapi Sumbar

Gunung Marapi Sumbar mengalami erupsi, Minggu (3/12/2023).

Hingga kini gunung itu masih terus menyemburkan abu vulkanik.

Letusan Gunung Marapi itu juga menimbulkan banyak korban.

Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik menyampaikan update terbaru jumlah korban erupsi Gunung Marapi Sumbar, Selasa (5/12/2023).

Ia mengatakan, dari total 75 orang pendaki yang terjebak, sebanyak 57 orang sudah dievakuasi.

Evakuasi 57 korban itu sudah berlangsung sejak Minggu hingga Senin (4/12/2023).

Dari 57 korban itu, lima di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Selanjutnya petugas mengevakuasi delapan korban lagi.

"Sekarang sudah ada delapan korban yang sudah dibungkus tinggal diturunkan tim," ujarnya.

Kondisi kedelapan korban tersebut juga meninggal dunia, total sebanyak 13 orang korban yang dinyatakan meninggal.

Hanya saja delapan korban tersebut belum bisa dimasukan pada jumlah total korban yang sudah dievakuasi.

"Kita tunggu dulu sampai jenazahnya sampai, baru bisa dinyatakan sudah dievakuasi," tuturnya.

Abdul Malik menyebut, jika delapan korban yang akan dievakuasi itu sampai di bawah hari ini (Selasa-red), maka total sudah 65 yang sudah berhasil dievakuasi.

Sisa 10 korban lagi yang akan dievakuasi dengan kondisi posisinya sudah diketahui.

Evakuasi Terkendala Erupsi

Proses evakuasi 18 korban erupsi Gunung Marapi Sumbar terkendala erupsi yang masih terus berlangsung hingga, Selasa (5/12/2023).

Abdul Malik mengatakan, hinggal pukul 12.00 WIB, lima kali erupsi terjadi.

Erupsi tersebut membuat hujan abu menyelimuti kawasan Gunung Marapi.

Selain hujan abu, juga terpantau kabut asap dan hujan gerimis terjadi di bagian bawah kaki gunung.

"Jadi kondisi erupsi ini membuat tim harus waspada juga, meski lokasi korban sudah dipastikan," ujarnya, Selasa siang.

Hingga saat ini pihaknya sudah memastikan ada delapan korban yang sudah berhasil dibungkus kantong jenazah dalam kondisi meninggal.

Hanya saja masih terkendala untuk evakuasi ke bawah karena kondisi cuaca dan erupsi.

Sisa 10 korban lagi yang akan dievakuasi dari lokasi tempat mereka ditemukan sebelum dibawa ke bawah.

Pantauan terkini ada sekitar enam unit ambulan yang sudah bersiap menunggu evakuasi korban untuk dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk diidentifikasi.

Semua Korban Ditemukan

Tim gabungan pencarian korban erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat sudah menemukan semua korban, Selasa (5/12/2023).

Diketahui, korban merupakan pendaki gunung yang saat erupsi terjadi tengah berada di puncak gunung. Total tercatat 75 pendaki di sana.

Terdapat 18 korban lagi yang akan dievakuasi petugas. Enam korban telah ditemukan sejak Senin (4/12/2023) dan 12 lainnya ditemukan Selasa (5/12/2023).

Semuanya berhasil ditemukan setelah petugas melakukan penyisiran hingga Selasa pagi.

Sementara, 57 pendaki telah dievakuasi oleh petugas sejak Minggu pasca-erupsi.

Dari jumlah itu, lima orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan telah terindentifikasi. 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Yasirli Amri, Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi, Sempat Telepon Ayah, Ngaku Tak Sanggup Jalan.

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Zhafirah Pendaki Yang Viral Minta Tolong Saat Erupsi Gunung Marapi Akhirnya Meninggal Dunia

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved