Banjir Akibat Tanggul Jebol di Samarinda
Sidak Lokasi Tambang PT EGI Limbuh, Walikota Samarinda Andi Harun: Ada 3 Masalah
Tanggul ini tak mampu menopang derasnya air yang bercampur dengan lumpur dan pasir saat Kota Samarinda diguyur hujan deras pada Sabtu (16/12/2023)
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Salah satu perusahaan tambang milik Konsesi CV Limbuh yang dikerjakan PT EGI menjadi sorotan dikalangan pemerintah kota (Pemkot) Samarinda lantaran tanggul perusahaan ini jebol.
Tanggul ini tak mampu menopang derasnya air yang bercampur dengan lumpur dan pasir saat Kota Samarinda diguyur hujan deras pada Sabtu (16/12/2023) lalu.
Hal ini diduga karena safety bench perusahaan yang terletak di kawasan Tanah Merah ini tak dikondisikan dengan baik.
Akibatnya, air merebak ke belasan titik, termasuk kawasan Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang menerima dampak yang paling parah.
Baca juga: Jadi Biang Kerok Banjir Berlumpur, Walikota Samarunda Ungkap Fakta yang Dilanggar PT EGI Limbuh
Baca juga: Diduga Biang Kerok Banjir Berlumpur di Mugirejo Samarinda, Walikota Andi Harun Gelar Sidak
Walikota Samarinda Andi Harun menemukan setidaknya tiga persoalan yang harus diselesaikan oleh perusahaan tambang batu bara ini.
"Ada tiga masalah. Pertama, potensi dugaan pelanggaran hukumnya. Kedua, bagaimana penanganan pasca banjirnya, dan terakhir bagaimana penanganan dampak sosialnya," ungkap AH, sapaan akrabnya.
Diketahui, dari data yang diperoleh TribunKaltim.co, sedikitnya terdapat 315 rumah warga dan lima sekolah yang terdiri dari dua SMP, dua SD, serta satu TK di kawasan Mugirejo terendam banjir.
Tak hanya itu saja, sekitar 15 hektare area persawahan dan perkebunan warga rusak akibat diterjang arus air yang bercampur lumpur ini.
Sebab itu, AH kembali menegaskan bahwa peristiwa banjir besar yang melanda beberapa waktu lalu disebabkan limpasan air dari kawasan tambang tersebut.
Baca juga: 12 RT di Sungai Pinang Samarinda Diterjang Banjir. Ada Kontribusi dari Buangan Air Tambang Batu Bara
"Jika ada masyarakat bertanya, kenapa setiap kali curah hujan tinggi di sekitar sini ada genangan di Mugirejo dan bahkan sampai ke kawasan Handil Kopi, salah satu kontribusi limpasan air dari sini. Air dari tambang itu tidak hanya mengirim air, tapi juga lumpur dan air," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.