Pemilu 2024
Hasil Survei Elektabilitas Parpol Edisi Desember, Pemilih Jokowi di PDIP Pindah ke PSI Hingga PKS
Hasil survei elektabilitas partai politik edisi Desember, pemilih Jokowi di PDIP pindah ke PSI hingga PKS
TRIBUNKALTIM.CO - Para loyalis Presiden Jokowi yang semula memilih PDIP di Pemilu 2019, kini berpindah pilihan.
Para pemilih Jokowi di PDIP tersebut kini kebanyakan bermigrasi ke Gerindra dan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI hingga PKS.
Hal ini terungkap berdasarkan survei elektabilitas partai politik yang dirilis Indikator Politik Indonesia jelang Pemilu 2024.
Diketahui, hubungan Jokowi dan PDIP merenggang akibat Pilpres 2024.
Survei Indikator Politik pada akhir Desember 2023 menunjukkan, basis pendukung Presiden Joko Widodo yang memilih PDIP semakin menurun.
Baca juga: Survei Elektabilitas Akhir Desember, Hasil Debat Tak Pengaruh, Swing Votes Penentu Pilpres 1 Putaran
Berdasarkan survei tersebut, pemilih PDIP karena alasan suka dengan Presiden Joko Widodo hanya 7,4 persen.
Suara basis Jokowi terlihat berpindah ke partai lain, antara lain PSI dan Partai Gerindra.
"Mereka yang suka Pak Jokowi yang memilih PDIP turun tinggal 7,4 persen.
Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah yang sebelumnya pilih PDIP mulai pindah ke partai lain, di antaranya ada yang suka Jokowi tapi milihnya Gerindra," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (26/12/2023).
"Mungkin karena Pak Jokowi di mata responden sekarang makin mesra dengan Gerindra," imbuh dia.
Rinciannya, 13,6 persen dari total responden memilih PSI karena suka dengan Jokowi, 5,5 persen memilih Demokrat karena Jokowi, 4,2 persen memilih PKS karena Jokowi, dan 2,6 persen responden memilih Gerindra karena Jokowi.
Tak heran, tren elektabilitas PDIP terus menurun hingga akhir tahun, usai sempat naik ketika Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Berdasarkan survei tersebut, tingkat keterpilihan PDIP di Januari 2023 naik hingga 21,9 persen.
Namun, pada April 2023 usai masalah Piala Dunia gagal diadakan di Indonesia, angkanya menyusut menjadi 16,5 persen.
Kemudian, tingkat keterpilihan kembali meningkat menjadi 20,4 persen ketika Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Pengertian Putusan 'Dismissal' yang Bikin Pemerintah Tunda Pelantikan Kepala Daerah Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Besok, Rabu 26 Juni KPU Kutai Kartanegara Siap Gelar Penghitungan Ulang Surat Suara di 43 TPS |
![]() |
---|
Polisi Awasi Pergeseran 43 Kotak Suara Jelang Penghitungan Surat Suara Ulang di Kutai Kartanegara |
![]() |
---|
KPU Kukar Jamin Tidak Ada Surat yang Rusak dalam Penghitungan Suara Ulang di 43 TPS |
![]() |
---|
Terjawab Alasan Politikus PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic, Sebut Pemilu Kontestasi Saudagar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.