Berita Viral

Sarmo, Pembunuh Berantai di Wonogiri Sejak 2020, 3 Korban Diracun 1 Perempuan Dicekik

Sarmo, pembunuh berantai di Wonogiri sejak 2020, 3 korban diracun 1 perempuan dicekik.

TribunSolo.com / Erlangga Bima
Sarmo, pembunuh berantai di Wonogiri (berbaju orange), yang dihadirkan saat jumpa pers yang dilangsungkan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). Sarmo, pembunuh berantai di Wonogiri sejak 2020, 3 korban diracun 1 perempuan dicekik. 

"Saya sudah biasa kalau seperti itu. Maksudnya sudah biasa tidur sendiri di tempat angker," jelasnya.

Selain itu Sarmo mengaku mencoba menghilangkan jejak, salah satunya dengan menghancurkan potongan tulang milik korban.

"Kalau tulangnya saya tumbuk pakai potongan kayu jati. Tumbuk bakar tumbuk bakar terus sampai habis," ucap dia.

"Sekitar lima jam, sampai buktinya hilang," imbuhnya.

Selain itu, pelaku juga sempat menyiram sekitar lokasi mengubur korban dengan solar agar tidak terendus anjing pelacak.

Korban ketiga yang diracun oleh pelaku hingga tewas adalah Sudimo.

Bunuh perempuan tahun 2020

Polisi mengatakan dari pemeriksaan Kamis (21/12/2023), ditemukan lagi 1 korban yang tewas dibunuh oleh Sarmo. Korban adalah K (26), seorang ibu rumah tangga yang dibunuh oleh pelaku tahun 2020.

K yang telah memiliki anak dan suami mengenal pelaku melalui Facebok. Keduanya kemudian pergi ke daerah Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri untuk menjual motor milik K pada 12 Februari 2020.

Pulang dari jual motor, keduanya sempat mampir ke Tawangmangu. Saat pulang, mereka berteduh di daerah Kecamatan Puhpelem Wonogiri karena hujan deras.

"Saat berteduh pelaku mengetahui K mempunyai uang dari jual sepeda motor, lalu pelaku merayu untuk meminjam uang," tambahnya.

Korban memilih untuk tidak meminjamkan uang hasil menjual sepeda motor itu.

Baca juga: 4 Fakta Terbaru Pembunuhan Berantai di Wononogiri, Kronologi hingga Sosok Pelaku

"Sekira pukul 18.00 waktu itu akhirnya K dibunuh dengan cara dicekik di tempat berteduh itu," ujar Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri.

Setelah itu pelaku mengambil ponsel dan uang milik korban sebesar Rp 11,5 juta.

Jenazah korban kemudian dibawa tersangka ke Tempat Pemakaman Umum (TPU), Desa Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved